Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Gua Maria Lawangsih: Destinasi Wisata Rohani yang Meneduhkan di Tengah Alam
21 Oktober 2024 6:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gua Maria Lawangsih adalah destinasi wisata rohani bagi umat Katolik yang terletak di tengah Pegunungan Menoreh. Dikenal sebagai tempat yang meneduhkan, gua ini menawarkan suasana tenang dan sejuk.
ADVERTISEMENT
Lokasinya jauh dari hiruk-pikuk kota, sehingga sangat cocok untuk berdoa dan bermeditasi. Keindahan alam sekitar menambah kekhusyukan dalam beribadah.
Gua Maria Lawangsih: Sejarah dan Panduan Ziarah
Gua Maria Lawangsih berlokasi di Dusun Patihombo, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Gua ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Gua Lawa (gua kelelawar), lantaran menjadi sarang kelelawar. Pintu guanya juga kecil, karena tertutup oleh tanah.
Setelah masyarakat sekitar bergotong royong menggali tanah dan memperluas halamannya, gua ini menjadi salah satu destinasi wisata religi bagi umat Katolik yang cukup populer. Peziarah banyak yang mengunjungi gua ini, terutama di bulan Mei dan Oktober yang merupakan bulan Maria.
Menurut penjelasan di situs kas.or.id, nama Lawangsih berasal dari bahasa Jawa lawang dan sih. Lawang artinya pintu, dan sih artinya kasih karunia atau rahmat. Dengan penamaan ini, diharapkan gua ini bisa menjadi pintu berkat bagi para peziarah dan masyarakat di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Begitu memasuki lokasi gua, peziarah akan merasakan keheningan, keteduhan, dan kekhidmatan. Peziarah dapat berdoa dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dengan bermeditasi dan berdevosi melalui Bunda Maria dengan tenang di sini. Apalagi dengan pohon-pohon besar dan rindangnya, suasananya pun sangat sejuk, membuat siapa saja merasa betah berlama-lama di sini.
Gua Maria yang masuk ke dalam wilayat Paroki Santa Maria Tak Bernoda Nanggulan ini buka setiap hari selama 24 jam. Dengan demikian, peziarah bisa datang kapan saja, disesuaikan dengan kesibukan masing-masing.
Di dalam kompleks terdapat beberapa fasilitas yang disediakan untuk kebutuhan dan kenyamanan peziarah, seperti rute Jalan Salib, air suci, tempat beristirahat, kamar mandi, dan warung-warung.
Untuk mencapai tempat ini, berikut adalah rute yang bisa ditempuh:
ADVERTISEMENT
Gua Maria Lawangsih menawarkan ketenangan yang sejati di tengah keindahan alam Pegunungan Menoreh. Peziarah dapat menemukan kedamaian dan kekhusyukan dalam berdoa di tempat yang meneduhkan ini. (CR)