Konten dari Pengguna

Ciri Kebaya Jawa Tengah Berdasarkan Jenisnya, Khas dan Elegan

Menyajikan segala informasi seputar Jawa Timur, khususnya tentang travel dan kuliner.
18 Februari 2025 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Jateng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ciri Kebaya Jawa Tengah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Pixabay/Deddy_Sunarto
zoom-in-whitePerbesar
Ciri Kebaya Jawa Tengah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Pixabay/Deddy_Sunarto
ADVERTISEMENT
Meski sangat populer dengan pakaian batik, Jawa Tengah ternyata masih memiliki jenis pakaian adat lain, yaitu kebaya. Ciri kebaya Jawa Tengah tidak hanya ada pada kain yang dipakai, tetapi juga tidak lepas dari batik sebagai pelengkapnya.
ADVERTISEMENT
Sering kali, kebaya digunakan untuk berbagai acara resmi. Bukan tanpa alasan, pakaian ini mampu menonjolkan kesan mewah dan elegan. Terlebih dengan hadirnya kebaya dengan nuansa modern sekarang ini, semakin menyempurnakan penampilan.

Ciri Kebaya Jawa Tengah untuk Laki-Laki dan Perempuan

Ciri Kebaya Jawa Tengah. Foto hanya ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Pexels/Sili Ontheway
Popularitas kebaya sebagai pakaian tradisional Jawa Tengah tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Pakaian ini memiliki ciri khas agak terbuka pada bagian depannya, dan lebih panjang bagian sampingnya.
Biasanya, pakaian ini dipadukan dengan bawahan berupa kain jarik yang terbuat dari batik. Jenis jarik sendiri tersedia versi jahit berbentuk rok atau celana, ada pula yang berupa kain saja untuk dililitkan.
Ternyata, ciri kebaya Jawa Tengah untuk laki-laki dan perempuan tidak sama. Dikutip dari buku Ensiklopedi Pakaian Nusantara: D. K. I. Jakarta hingga Kalimantan Tengah oleh R. Toto Sugiarto dkk (2021:13), ini perbedaannya:
ADVERTISEMENT

1. Pakaian Laki-Laki

Sebenarnya, kebaya Jawa Tengah untuk laki-laki bernama Jawi Jangkep, biasanya dipakai saat acara adat seperti pernikahan. Jawi Jangkep terdiri dari atasan berupa baju beskap dengan motif bunga, bawahan berupa kain jarik yang dililitkan di pinggang, destar berupa blangkon, serta aksesori lainnya berupa keris dan cemila (alas kaki).

2. Pakaian Wanita

Sementara, untuk kebaya lebih ditujukan sebagai pakaian adat Jawa Tengah untuk wanita. Pakaian ini ciri khasnya adalah bahannya dari katun, beludru, sutera brokat, dan nilon yang berwarna cerah seperti putih, merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya.
Untuk modelnya sendiri ada kebaya panjang dan kebaya pendek. Kebaya panjang bagian bawahnya mencapai lutut, sementara kebaya pendek bagian bawahnya hanya mencapai pinggang.
Pada bagian depan sekitar dada, terdapat kain persegi panjang yang berfungsi sebagai penyambung kedua sisinya. Sebagai bawahan kebaya, kain tapih pinjung atau kain sinjang jarik bermotif batik digunakan dengan cara melilitkannya di pinggang dari kiri ke kanan.
ADVERTISEMENT
Untuk menguatkan lilitan, digunakan stagen yang dililitkan di perut beberapa kali sesuai panjang stagennya. Agar tidak terlihat dari luar, stagen kemudian ditutupi dengan selendang pelangi berwarna cerah.
Demikian ciri kebaya Jawa Tengah untuk wanita, dan Jawi Jangkep sebagai pakaian adat pasangannya. Ciri khas ini sudah pasti tidak sama dengan kebaya dari Jawa Timur maupun wilayah lain di Indonesia. (YD)