Konten dari Pengguna

Museum Kereta Api Ambarawa: Sekilas Sejarah dan Harga Tiket Masuk 2024

Seputar Semarang
Artikel yang membahas info seputar kota Semarang.
7 Oktober 2024 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Denis Chick
zoom-in-whitePerbesar
Museum Kereta Api Ambarawa. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: Unsplash/Denis Chick
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Museum Kereta Api Ambarawa merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik di Jawa Tengah. Museum ini tidak hanya menawarkan koleksi kereta api yang bersejarah, tetapi juga menyimpan kisah perjalanan transportasi kereta api di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, pengunjung juga berkesempatan untuk naik kereta api dengan lokomotif uap dan lokomotif diesel yang berusia ratusan tahun. Bagi yang tertarik, lokasinya berada di Jl. Stasiun No.1, Panjang Kidul, Panjang, Kec. Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Sekilas Sejarah tentang Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi oleh para pencinta sejarah, khususnya transportasi kereta api Indonesia. Berdasarkan informasi yang dikutip dari website resmi kaiwisata.id, museum ini awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I.
Stasiun dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), dan diresmikan tanggal 21 Mei 1873. Pada tanggal tersebut juga dilakukan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa.
Stasiun ini dibangun setelah menyelesaikan komplek benteng besar pada tahun 1848. Benteng ini diberi nama Willem I karena pada masa tersebut merupakan masa pemerintahan Raja Willem I.
ADVERTISEMENT
NISM membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambarawa untuk keperluan militer. Saat pertama kali beroperasi, Stasiun Willem I digunakan untuk sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di kawasan Jawa Tengah.
Namun, pada tahun 1976, Stasiun Willem I di non-aktifkan dan akhirnya dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada masa itu. Upaya tersebut dilakukan untuk melestarikan peninggalan lokomotif uap sebagai daya tarik wisata di Jawa Tengah.

Harga Tiket dan Jam Operasional Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa. Foto hanya ilustrasi bukan tempat sebenarnya. Sumber foto: pexels.com
Masih dari informasi resmi website KAI Wisata, untuk jam operasional museum buka pada hari Senin hingga Minggu pukul 08.00-17.00 WIB. Harga tiket masuk museum ini terbagi atas beberapa kategori sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Bagi yang ingin mencoba perjalanan menaiki kereta api wisata lokomotif uap dan lokomotif diesel dapat mengecek jadwal keberangkatan dan harga tiket melalui kontak di Instagram @wisata.museumkeretaapiambarawa, maupun mengunjungi museum secara langsung. Perjalanan wisata tersebut berdurasi 60 menit dengan rute Ambarawa-Tuntang.
Museum Kereta Api Ambarawa menjadi tempat yang menarik untuk belajar tentang sejarah kereta api di Indonesia. Dengan harga tiket yang terjangkau, pengunjung juga dapat menikmati momen menaiki kereta tua yang tak terlupakan. (WIN)