7 Makanan Khas Sleman yang Ikonik dan Sering Dicari Wisatawan

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
6 Januari 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi makanan khas Sleman. Sumber: Syauqy Ayyash / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan khas Sleman. Sumber: Syauqy Ayyash / Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sleman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi DIY yang memiliki aneka kuliner baik tradisional maupun kekinian. Beberapa makanan khas Sleman bahkan menjadi ikon Jogja dan sering diburu wisatawan.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman slemankab.go.id, Kabupaten Sleman memiliki 17 kecamatan dan 86 desa. Beberapa kecamatan yang menyediakan kuliner khas yang akan dibahas kali ini. Misalnya, ada Kecamatan Kalasan dan Godean.

7 Makanan Khas Sleman yang Ikonik dan Banyak Diburu Wisatawan

Ilustrasi, gudeg, makanan khas Sleman. Sumber: Pixabay / @MielPhotos
Beberapa makanan khas Sleman Yogyakarta yang sayang sekali untuk dilewatkan misalnya ada ayam goreng kalasan, jadah tempe, gudeg, dan lain sebagainya.
Selain unik dan jarang ada di daerah yang lain, kuliner tersebut juga sering menjadi ikon jadi tidak heran banyak diburu para wisatawan. Berikut ini daftar makanan tersebut.

1. Ayam Goreng Kremes Kalasan

Ayam goreng tepung ini memakai ayam kampung di daerah Kalasan, Sleman. Biasanya, dagingnya lebih gurih dan empuk, gurih, dan beraroma.
Ayam ini juga disajikan bersama sambal dan lalapan sehingga cita rasanya segar dan pedas. Bagi yang tertarik, bisa membeli ayam ini di berbagai warung di daerah Kalasan dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT

2. Sate Kelinci

Sate kelinci ini dibumbui dengan kecap manis, minyak wijen, bawang putih, dan bumbu rempah lainnya. Bumbunya terbuat dari kacang tanah dan sambal kecap. Cita rasanya yang lezat dan gurih serta teksturnya yang kenyal membuat sate kelinci ini banyak diminati.
Selain itu, daging kelinci juga tergolong rendah lemak dan mengandung protein tinggi sehingga baik untuk kesehatan. Wisatawan bisa membeli kuliner ini di warung-warung di sekitar Piyungan.

3. Jadah Tempe

Jadah tempe terbuat dari tempe yang digoreng dan ketan yang dipadatkan.Rasanya cenderung manis, legit, dan gurih.
Makanan ini biasanya disajikan bersama gula merah dan parutan kelapa, atau dengan sambal goreng dan sambal kacang agar ada rasa pedas. Bagi yang tertarik, bisa membeli makanan ini di pasar tradisional Sleman.
ADVERTISEMENT

4. Tengkleng Gajah

Masakan berkuah ini terbuat dari tulang kambing serta dimasak bersama bumbu rempah, seperti kemiri, lengkuas, salam, serai, garam, merica, bawang merah dan bawang putih. Dinamakan tengkleng gajah karena porsinya banyak dan potongan tulangnya besar-besar.
Tengkleng gajah biasanya memiliki rasa yang kaya, pedas, dan gurih. Biasanya, makanan khas Sleman ini bisa ditemukan di warung-warung di sekitar Godean.

5. Sate Jaran

Sate jaran terbuat dari daging kuda dengan bumbu khas merica, garam, bawang merah, bawang putih, dan kecap manis. Sate kuda ini biasanya juga disajikan bersama sambal kacang tanah atau sambal kecap.
Rasa yang gurih dan manis serta tinggi protein dan rendah kolesterol, membuat kuliner ini sering dicari. Wisatawan bisa membelinya di warung daerah Godean.
ADVERTISEMENT

6. Gudeg

Gudeg tidak hanya menjadi makanan khas daerah Sleman, tetapi juga Jogja pada umumnya. Hidangan berbahan nangka muda yang dimasak bersama santan dan bumbu rempah ini memiliki cita rasa gurih, manis dan sedikit pedas. Jika ingin semakin nikmat, bisa menambahkan krecek, potongan ayam suwir, dan telur rebus.

7. Entok Slenget

Rica-rica dari daging angsa ini dibumbui dengan cabai dan aneka rempah. Cita rasanya asam, pedas, dan manis, sedangkan teksturnya lembut dan berlemak. Jika tertarik membelinya bisa datang ke di warung-warung di sekitar Godean.
Itulah tadi tujuh makanan khas Sleman yang ikonik dan biasanya juga sering dicari wisatawan yang datang ke Jogja. Semoga bisa dijadikan referensi kulineran bagi yang masih bingung untuk memilih. (nov)
ADVERTISEMENT