Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten dari Pengguna
6 Makanan Tradisional Yogyakarta yang Nikmat dan Juga Memanjakan Lidah
19 Oktober 2023 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Happy Shopping Jogja, Ananda Astrid Adrianne (2014), makanan khas Jogja memiliki cita rasa yang berciri khas serba manis dan tidak ketinggalan gurihnya. Sehingga cita rasa ini sulit untuk dilupakan setelah menikmatinya.
Makanan Tradisional Yogyakarta yang Nikmat dan Memanjakan Lidah
Makanan tradisional Yogyakarta yang bisa dinikmati mulai dari lauk untuk makan berat hingga makanan ringan yang membuat rindu akan Yogyakarta. Berikut enam makanan tradisional Yogyakarta yang nikmat sekaligus memanjakan lidah penikmatnya.
1. Gudeg
Bicara tentang Yogyakarta, tidak boleh lupa dengan gudeg. Nama"gudeg"didapat dari istilah bahasa Jawa hangudek. Istilah hangudek memiliki arti 'proses mengaduk'.
Dikutip dari buku Menikmati Kelezatan Makanan Yogyakarta, Semarang, & Magelang, Fajar Ayuningsih (2008), secara umum, gudeg disajikan komplit bersama opor ayam atau opor tahu, sambal goreng krecek, didampingi tahu tempe bacem, telur pindang, dan areh, yaitu kuah santan kental yang gurih.
ADVERTISEMENT
2. Sate Klathak
Selanjutnya, masih ada makanan berat, yakni sate klathak. Sate yang berbahan dasar daging kambing muda ditusuk menggunakan besi jeruji sepeda. Penggunaan jeruji besi ini dimaksudkan agar daging kambing muda lebih cepat matang karena panasnya yang merata.
3. Brongkos
Kemudian ada makanan enak, yakni Brongkos. Brongkos merupakan salah satu olahan sayur yang terbuat dari daging sapi, terutama bagian sandung lamur (bagian daging sapi yang berasal dari bagian dada bawah, sekitar ketiak).
Seperti rawon, Brongkos dimasak menggunakan kluwek sebagai bumbu sehingga berwarna gelap dan beraroma khas.
4. Gatot dan Tiwul
Bila ingin mencicipi kuliner Yogya lainnya, pilihlah gatot dan tiwul. Kedua panganan ini merupakan makanan yang terbuat dari ketela pohon (singkong).
ADVERTISEMENT
Gatot dan tiwul merupakan salah satu makanan yang bermanfaat untuk pencernaan perut. Makanan ini diolah melalui proses fermentasi.
Saat proses fermentasi singkong, bakteri asam laktat (laktobasilus) tumbuh dan berkembang biak. Singkong yang telah diproses fermentasi kemudian dijemur di bawah sinar matahari menjadi gaplek.
Tiwul merupakan makanan berbahan gaplek yang berwarna putih, sedangkan gatot berbahan gaplek yang berwarna hitam. Gaplek hitam dihasilkan karena proses pengeringan yang tidak sempurna setelah proses fermentasi.
5. Yangko
Yangko juga merupakan makanan tradisional dari Yogyakarta, tepatnya dari Kotagede. Kue yangko adalah makanan yang bercita rasa manis dan gurih.
Inovasi pembuatannya oleh Mbah Ireng dilakukan sejak tahun 1921. Namun, yangko baru mulai dikenal luas pada tahun 1939. Sekarang ini yangko sudah lebih menarik kemasan dan rasanya, serta aromanya pun beragam.
ADVERTISEMENT
6. Geplak
Selanjutnya ada makanan yang sudah dikenal sejak zaman kolonial Belanda, Geplak. Melimpahnya persediaan gula tebu, buah kelapa, dan gula kelapa di kawasan Bantul menjadi awal munculnya geplak.
Geplak mulanya hanya berwarna putih. Seiring berjalannya waktu, geplak memiliki warna yang bervariasi sesuai dengan rasanya.
Begitulah informasi mengenai makanan tradisional Yogyakarta yang nikmat dan juga mampu memanjakan lidah penikmatnya. Beberapa makanan tradisional ini bisa dijadikan juga sebagai oleh-oleh. (Fitri A)