Konten dari Pengguna

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan Daya Tariknya

Seputar Jakarta
Mengulas serba serbi kota Jakarta, mulai dari sejarah, pariwisata, kebudayaan, dan lainnya.
1 November 2023 15:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi sejarah Taman Mini Indonesia Indah, sumber foto: unsplash.com/Seorang Fadli
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sejarah Taman Mini Indonesia Indah, sumber foto: unsplash.com/Seorang Fadli
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Taman Mini Indonesia Indah atau dikenal dengan TMII merupakan salah satu destinasi wisata edukasi dan juga wisata budaya yang ada di Jakarta. Informasi mengenai sejarah Taman Mini Indonesia Indah bisa jadi referensi sekaligus pengetahuan bagi pengunjung.
ADVERTISEMENT
Ada beberapa daya tarik dari Taman Mini Indonesia Indah yang membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata populer di Jakarta bahkan Indonesia. Misalnya adalah keanekaragaman dan kekayaan budaya yang ditampilkan di TMII.

Sejarah Taman Mini Indonesia Indah Singkat

Ilustrasi sejarah Taman Mini Indonesia Indah, sumber foto: unsplash.com/Rafael Atantya
Dikutip dari laman resmi (https://tamanmini.com) TMII adalah salah satu destinasi wisata yang pada awalnya merupakan gagasan dari Ibu Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan Ibu Tien Soeharto. Gagasan tersebut terinspirasi dari pidato Presiden Soeharto mengenai keseimbangan pembangunan umum pada tahun 1971.
Gagasan mengenai TMII sendiri dimunculkan oleh Ibu Tien pada tanggal 13 Maret 1970 dalam sebuah rapat Yayasan Harapan Kita (YHK) di Jalan Cendana No. 8 Jakarta. Kemudian, gagasan ini dipaparkan di depan umum pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara pada tanggal 30 Januari 1971.
ADVERTISEMENT
Dalam catatan sejarah Taman Mini Indonesia Indah mulai dibangun pada tahun 1972 di atas lahan seluas kurang lebih 150 hektare di Jakarta Timur. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya.
Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Salah satu elemen penting dalam TMII adalah Danau Archipelago yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengah-tengah taman. Di sekeliling danau ini terdapat anjungan daerah yang mewakili 26 provinsi yang ada di Indonesia pada tahun 1975.
Setiap anjungan daerah memiliki rumah adat, benda-benda budaya, pakaian tradisional, tarian, dan tradisi daerah masing-masing. TMII secara resmi diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 20 April 1975 dengan nama Taman Mini "Indonesia Indah".
ADVERTISEMENT

Daya Tarik Taman Mini Indonesia Indah

Ilustrasi daya tarik Taman Mini Indonesia Indah. Sumber: pexels/cottonbro studio
TMII memiliki banyak daya tarik yang bisa dinikmati oleh pengunjung dari berbagai usia dan latar belakang. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Anjungan Daerah

Daya tarik pertama dari destinasi wisata yang satu ini adalah anjungan daerah. Anjungan daerah tersebut memberikan gambaran mengenai keberagaman Indonesia dari ujung barat hingga ujung timur.

2. Museum yang Lengkap

Selain anjungan daerah, TMII juga memiliki berbagai museum yang menyimpan koleksi sejarah, seni, budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Beberapa museum yang terkenal di TMII adalah Museum Indonesia, Museum Purna Bhakti Pertiwi, Museum Keprajuritan, Museum Transportasi, Museum Komunikasi, Museum Energi Baru dan Terbarukan, dan Museum Rekor Indonesia.

3. Fasilitas Teater

TMII memiliki berbagai teater yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya Indonesia. Beberapa teater yang terkenal di TMII adalah Teater Keong Emas, Teater Tanah Airku, Teater 4D, Teater IMAX Keong Emas, dan Teater Nusantara.
ADVERTISEMENT
Demikian adalah pembahasan mengenai sejarah Taman Mini Indonesia Indah dan juga beberapa daya tariknya. Tempat ini bisa dijadikan wisata edukasi untuk anak-anak dalam mengenal budaya nusantara. (WWN)