Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Pesona Tebing Breksi: Dari Tambang Menjadi Destinasi Wisata
28 Maret 2024 7:09 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Destinasi wisata ini sekarang merupakan salah satu tujuan wisata populer. Pengunjung datang untuk melihat langsung bagaimana bekas tambang berubah menjadi taman wisata yang cantik, dengan pemandangan alam dan seni pahatan yang membuatnya berbeda dari tempat lain.
Sejarah Tebing Breksi: Bekas Tambang jadi Lokasi Wisata
Dikutip dari prambanan.slemankab.go.id, Taman Tebing Breksi dulu adalah area penambangan batu alam. Aktivitas ini dilakukan oleh warga setempat. Di sekitar area tersebut, ada tempat untuk memotong batu hasil tambang menjadi material dekorasi bangunan.
Perubahan besar terjadi pada tahun 2014, ketika pemerintah memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas penambangan di area ini. Keputusan ini didasarkan pada penelitian yang mengungkap bahwa batu di lokasi ini berasal dari lava vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran, yang menjadikannya situs geologi yang dilindungi. Akibatnya, semua bentuk penambangan dilarang untuk menjaga kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Tidak lama setelah penambangan dihentikan, komunitas lokal mulai melihat potensi baru lokasi bekas tambang sebagai atraksi turis. Dengan semangat dan kreativitas tinggi, mereka mengubah area tersebut menjadi tempat yang menarik dengan memanfaatkan keunikan formasi batuannya.
Inisiatif ini membuahkan hasil pada 30 Mei 2015, saat lokasi ini resmi diakui dan dibuka oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai salah satu destinasi wisata terbaru di Yogyakarta.
Pesona Tebing Breksi, Lokasi, Harga Tiket, dan Jam Buka
Nama Tebing Breksi berasal dari jenis batuan breksi yang merupakan komponen perbukitannya. Daya tarik utamanya adalah pahatan-pahatan artistik di dinding batu kapurnya.
Untuk memudahkan akses ke puncak, penduduk setempat memahat tangga langsung di batu kapur. Dengan begitu, pengunjung bisa dengan mudah mencapai puncak tanpa perlu memanjat.
ADVERTISEMENT
Di sini juga terdapat Tlatar Seneng, sebuah panggung kesenian yang dikelilingi oleh kursi-kursi untuk pengunjung. Panggung ini, dengan diameter 15 meter, mirip dengan Colosseum di Roma.
Mengunjungi lokasi ini tidak membutuhkan biaya yang besar. Untuk masuk, pengunjung domestik hanya dikenakan biaya tiket sebesar Rp10.000 per orang. Sementara pengunjung dari mancanegara membayar Rp20.000 per orang.
Lokasi Tebing Breksi ada di Jalan Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Gn. Sari, Sambirejo, Prambanan, Kabupaten Sleman . Tempat ini buka dari pukul 06.00 pagi sampai 21.00 malam. Dengan jam operasional yang panjang tersebut, pengunjung memiliki keleluasaan waktu untuk menikmati keindahan alam dan karya seni pahatan batu yang memukau.
ADVERTISEMENT
Lokasi ini mudah diakses dan menawarkan pengalaman yang berharga bagi siapa saja yang mencari ketenangan atau inspirasi dari keindahan alam dan seni budaya lokal. (CR)