Konten dari Pengguna

3 Museum di Yogyakarta yang Seru Dikunjungi tetapi Belum Banyak Dikenal

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
26 Maret 2024 7:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Museum di Yogyakarta. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/ian dooley
zoom-in-whitePerbesar
Museum di Yogyakarta. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/ian dooley
ADVERTISEMENT
Ada beberapa museum di Yogyakarta yang menawarkan pengalaman wisata sejarah dan budaya. Semua museum yang ada dirancang sehingga akan terasa seru dan menarik untuk ditelusuri.
ADVERTISEMENT
Pengalaman unik menanti di setiap sudut museum-museum yang ada di Kota Budaya ini. Hal ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk mengeksplorasi lebih dalam kekayaan sejarah dan budaya Yogyakarta yang belum terungkap sepenuhnya.

3 Museum di Yogyakarta yang Belum Banyak Dieksplorasi

Museum di Yogyakarta. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Suci Melia Nirmalasari
Dalam perjalanan menemukan kekayaan budaya Yogyakarta, ada tiga museum yang layak mendapatkan perhatian lebih. Museum-museum ini menyimpan koleksi yang tidak hanya berharga dari sisi historis, tetapi juga memberikan wawasan baru dan perspektif berbeda tentang Yogyakarta.
Berikut adalah tiga museum di Yogyakarya yang seru untuk dikunjungi tetapi masih belum banyak dikenal, yang dikutip dari situs budaya.jogjaprov.go.id.

1. Museum Kotagede

Museum Kotagede terletak di Jl. Tegal Gendu No.20, Prenggan, tak jauh dari pusat Kota Yogyakarta. Museum ini mengungkap berbagai aspek menarik dari Kotagede.
ADVERTISEMENT
Terdapat empat klaster utama yang menarik untuk dijelajahi. Setiap klaster memberikan gambaran tentang potensi yang kaya dari area ini; menyoroti aspek arkeologi, kemahiran teknologi tradisional, seni pertunjukan, dan pergerakan sosial kemasyarakatan.
Bangunan Museum Kotagede berdiri dengan keunikan yang membedakannya dari museum lain di Yogyakarta. Berasal dari bangunan Rumah Kalang yang memiliki arsitektur khas dan identitas yang kuat, bangunan ini dulunya milik B.H. Noerijah, tokoh penting Wong Kalang.
Wong Kalang merupakan kelompok masyarakat yang berpengaruh. Mereka tidak hanya memberi kontribusi dalam bentuk bangunan dengan arsitektur yang unik, tetapi juga dalam aspek sosial, budaya, dan ekonomi Kotagede. Hal inilah yang kemudian membentuk identitas daerah tersebut.

2. Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama

Museum TNI AD Dharma Wiratama, yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman No. 75 Yogyakarta, merupakan museum terbesar yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Darat.
ADVERTISEMENT
Berdiri sejak tahun 1956, museum ini dibangun untuk memelihara dan menanamkan semangat tahun 1945 serta nilai-nilai TNI kepada generasi mendatang. Dinas Sejarah Angkatan Darat (DISJARAHAD) memainkan peran penting dalam pendirian museum ini, bertujuan untuk menginspirasi pengunjung dengan nilai-nilai patriotisme dan pengorbanan.
Koleksi di museum ini mencapai 4.236 item, tersusun dalam berbagai ruang tematik yang dirancang untuk memperkenalkan pengunjung pada sejarah militer Indonesia. Salah satunya ada Ruang Palagan, yang menyimpan beragam koleksi senjata dan peralatan yang digunakan dalam delapan pertempuran besar di Indonesia.
Juga terdapat Ruang Panji-Panji, yang memamerkan bendera-bendera kesatuan TNI AD. Sementara itu, Ruang Gamad menampilkan seragam Angkatan Darat beserta atributnya. Terdapat juga Ruang Tanda Jasa yang menyoroti penghargaan dan medali. Tak ketinggalan, juga ada Ruang Bunker peninggalan Jepang.
ADVERTISEMENT

3. Museum Gumuk Pasir

Museum Gumuk Pasir berlokasi di Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Museum ini didirikan berkat kolaborasi antara Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) dan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada pada tahun 2001. Tujuannya adalah untuk melestarikan formasi unik gumuk pasir barchan di Parangtritis.
Desain bangunan museum ini menonjolkan karakteristik khas yang menarik perhatian. Di dalamnya, disajikan koleksi-koleksi dalam berbagai zona tematik untuk memberikan pengalaman belajar yang kaya bagi pengunjung.
Ada ruang Audio Visual dan Bilik Interaktif, juga ada zona-zona spesifik seperti Teras Yogyakarta dan Zona Antara di lantai pertama. Lantai kedua lebih fokus pada sains dan teknologi dengan Zona IPTEK, Zona Teknologi Pemetaan, dan Zona Citra Satelit. Juga terdapat Lorong Pengetahuan dan Zona Geospasial. Lantai ketiga dikhususkan untuk Zona Gumuk Pasir, dan lantai teratas, Zona Ufuk Parangtritis.
ADVERTISEMENT
Mengunjungi museum di Yogyakarta di atas tidak hanya dapat menambah pengetahuan, tetapi juga memperkaya pengalaman wisata di Jogja dengan nuansa baru yang seru dan menyegarkan. (CR)