Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
5 Oleh-Oleh Jogja Tahan Lama dan Ramah di Kantong
9 November 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bepergian ke daerah di Indonesia pasti tidak luput dari membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Salah satu destinasi liburan adalah Kota Jogja. Tentunya ada banyak oleh-oleh Jogja tahan lama yang cocok untuk dibawa dalam perjalanan jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Apalagi setiap buah tangan tersebut memiliki karakteristik dan ciri khas yang menarik. Mulai dari kerajinan seni batik dan perak, tapi tentunya yang paling disukai adalah oleh-oleh berupa makanan unik atau minuman.
Oleh-Oleh Jogja Tahan Lama berupa Makanan Camilan
Keunikan oleh-oleh Jogja tahan lama berupa makanan camilan bisa ditemui di kota budaya ini. Apa saja oleh-oleh yang bisa dibawa pulang? Berikut rekomendasinya.
1. Walang Goreng
Walang goreng atau belalang goreng adalah jajanan khas Gunung Kidul. Di daerah ini, belalang memang banyak ditemukan dan kemudian diolah warga menjadi jajanan lezat. Salah satunya adalah belalang goreng.
Belalang goreng memiliki tekstur renyah dan rasa gurih, mirip seperti udang biasanya bisa ditemukan di toko oleh-oleh sekitar Gunung Kidul atau di sekitar kota Jogja.
ADVERTISEMENT
Belalang goreng biasanya dikemas dengan toples atau plastik. Jajanan ini cukup tahan lama sehingga aman jika dibawa pulang dan dijadikan oleh-oleh khas Jogja untuk kerabat. Harga per toples sekitar Rp40.000.
2. Bakpia Pathok 25
Bakpia adalah salah satu oleh-oleh tahan lama yang direkomendasikan laman visitingjogja.jogjaprov.go.id. Makanan sejenis kue kering yang terbuat dari campuran adonan tepung terigu dan isi manis, seperti kacang hijau atau ubi ini sudah populer sejak tahun 1940.
Awalnya, bakpia dibuat oleh orang Tionghoa di Indonesia dan menjadi makanan yang populer di Jogja dan daerah sekitarnya. Bakpia Pathok 25 diambil dari nama jalan tempat toko ini berdiri, yakni Jalan Pathok 25.
Bakpia Pathok 25 menjadi terkenal karena kualitas bakpianya yang lezat dan beragam rasa yang ditawarkan. Harga per dus berkisar Rp45.000.
ADVERTISEMENT
2. Gudeg Kaleng
Penggemar gudeg khas Jogja tak perlu lagi khawatir untuk membawa gudeg sebagai oleh-oleh. Makanan ini dibuat dari nangka muda atau gori yang dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu lainnya ini sudah ada versi kalengnya.
Gudeg ada yang berupa gudeg kering dan gudeg basah (berkuah). Biasanya, gudeg disajikan dengan lauk ayam, tahu, tempe, telur, dan diberi sambal goreng krecek.
Kini gudeg yang dikemas kalengan jauh lebih awet dan tahan lama, tinggal dipanaskan sebelum disantap. Dengan kemasan kaleng, gudeg cocok jadi oleh-oleh. Harga per kaleng mulai Rp55.000.
4. Geplak
Geplak adalah panganan berbentuk bulatan warna-warni yang terbuat dari parutan daging kelapa dan gula. Camilan ini berasal dari daerah Bantul yang sangat mudah ditemui pohon kelapa.
ADVERTISEMENT
Saat ini geplak sudah tersedia hampir di seluruh toko oleh-oleh di Jogja. Citarasanya manis dan gurih, membuat banyak orang menyukai penganan ini serta terkenal tidak mudah basi. Harga kisaran Rp29.000/500gram.
5. Yangko
Yangko dikenal sebagai kue mochi khas Jogja. Tektsurnya kenyal karena terbuat dari bahan utama tepung beras. Panganan ini juga memiliki isian kacang cincang atau varian isi lainnya.
Konon, dahulu yangko hanya disajikan untuk para raja dan keturunan raja karena bahan pembuatannya yang mahal. Namun, saat ini yangko sudah bisa dinikmati banyak orang dan bisa ditemui di toko oleh-oleh di Jogja. Harga sekitar Rp19.000/kotak.
Masih banyak oleh-oleh lainnya yang dapat dipilih sesuai selera. Oleh-oleh Jogja tahan lama hasil inovasi masa kini membuat makanan camilan lokal ini semakin disukai banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Tentunya hal ini semakin meningkatkan perekonomian kuliner di Jogjakarta. (VAN)
ADVERTISEMENT