Puncak Suroloyo, Kahyangan Para Dewa, Bisa Melihat 4 Gunung dan Candi Borobudur

Seputar Yogyakarta
Mengulas serba serbi kota Yogyakarta.
Konten dari Pengguna
18 Februari 2024 5:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Puncak Suroloyo. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Dan Gilmour
zoom-in-whitePerbesar
Puncak Suroloyo. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Dan Gilmour
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Puncak Suroloyo berada di titik tertinggi Pegunungan Menoreh di perbatasan Kulon Progo dan Magelang, pada ketinggian 1017 mdpl. Tempat ini menawarkan pemandangan memukau antara Yogyakarta dan Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Lokasinya sekitar 50 kilometer dari Jogja, berada di Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo. Dari sini, pengunjung dapat memandang Candi Borobudur, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sindoro, dan Gunung Sumbing di sisi utara, serta Kota Yogyakarta dan Samudra Hindia di sisi selatan.
Jika kondisi cuaca memungkinkan, tak jarang pengunjung juga bisa melihat pucuk Candi Borobudur menyembul di antara kabut putih yang memesona dari lokasi ini.

Puncak Suroloyo dan Mitos yang Beredar

Puncak Suroloyo. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Elisabeth Morin
Dikutip dari samigaluh.kulonprogokab.go.id, Puncak Suroloyo menyimpan berbagai tempat mitos yang berakar pada tradisi dan kepercayaan lokal. Di antaranya adalah Puncak Suroloyo, yang dipercaya oleh umat Hindu sebagai tempat tinggal para dewa.
Di sini terdapat Sendang Simbarjoyo, sebuah mata air keramat bagi warga Pedukuhan Keceme karena menjadi sumber irigasi sawah dan kebun.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada juga Pertapan Mintorogo yang dikenal sebagai tempat bertapa Janaka alias Arjuna, tokoh pewayangan, yang mendapatkan senjata panah dalam perang Bharatayudha untuk mengalahkan Raja Newatakawaca. Tempat ini mendapatkan namanya dari Kyai Ajar Mintorogo, yang mengajarkan tentang kehidupan sederhana.
Sementara ada juga Sendang Kadiwatan, yang sering disebut sendang lanang, dikenal sebagai tempat mandi para dewa. Sendang Kawidodaren di sisi lain adalah tempat mandi para widodari atau bidadari ketika turun ke bumi, yang kini juga dipakai untuk ritual jamasan pusaka.
Tak jauh dari situ, ada Enceh Suci yang merupakan bekas lokasi masjid kuno dengan peninggalan padasan yang digunakan untuk bersuci atau wudhu pada masa lampau. Juga ada Gandik Aji, situs keramat berbentuk batu yang dianggap tempat ziarah oleh warga Keceme dan orang luar yang mencari berkah.
ADVERTISEMENT

Lokasi, Akses, Jam Operasional, dan Harga Tiket

Puncak Suroloyo. Foto hanyalah ilustrasi, bukan tempat yang sebenarnya. Sumber: Unsplash/Will Wilson
Menuju Puncak Suroloyo cukup mudah. Lokasinya ada di perbatasan, tepatnya di Onggosoro, Giritengah, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Perjalanan ke sana menawarkan petualangan tersendiri, dengan jalanan sempit, tanjakan curam, dan kelokan tajam yang dikelilingi bukit dan jurang. Namun, keindahan pemandangan yang ditawarkan sepanjang perjalanan akan menggantikan rasa takut tersebut. Untuk sampai ke puncak, pengunjung harus mendaki 286 anak tangga yang cukup curam.
Tiket masuknya hanya Rp5.000. Biaya parkir untuk kendaraan roda dua adalah Rp2.000, sedangkan untuk kendaraan roda empat, biayanya hanya Rp5.000. Biaya ini menjadikan destinasi ini pilihan yang ekonomis untuk menikmati keindahan alam.
ADVERTISEMENT
Tempat ini bisa dikunjungi kapan saja karena buka 24 jam. Meskipun tidak tersedia penginapan atau villa di puncak, terdapat beberapa pilihan penginapan di bagian bawah yang bisa digunakan sebagai tempat menginap. (CR)