Konten dari Pengguna

5 Tempat Ziarah di Yogyakarta, Salah Satunya Leluhur Kerajaan Mataram Islam

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
24 Februari 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jalan Masjid Mataram. Tempat Ziarah di Yogyakarta. Sumber: Aliffian Arief / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Masjid Mataram. Tempat Ziarah di Yogyakarta. Sumber: Aliffian Arief / Unsplash
ADVERTISEMENT
Selain mengunjungi berbagai destinasi wisata ternama, tempat ziarah di Yogyakarta juga patut untuk dikunjungi. Bukan hanya wisatawan lokal, banyak juga wisatawan dari luar kota yang berkunjung ke sana untuk ziarah atau belajar tentang sejarah dan budaya.
ADVERTISEMENT
Tempat tersebut ada pemakaman raja Imogiri, makam Dongkelan, dan lain sebagainya. Bagi yang penasaran di mana saja lokasinya, jangan lewatkan pembahasan di bawah ini sampai selesai.

Ini Dia Tempat Ziarah di Yogyakarta

Jalan Masjid Mataram. Tempat Ziarah di Yogyakarta. Sumber: Aliffian Arief / Unsplash
Ziarah merupakan kegiatan yang umum dilakukan oleh masyarakat Islam yang biasanya dilakukan dengan tujuan mengingat kematian sekaligus berwisata. Salah satu wilayah di Jawa yang memiliki beberapa tempat ziarah tokoh penting Islam adalah Yogyakarta.
Berikut adalah daftar tempat ziarah di Yogyakarta yang biasanya sering dikunjungi:

1. Masjid Pathok Negoro Plosokuning

Bentuk utama bangunannya berupa masjid yang di dalamnya terdapat makam ulama besar yang diagungkan. Masjid Pathok Negoro Plosokuning ini dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I yang disebut-sebut menjadi pondasi kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Lokasinya berada di Jalan Plosokuning Raya Nomor 99, Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Setiap harinya, Masjid Pathok Negoro Plosokuning buka pada pukul 03.30 WIB - 20.00 WIB.
ADVERTISEMENT

2. Makam Imogiri

Salah satu makam terpopuler di Yogyakarta adalah makam Imogiri yaitu makam Raja Mataram Islam. Dikutip dari jogjacagar.jogjaprov.go.id, lokasinya berada di Dusun Pajimatan, Girirejo, Imogiri, Bantul. Posisi makam ini terletak sekitar 17 kilometer sebelah selatan pusat kota Yogyakarta.
Sebelum berkunjung, disarankan mengisi tenaga terlebih dahulu dan membawa minuman. Sebab, untuk sampai ke komplek pemakaman, pengunjung perlu menaiki 410 anak tangga. Makam Imogiri biasanya buka mulai pukul 10.00 WIB - 13.00 WIB (Minggu dan Senin) dan hari Jumat mulai pukul 13.30 - 16.00 WIB.

3. Kompleks Makam Dongkelan

Di kompleks Makam Dongkelan, terdapat beberapa makam ulama besar yang salah satunya adalah makam K.H. M. Munawir alias mbah Munawir. Kompleks pemakaman ini dibangun di sebelah Masjid Pathok Negara Dongkelan Kauman.
ADVERTISEMENT
Lokasinya tepatnya ada di Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Selain para santri, Kompleks makam Dongkelan juga setiap harinya selama 24 jam dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.

4. Makam Syekh Maulana Maghribi

Pasti banyak yang masih asing dengan nama Syekh Maulana Maghribi. Nama tersebut merupakan nama asli dari Sunan Gresik yang merupakan salah satu tokoh Wali Songo penyebar ajaran agama Islam di Pulau Jawa.
Letak makam Syekh Maulana Maghribi berada di Jalan Parangtritis, Kelurahan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Yogyakarta. Karena buka setiap hari selama 24 jam penuh, peziarah bisa berkunjung kapanpun.

5. Petilasan Syekh Jumadil Kubro

Selain Wali Songo, nama Syekh Jumadil Kubro juga dikenal sebagai tokoh berjasa dalam persebaran agama Islam di Pulau Jawa. Ia dianggap sebagai penggagas sistem Islam yang baik di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Petilasannya sendiri berada di Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Khusus untuk yang ingin berziarah ke sana, Petilasan Syekh Jumadil Kubro buka setiap hari 24 jam.
Itulah rekomendasi tempat ziarah di Yogyakarta yang sering dijadikan sebagai tujuan ziarah penganut ajaran agama Islam dari berbagai penjuru daerah Indonesia. Selain melihat makam kuno, pengunjung juga bisa mengetahui sejarah islam dan kerajaan di Jawa lebih dalam atau kebudayaan sekitarnya. (nov)