Konten dari Pengguna

3 Alasan Kenapa Yogyakarta Disebut Kota Pelajar yang Menarik untuk Ditelusuri

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
24 Maret 2024 2:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenapa Yogyakarta disebut Kota Pelajar. Sumber: Unsplash/Farhan Abas
zoom-in-whitePerbesar
Kenapa Yogyakarta disebut Kota Pelajar. Sumber: Unsplash/Farhan Abas
ADVERTISEMENT
Kenapa Yogyakarta disebut kota pelajar? Pertanyaan ini sering muncul di benak banyak orang yang tertarik dengan dunia pendidikan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Yogyakarta, sebuah kota yang terletak di Pulau Jawa, memiliki sejarah panjang sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan. Sejak dulu, kota ini dikenal sebagai tempat di mana ilmu pengetahuan dan budaya berkembang pesat.
Hal ini membuat Yogyakarta menjadi destinasi utama bagi mereka yang ingin menimba ilmu, baik bagi mereka yang berasal dari dalam maupun luar daerah.

Inilah Alasan Kenapa Yogyakarta Disebut Kota Pelajar

Kenapa Yogyakarta disebut Kota Pelajar. Sumber: Unsplash/RUMAH ZIS UGM
Alasan kenapa Yogyakarta disebut kota pelajar adalah karena kota ini rumah bagi beberapa universitas terkemuka di Indonesia. Salah satunya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berdiri sejak tahun 1949. Berikut adalah beberapa alasan lainnya.

1. Cikal Bakalnya Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun yang Lalu

Menurut jurnal Yogyakaria Kota Pendidikan dan Ekonomi Alternatif, Sugiyanto, yang dimuat di journal.uny.ac.id, sejarah pendidikan di Yogyakarta berawal jauh sebelum adanya sistem tulisan di Nusantara. Dari tahun 1 hingga 1500 Masehi, metode pendidikan yang dikenal dengan Tunggak Semi sudah diterapkan.
ADVERTISEMENT
Proses belajar mengajar ini berlangsung di tempat-tempat khusus seperti padepokan, di antaranya adalah Padepokan Pacrabakan dan Wihara. Pengajar utama di tempat tersebut adalah guru atau pendeta bernama Jnanabadra.
Dalam metode ini, pelajaran utama adalah Cilpacastra, yang mengharuskan peserta didik untuk mengikuti, menghafal, dan mengeksekusi instruksi guru secara detail.

2. Banyak Lahir Lembaga Pendidikan di Zaman Belanda

Ketika Belanda datang ke Indonesia, mereka membawa berbagai pengaruh baru, termasuk di bidang pendidikan di Yogyakarta. Mereka memperkenalkan konsep pendidikan formal yang mencakup berbagai aspek seperti pertanian, bahasa, kebudayaan, dan hukum.
Di Yogyakarta, Belanda mendirikan beberapa sekolah yang masih berdiri hingga hari ini, seperti SMA Negeri 3 dan SMP Negeri 5. Dua lembaga pendidikan yang didirikan di era kolonial dan masih eksis sampai sekarang adalah Muhammadiyah (1912) dan Perguruan Taman Siswa (1922), yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara, yang dijuluki sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.
ADVERTISEMENT

3. Ada Dua Universitas Tertua

Setidaknya ada dua universitas tertua di Indonesia berdiri di Yogyakarta. Yang pertama adalah Universitas Islam Indonesia yang didirikan tahun 1945. Yang kedua adalah Universitas Gadjah Mada yang berdiri sejak tahun 1949.
Keberadaan UGM telah menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi utama bagi mereka yang ingin menuntut ilmu tinggi, sehingga Yogyakarta mendapat julukan Kota Pelajar. Kehadiran UGM memicu pembentukan universitas-universitas lain di kota ini. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta adalah beberapa di antaranya.
Selain itu, terdapat ratusan universitas swasta yang beragam, menambah kekayaan pilihan pendidikan di Yogyakarta. Fenomena ini menarik pelajar dari seluruh Indonesia untuk datang dan belajar di Yogyakarta, mengukuhkan posisinya sebagai pusat pendidikan terkemuka di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kenapa Yogyakarta disebut Kota Pelajar bukan tanpa alasan. Keberagaman lembaga pendidikan dan budaya akademis yang kuat menjadikan kota ini sebagai pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan, menarik pelajar dari seluruh penjuru untuk belajar dan tumbuh bersama di Yogyakarta. (CR)