Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Rumah Adat Semarang dan Ciri-cirinya yang Penting untuk Diketahui
15 Januari 2025 14:11 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bicara soal rumah adat , tidak banyak yang tahu kalau rumah adat Semarang sebenarnya sama seperti rumah adat yang dimiliki Provinsi Jawa Tengah. Rumah adat ini juga memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang menarik untuk diketahui.
ADVERTISEMENT
Bangunannya kokoh dengan atap yang menjulang ke atas. Tampak mukanya juga cenderung lebar, dengan beberapa tiang penyangga yang semakin menonjolkan kesan kuat dan kokoh pada bangunan.
Rumah Joglo, Rumah Adat Semarang yang Unik dan Mencuri Perhatian
Rumah adat Semarang adalah Rumah Joglo, seperti daerah lain di Provinsi Jawa Tengah. Bisa dikatakan, rumah ini ditujukan untuk kaum bangsawan, karena material yang dipakai untuk membangun rumah ini cukup mahal.
Inilah sebabnya, pada zaman dahulu, masyarakat yang memiliki Rumah Joglo berada pada kelompok atas. Adapun, bahan yang digunakan untuk membuat Rumah Joglo yaitu kayu jati serta kayu sonokeling.
Dikutip dari buku Mengenal Seni dan Budaya Indonesia oleh R. Rizky, T.Wibisono (2012:61), rumah adat Jawa Tengah dikenal dengan Rumah Joglo. Rumah ini tersusun atas pendopo (ruang untuk menerima tamu), omah jero (ruang untuk keluarga dan menerima tamu wanita), gandhok (tempat para wanita mengerjakan segala keperluan dan persiapan upacara terutama mengatur makanan yang sudah dimasak di dapur), pringgitan (tempat untuk mementaskan wayang), senthong (tempat beristirahat atau tidur), dan seketheng (gerbang kecil antara gandhok kiri dan kanan dengan dalem).
ADVERTISEMENT
Adapun, berikut ini ciri-ciri dari beberapa ruangan dalam Rumah Joglo.
1. Pendopo
Pada Rumah Joglo , bagian ini biasanya ada di halaman depan dan terpisah dari rumah. Pendopo tidak memiliki kursi, pemilik rumah akan menyediakan tikar untuk alas duduk. Bagian dindingnya terbuka, memberikan aliran udara yang lebih baik.
Pendopo menjadi bagian terbaik untuk duduk bersantai atau menyambut tamu. Selain itu, desain terbuka pada pendopo mempunyai makna keramahan masyarakat Jawa dan erat dikaitkan dengan kesukaan pada alam.
2. Pringgitan
Pringgitan menjadi penghubung antara pendopo dan omah dalem. Biasanya, bagian Rumah Joglo ini sering menjadi tempat untuk menggelar upacara pewayangan atau bentuk upacara lain dalam tradisi Jawa Tengah.
3. Omah dalem
Omah dalem bisa dikatakan sebagai bagian inti dari Rumah Joglo. Area ini menjadi pusat aktivitas penghuni rumah. Bagian ini juga memiliki ruang taman, ruang makan, dapur, dan tempat tidur.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, desain dari omah dalem bisa dikatakan cukup kompleks. Bentuknya pun unik, yaitu persegi panjang dengan bagian atapnya memiliki bentuk tajuk. Sementara bagian lantainya dirancang lebih tinggi dari tanah.
4. Senthong
Nama lainnya adalah kamar tidur. Rumah Joglo dahulu mengharuskan adanya tiga kamar tidur, yaitu kamar untuk keluarga, kamar tidur anak, dan kamar tidur tamu.
Namun, perkembangan zaman saat ini membuat aturan ini mengalami pergeseran. Sekarang, jumlah senthong tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan pemilik rumah.
Rumah adat Semarang , Rumah Joglo, memang terlihat sangat unik dan magis. Rumah ini selalu mampu memikat hati siapa saja yang melihatnya, terutama bagi penggemar desain arsitektur khas Jawa Tengah. (YD)
ADVERTISEMENT