Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Megahnya Candi Mendut: Lokasi, Jam Buka, dan Daya Tariknya
25 Februari 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Candi ini dibangun dari bahan batu bata yang memiliki campuran bahan batu andesit sehingga bangunan candi ini terlihat kokoh. Uniknya, bentuk dari candi yang ada di Magelang ini memiliki kesamaan dengan candi di sekitarnya, seperti Candi Dieng dan Candi Gedong Songo.
Sama seperti Candi Borobudur, candi ini digunakan sebagai tempat ibadat umat Buddha terutama ketika perayaan Tri Suci Waisak. Biasanya, para biksu akan melakukan pradaksina atau berjalan mengelilingi candi searah jarum jam sebanyak tiga kali.
Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Candi Mendut
Menurut visitjawatengah.jatengprov.go.id, Candi Mendut terletak di Jl. Mayor Kusen, Desa Mendut, Kec. Mungkid, Kab. Magelang, Jawa Tengah. Tempat wisata ini buka setiap hari Senin hingga Minggu 08.00 - 16.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Harga tiket masuk untuk bisa menikmati wisata di candi hanya dibanderol dengan harga Rp3.500/ orang. Harga tersebut sangat terjangkau dan pengunjung bisa lebih menghemat budget untuk bisa pergi ke destinasi berikutnya.
Sejarah dan Daya Tarik Candi Mendut
Candi Mendut memiliki beberapa daya tarik yang unik dan bisa menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara. Bahkan candi ini menyimpan sejarah menarik yang jarang diketahui oleh banyak orang.
1. Sejarah Candi
Menurut seorang filolog dari Belanda bernama J.G. de Casparis, candi ini dibangun oleh raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 Masehi, yaitu Raja Indra. Filolog tersebut melihat sebuah catatan dari prasasti bahwa candi ini sebelumnya dinamakan Wenuwana.
Filolog tersebut kemudian mengartikan istilah Wenuwana sebagai hutan bambu yang kemudian candi tersebut bernama Candi Mendut. Berdasarkan keberadaan prasasti tersebut, candi ini diperkirakan memiliki usia lebih tua daripada Candi Borobudur.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1836, keberadaan seluruh bagian candi ini mulai ditemukan satu persatu kecuali bagian atap. Kemudian pencarian ini dilanjutkan pada tahun 1897 hingga 1904, pencarian tersebut menghasilkan penemuan kaki dan tubuh candi dan dilakukan rekonstruksi.
Pada tahun 1908, Van Ep memimpin rekonstruksi dan pemugaran candi dengan menyempurnakan bagian atap serta memasang stupa sekaligus memperbaiki puncak atap. Proses ini membutuhkan waktu, pada tahun 1925 rekonstruksi selesai.
2. Daya Tarik Wisata Candi
Candi ini tidak sebesar Candi Borobudur, namun candi ini memiliki bentuk persegi dan memiliki tinggi 3,70 meter. Walaupun tidak besar, lingkungan di sekitar candi ini sungguh damai karena dikelilingi oleh pepohonan sehingga terasa sejuk dan nuansanya tenang.
ADVERTISEMENT
Pengunjung dapat melihat tiga arca Buddha dan sebuah patung Buddha Sakyamuni dalam posisi duduk. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat berbagai macam relief yang dipahat dan menggambarkan semua ajaran Buddha di candi ini.
Tak heran, banyak orang ingin datang ke candi ini untuk melihat kecantikan dari setiap pahatan relief yang dimiliki oleh candi ini. Dengan begitu, pengunjung bisa mendapatkan banyak informasi penting dan jarang didengar mengenai keberadaan candi ini.
Demikian beberapa informasi mengenai Candi Mendut. Pastinya, setiap wisata candi di Indonesia memiliki keunikannya masing-masing. Selain itu, wisatawan juga bisa menemukan banyak spot foto yang autentik untuk koleksi foto liburan. (AYA)
ADVERTISEMENT