Konten dari Pengguna

Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi dan Koleksinya

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
17 Januari 2024 14:16 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Gambar hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Gambar hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com
ADVERTISEMENT
Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi bahkan dimulai sejak masa kolonial Belanda. Berdasarkan website resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemdikbud.go.id, bangunan bersejarah tersebut ditetapkan sebagai museum tahun 1992.
ADVERTISEMENT
Sebelum dijadikan sebagai museum, gedung yang menjadi tempat merumuskan naskah proklamasi ini pernah digunakan sebagai perkantoran Perpustakaan Nasional.

Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Gambar hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com
Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini, bangunannya dibangun pada sekitar tahun 1920-an. Arsitek yang merancangnya adalah J.F.L Blankenberg asal Belanda. Gaya arsitektur Eropa terlihat pada bangunan ini.
Berdiri di tanahnya sekitar 3.914 meter persegi, luas bangunan yang dimiliki adalah sekitar 1.138,10 meter persegi. Pada tahun 1931, gedung ini dimiliki oleh PT Asuransi Jiwasraya.
Sekitar waktu perang Pasifik, yakni akhir tahun 1941, bangunan ini pernah dipakai oleh British Consul General hingga masa Jepang menduduki Indonesia. Kemudian barulah bangunan ini menjadi kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda.

1. Masa Perumusan Naskah Proklamasi dan Sekitar Masa Indonesia Merdeka

Tentu masyarakat mengetahui peristiwa pada masa proklamasi, termasuk kembalinya Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta ke Jakarta dari Rengasdengklok pada tengah malam, 16 Agustus 1945 pukul 23.00.
ADVERTISEMENT
Dalam sejarah, perumusan naskah proklamasi awalnya tidak direncanakan di rumah Laksamana Muda Maeda, melainkan di Hotel Des Indes. Namun, karena hotel tidak memperbolehkan adanya aktivitas di atas pukul 22.30, maka lokasinya pun diganti.
Saat itu Laksamana Muda Tadashi Maeda, yang memang bersimpati pada masyarakat Indonesia, mempersilahkan golongan muda, termasuk Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, untuk menggunakan ruang makan rumahnya untuk mengadakan pertemuan.
Tiga eksponen pemuda, yaitu Sukarni, Sudiro, dan B.M. Diah menyaksikan Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebardjo membahas perumusan naskah proklamasi. Tokoh-tokoh lainnya menunggu di serambi muka rumah itu.
Setelah naskah proklamasi disetujui tanggal 17 Agustus 1945, sekitar pukul 04.00, oleh tokoh-tokoh lainnya yang hadir, Sayuti Melik kemudian membuat salinan dengan mengetik naskah proklamasi tersebut.
ADVERTISEMENT
Kemudian seluruh golongan muda dan tokoh lainnya menyetujui saran Ir. Soekarno untuk memproklamasikan dan menyebarluaskan proklamasi ini di kediamannya.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, bangunan ini masih menjadi kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda hingga ketika Sekutu mendarat di Indonesia sekitar September 1945.

2. Masa Pemerintahan Indonesia (Orde Lama dan Orde Baru)

Pada masa pemerintahan Indonesia, pada Orde Lama dan Orde Baru, sekitar tahun 1961, gedung ini dikontrak oleh kedutaan Inggris hingga 1981. Di akhir masa kontraknya, yakni 28 Desember 1981, gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Seperti yang disinggung di atas, sebelum menjadi museum, gedung ini pernah digunakan menjadi perkantoran Perpustakaan Nasional. Ketika tahun 1984, gedung ini barulah difungsikan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Perintah tersebut dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0476/1992, tanggal 24 November 1992, atas instruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto.
ADVERTISEMENT

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi saat Ini

Saat ini, Museum Perumusan Naskah Proklamasi tetap berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sesuai dengan Ketetapan Nomor 47 Tahun 2012 yang ditetapkan pada 20 Juli 2012.
Kemudian pada tahun 2013, gedung museum ini juga sudah menjadi bangunan cagar budaya peringkat nasional Kepmendikbud Nomor 253/M/2013 pada 27 Desember 2013.

Koleksi dan Lokasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Gambar hanya ilustrasi, bukan tempat sebenarnya. Sumber: pexels.com
Bila berkunjung ke Museum Perumusan Naskah Proklamasi, pengunjung akan bisa melihat bentuk dari beberapa bagian Rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, yang dijadikan sebagai lokasi perumusan naskah proklamasi Indonesia.
Selain itu, dalam bangunan ini, masih terdapat barang-barang yang ada pada sekitar peristiwa seputar perumusan naskah tersebut. Misalnya, beberapa kursi tamu dan rak-rak antik.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada pula diorama yang menggambarkan suasana perumusan naskah proklamasi di mana ada patung Ir. Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Subardjo, yang sedang duduk di kursi meja makan bangunan tersebut.
Ada juga foto ke-26 tokoh yang hadir dalam peristiwa perumusan naskah proklamasi, pada malam sebelum proklamasi dilaksanakan.
Lokasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat.
Begitulah sejarah Museum Perumusan Naskah Proklamasi, mulai dari masa pembangunan, masa sekitar proklamasi hingga masa setelah Indonesia merdeka. (Fitri A)