Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Masjid Suciati Saliman, Masjid di Sleman dengan Nuansa Timur Tengah
23 Maret 2024 14:11 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Seputar Yogyakarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Meski telah menjadi salah satu tujuan wisata orang-orang dari dalam atau luar Sleman, tetapi belum banyak yang tahu mengenai sejarah Masjid Suciati Saliman. Namun, mendengar namanya saja pasti sudah membuat orang bertanya-tanya mengenai sejarah pembangunan masjid tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi yang tertarik untuk berkunjung, ada baiknya mengetahui sejarah singkat yang akan dibahas di sini terlebih dahulu. Dengan begitu, pengunjung bisa lebih terkesan ketika nantinya mengeksplor Masjid Suciati Saliman.
Sejarah Singkat Masjid Suciati Saliman
Berdasarkan informasi dari laman slemankab.bps.go.id, jumlah masjid yang ada di Sleman mencapai 133 di tahun 2022. Seluruhnya merupakan bangunan permanen yang dibuat dengan desain unik hingga mewah. Salah satunya adalah Masjid Suciati Saliman.
Pembangunannya tidak lepas dengan sejarah yang menarik untuk diulik. Masjid Suciati Saliman dibangun di atas tanah seluas 1.600 meter persegi. Pembangunannya dimulai pada 2 Agustus 2015, sedangkan untuk peresmiannya baru dilakukan pada 13 Mei 2018.
Bukan tanpa alasan, Masjid Suciati Saliman diberi nama demikian karena disesuaikan dengan nama pendirinya, yaitu ibu Hj. Suciati Saliman. Beliau merupakan pengusaha rumah pemotongan ayam RPA Saliman Riyanto Raharjo yang kini telah menjangkau pasar nasional.
ADVERTISEMENT
Dalam rangka mewujudkan motto hidupnya berupa “urip iku Urup”. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah hidup harus bisa bermanfaat untuk sesama, maka ibu Hj. Suciati membangun sebuah masjid yang memiliki kesan harmoni Islam penuh keteduhan dan ketentraman.
Agar tampak lebih menarik dan berbeda dengan masjid kebanyakan, bangunan masjid ini dibuat dengan desain khas Timur Tengah yang dipadukan dengan konsep nusantara. Setiap detailnya memiliki makna filosofis tersendiri.
Misalnya, saja lima menara yang terdapat di masjid ini melambangkan salat lima waktu. Sedangkan mengenai sembilan pintu utama yang menyerupai Masjid Nabawi melambangkan jumlah wali yang menyebarkan agama Islam di nusantara (Wali Songo).
Selanjutnya, untuk bagian kubah masjidnya yang dibuat dengan bentuk joglo khas Jawa mengandung makna filosofis berupa akulturasi budaya yang harmonis.
ADVERTISEMENT
Pendirian Masjid Suciati Saliman ternyata memiliki banyak tujuan, mulai dari tempat untuk menjalankan ibadah wajib, melaksanakan kajian keilmuan, dan pelayanan sosial kemasyarakat.
Itulah ulasan perihal sejarah Masjid Suciati Saliman yang bisa diketahui untuk memotivasi diri agar menjadi orang lebih baik kedepannya. Hal ini seperti motto yang dipegang erat oleh pendiri masjid indah di Sleman ini. (nov)