Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Sejarah Pecinan Semarang yang Sudah Berkembang Sejak Puluhan Tahun Lalu
4 Februari 2025 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Semarang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pecinan merupakan sebutan untuk kampung yang dihuni oleh sebagian besar masyarakat keturunan Tionghoa di Semarang. Sebenarnya Pecinan juga ada di beberapa daerah, namun di Semarang memiliki ciri khas tersendiri.
Menilik Sejarah Pecinan Semarang
Dikutip dari buku Pecinan Semarang karya Ananda Astrid Andrianne dkk., (2013), sejarah Pecinan Semarang sudah berlangsung sejak lama. Yaitu sejak penjajahan Belanda di Indonesia dan terus berlanjut hingga Indonesia berhasil merdeka.
Terbentuknya kawasan Pecinan di Semarang tidak bisa dilepaskan dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa pada masa penjajahan kolonial. Pemberontakan ini berawal dari masyarakat Tionghoa di daerah Batavia atau Jakarta.
Pada tahun 1740-an banyak masyarakat Tionghoa yang melakukan pemberontakan dengan berbagai cara. Hal tersebut tentunya tidak dibiarkan oleh Belanda sehingga terjadi konflik yang berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Banyak masyarakat Tionghoa akhirnya terdesak dan melarikan diri ke Semarang. Pada awalnya mereka berkumpul di daerah Simongan atau sekitar Kelenteng Sam Poo Kong. Kemudian oleh Belanda dipindahkan ke pusat kota.
Tujuan dari pemindahan tersebut adalah untuk menghindari meluasnya konflik yang bisa mengancam keberadaan Belanda. Pemukiman Pecinan yang baru akhirnya terbentuk di pusat kota, dekat dengan benteng atau pos militer milik Belanda.
Kawasan ini berada di area sebelah timur dari Sungai Semarang. Kemudian pada tahun 1741 pemukiman ini kembali dipindahkan ke sebelah barat sungai sehingga Belanda dan masyarakat Tionghoa Semarang dipisahkan oleh sungai.
Salah satu ciri khas Pecinan Semarang adalah bangunan-bangunan tua dengan arsitektur Tionghoa yang unik. Kelenteng-kelenteng dengan ornamen yang indah, rumah-rumah toko dengan pintu dan jendela berukir, serta gapura yang megah menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
ADVERTISEMENT
Arsitektur ini tidak hanya mencerminkan identitas budaya Tionghoa, tetapi juga menjadi bukti kekayaan sejarah dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pecinan Semarang tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan, tetapi juga memiliki peran penting dalam sejarah perlawanan terhadap kolonialisme.
Demikian adalah ulasan mengenai sejarah Pecinan Semarang yang sudah terbentuk sejak penjajahan Belanda di Indonesia. (ARD)