Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Pathok Negoro Plosokuning Yogyakarta
23 Maret 2024 15:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mempelajari sejarah adalah hal yang penting. Dengan adanya sejarah, masyarakat saat ini bisa mengetahui peristiwa penting apa yang telah terjadi di zaman dulu.
Menilik Sejarah Masjid Pathok Negoro Plosokuning
Yogyakarta terkenal memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang masih terjaga hingga saat ini. Salah satu bangunan yang memiliki nilai sejarah adalah Masjid Plosokuning. Bagaimana sejarah Masjid Pathok Negoro Plosokuning?
Mengutip dari Mengenal Lebih Jauh Masjid Islam Jawa, Setyowati, dkk (2017:56), Masjid Plosokuning adalah salah satu dari Masjid Pathok Negoro yang terletak di Desa Ploso Kuning, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Nama masjid tersebut berasal dari pohon ploso yang berwarna kuning yang dulu tumbuh di bagian selatan masjid.
Masjid Plosokuning juga dikenal sebagai Masjid Sulthoni Plosokuning. Dikutip dari jogjaprov.go.id, masjid yang berusia hampir tiga abad ini adalah benteng spiritual Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
ADVERTISEMENT
Masjid ini didirikan oleh Kyai Mursodo pada tahun 1724. Kyai Mursodo adalah anak dari Kyai Nur Iman Mlangi. Kyai Nur Iman ini merupakan saudara dari Sri Sultan Hamengkubuwono I.
Awalnya, masjid ini dibangun di bagian selatan bangunan yang ada sekarang. Ketika Sri Sultan Hamengkubuwono I telah selesai membangun keraton dan Masjid Gedhe, beliau memindahkan Masjid Plosokuning dari posisi awal ke posisinya sekarang.
Komponen Bangunan Masjid Plosokuning
Masjid Plosokuning didirikan setelah pembangunan Masjid Agung Kauman selesai sehingga ada kemiripan dari segi bentuknya. Beberapa bagian Masjid Plosokuning yang mirip dengan Masjid Agung Kauman adalah mihrab, kentongan, dan beduk.
Di antara Masjid Pathok Negoro lainnya, Masjid Plosokuning adalah yang keasliannya paling terjaga. Sejumlah komponen bangunan masjid ini adalah kolam keliling, serambi utama, serambi, dan pawestren atau tempat bagi jemaah wanita.
ADVERTISEMENT
Salah satu keunikan masjid ini adalah kolam yang mengelilingi masjid yang berfungsi sebagai tempat pengunjung membasuh kaki. Masjid didesain dengan kolam keliling karena menyesuaikan dengan budaya masyarakat zaman dulu yang melakukan kegiatan sehari-hari tanpa alas kaki.
Sejarah Masjid Pathok Negoro Plosokuning tersebut diharapkan bisa menambah wawasan tentang bangunan bersejarah di Yogyakarta . Semoga informasinya bermanfaat. (KRI)