Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Arti Nama dan Sejarah Malioboro Yogyakarta yang Legendaris
18 November 2023 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Malioboro merupakan salah satu kawasan wisata belanja legendaris di Yogyakarta. Sebelum jalan-jalan ke sana, tak ada salahnya untuk mengetahui arti nama dan sejarah Malioboro Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Arti nama Malioboro sendiri memiliki beberapa versi. Sedangkan sejarahnya kawasan ini mulai dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Arti Nama Malioboro
Nama Malioboro memiliki beberapa versi asal-usul yang berbeda-beda. Berikut beberapa versi yang populer di kalangan masyarakat.
1. Versi Pertama
Versi pertama menyebutkan Malioboro berasal dari bahasa Sansekerta, yakni "Malyabhara" yang berarti karangan bunga. Hal ini mungkin berkaitan dengan keindahan dan keramaian kawasan ini yang penuh dengan bunga-bunga.
2. Versi Kedua
Banyak yang menghubungkan nama Malioboro dengan Duke of Marlborough, seorang panglima kerajaan Inggris yang pernah tinggal di Yogyakarta pada tahun 1811-1816 M. Konon, nama Malioboro merupakan bentuk penyebutan orang Jawa terhadap nama Marlborough.
3. Versi Ketiga
Versi terakhir ini menyebutkan bahwa nama Malioboro bermakna "tidak ada kasta". Hal ini didasarkan pada fakta bahwa di Yogyakarta, terdapat perbedaan antara bangsawan atau ningrat dan orang kecil atau bukan ningrat. Namun, di Malioboro, semua orang bisa berbaur tanpa memandang kasta.
ADVERTISEMENT
Sejarah Malioboro Yogyakarta yang Legendaris
Sejarah Malioboro Yogyakarta juga sangat menarik untuk diketahui. Mengutip laman terasmalioboro.jogjaprov.go.id, pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan pada awal abad 19. Malioboro sendiri mulai populer pada era kolonial yakni selama tahun 1790-1945.
Di sini, terdapat banyak bangunan bersejarah seperti Benteng Vredeburg, Gedung Agung, Stasiun Tugu, dan Kantor Pos. Selain itu kawasan ini juga menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama saat Serangan Umum 1 Maret tahun 1949 yang berhasil menduduki kota Yogyakarta selama enam jam.
Hingga sekarang, Malioboro tetap menjadi pusat kehidupan masyarakat Jogja. Di sini, pengunjung juga bisa menikmati berbagai kuliner khas, belanja oleh-oleh, naik andong, atau sekadar jalan-jalan di trotoar.
ADVERTISEMENT
Wisata belanja legendaris ini juga sering dihiasi dengan berbagai instalasi lampu dan bunga yang menambah keindahan kawasan ini.
Tentu saja sejarah Malioboro Yogyakarta akan membuat tempat ini semakin legendaris dan menjadi icon kota yang langka. (nov)