Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Gereja Santa Theresia Sedayu: Sejarah, Lokasi, dan Jadwal Misa
22 Januari 2024 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Gereja Santa Theresia Sedayu merupakan sebuah simbol spiritual dan sejarah yang kaya di Yogyakarta. Berdiri megah dengan arsitektur yang menyimpan cerita, gereja ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga cerminan dari perjalanan iman komunitas Katolik di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Gereja ini mungkin tidak sepopuler gereja lain terutama yang berada di dalam Kota Yogyakarta. Namun, sebenarnya gereja ini merupakan salah satu cikal bakal umat Katolik pertama di sekitar Yogyakarta.
Gereja Santa Theresia Sedayu: Profil dan Sejarah Singkat
Dikutip dari sumber situs resminya, parokisedayu.org, perkembangan umat Katolik di Sedayu, Indonesia, dimulai secara bertahap sejak pertengahan abad ke-19. Sedayu, pada masa itu, adalah sebuah kawasan ramai dekat pabrik penggilingan tebu dan stasiun kereta api.
Meski menghadapi tantangan, komunitas Katolik di Sedayu tumbuh. Pada 14 Januari 1926, Ekaristi pertama dihadiri oleh 180 warga. Romo Reksoatmadja dan Pastor Strater memulai pendirian sekolah-sekolah dan membagi Yogyakarta menjadi stasi utama dan pembantu. Mereka juga merencanakan pembangunan gereja di Sedayu pada 1925, membeli tanah dari Mangoendarmo, seorang penguasa tanah lokal.
ADVERTISEMENT
Romo Karl de Hoog, SJ, yang ditugaskan di Sedayu pada 1926, mendapat sambutan hangat. Dia mendirikan gereja darurat di rumah Wongsodikromo. Mereka pun mengumpulkan dana untuk gereja baru yang akhirnya dibangun pada 1927.
Gereja baru di Sedayu, berukuran 7 x 17 meter, diresmikan pada 14 Oktober 1927 oleh Pater Adrianus van Kalken SY. Ulang tahun Paroki Sedayu diperingati setiap 14 Oktober, merujuk pada hari peresmian gereja ini. Sejarah Paroki Sedayu secara resmi dimulai pada 9 Januari 1930, ditandai dengan pembukaan buku baptis paroki.
Filosofi, Lokasi, dan Jadwal Misa
Gereja St. Theresia Sedayu berada di perbatasan antara Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman. Tepatnya di Jl. Wates km 13, Dusun Gubug (55752) Bantul.
ADVERTISEMENT
Di samping barat gereja, ada sungai yang mengalir terus-menerus, ibarat simbol kehidupan. Mirip dengan hewan-hewan di alam yang berkumpul di sumber air di daerah kering, tempat ibadah menyerupai sumber kehidupan rohani.
Sungai di tepi gereja, yang mengalir di area berbukit, melambangkan komitmen gereja kepada mereka yang berjuang meraih kesejahteraan. Sementara lokasi strategis lainnya dimanfaatkan untuk kemakmuran material, Gereja St Theresia Sedayu memilih posisi yang lebih rendah, seperti ibu yang mengorbankan dirinya demi anak-anaknya.
Adapun jadwal misa yang diadakan di gereja ini adalah sebagai berikut:
Misa Harian:
Misa Mingguan:
Demikianlah, dari awal pendiriannya hingga saat ini, Gereja Santa Theresia Sedayu tidak hanya menjadi pusat spiritual, tetapi juga simbol harmoni dan ketahanan iman umat Katolik di sekitarnya. (CR)
ADVERTISEMENT