Konten dari Pengguna

Meneladani Pahlawan dalam Bulan Cinta Laut

Setiawan Muhdianto
ASN Kementerian Kelautan dan Perikanan Tulisan merupakan pendapat pribadi, tidak mewakili tempat kerja
13 November 2023 6:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Setiawan Muhdianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Acara Puncak Apresiasi Gerakan Nasional BCL di Surabaya. Foto: Koleksi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Acara Puncak Apresiasi Gerakan Nasional BCL di Surabaya. Foto: Koleksi Pribadi
ADVERTISEMENT
Ratusan bahkan ribuan orang tumpah ruah turun ke pantai. Mereka datang bukan untuk berwisata, tapi melakukan aksi bersih pantai. Para pejabat, masyarakat dan nelayan membaur menjadi satu. Dengan telaten dan tanpa jijik mereka memungut sampah.
ADVERTISEMENT
Aksi seperti itu tidak hanya di satu tempat, tapi di 18 lokasi seluruh pelosok tanah air. Aksi bersih pantai tersebut merupakan salah satu agenda dari Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL). Agenda ini merupakan salah satu prioritas kebijakan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Puncak Apresiasi Gerakan Nasional BCL dilakukan di Surabaya bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2023. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara tersebut menyampaikan telah berhasil terkumpul 820 ton sampah. Program tersebut menggerakkan 1.350 nelayan yang terlibat aktif, lanjutnya.
Pemilihan Surabaya dan 10 November sebagai lokasi dan waktu acara bukan tanpa alasan. Momen Hari Pahlawan dipilih sebagai upaya mengenang dan meneladani semangat juang para pahlawan. Dengan semangat juang tiada kenal menyerah, rela berkorban, dan tanpa putus asa mereka tidak gentar melawan penjajah yang ingin merampas kembali kemerdekaan kita. Jiwa kepahlawanan ini harus dicontoh untuk menjaga dan mengelola laut.
ADVERTISEMENT
Laut Indonesia sebenarnya tidak sedang baik-baik saja. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di tahun 2020 lautan Indonesia telah tercemar oleh 1.772 gram sampah per meter persegi. Dengan asumsi tersebut, 5,75 juta ton sampah telah mencemari laut Indonesia.
Sekitar 80% dari sampah di laut merupakah sampah plastik. Menurut catatan World Population Review, Indonesia berada di peringkat kelima sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut. Sampah plastik di laut Indonesia mencapai 56 ribu ton pada 2021.
Akibat yang ditimbulkan dari sampah laut sangat merugikan bahkan bisa mengancam jiwa. Laut yang tercemar terutama di pinggir pantai akan tampak kotor, berbau dan tidak sedap dipandang. Nelayan akan terganggu apabila baling-baling perahunya terbelit sampah. Sampah-sampah itu juga akan merepotkan apabila tersangkut pada jaring.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data di atas tidak mudah mengatasi sampah laut. Perlu energi, tekad dan semangat yang tinggi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bahkan butuh pengorbanan tenaga dan harta untuk melakukannya.
Instansi pemerintah telah mengeluarkan dana yang besar untuk program bersih laut. Yang seharusnya anggaran tersebut bisa untuk membangun proyek lain. Nelayan akan kehilangan memperoleh penghasilan karena waktunya digunakan untuk memunguti sampah. Atau, butuh tenaga lebih hanya untuk sekadar membuang sampah pada tempatnya agar sampah tersebut tidak berakhir di laut.
Para pahlawan dulu juga pernah mengalami kekalahan dalam melawan penjajah. Begitu juga dalam membersihkan laut ada kalanya mengalami kegagalan. Setelah dibersihkan akan datang lagi “kiriman” sampah, bahkan lebih banyak.
Banyak warga masyarakat yang tidak peduli pada laut, mereka membuat sampah seenaknya. Seperti jaman dulu, ada ada yang bertempur melawan penjajah, ada yang cuek, ada pula yang justru menjadi antek penjajah.
ADVERTISEMENT
Apapun yang kita lakukan untuk kelestarian laut adalah wujud cinta kita kepada negara. Kita tidak rela laut yang begitu kaya rusak dan hancur oleh tangan-tangan anak bangsa kita sendiri. Anak cucu kita dan generasi mendatang juga mempunyai hak atas tanah air kita.
Sungguh bagus aksi nyata yang telah dilakukan oleh beberapa instansi pemerintah dalam menangani sampah laut. Semua lapisan masyarakat pun sudah seharusnya turut menjaga dan mencintai laut. Perilaku masyarakat yang jauh di tengah daratan pun mempunyai dampak terhadap laut.
Melindungi laut bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Menjaga laut bukan cuma urusan masyarakat pesisir. Rasa cinta pada laut tak hanya dimiliki oleh nelayan. Seluruh warga negara Indonesia mempunyai tanggung jawab menjaga, melindungi dan mencintai laut.
ADVERTISEMENT
Cinta kita pada laut bukan karena uang, perintah, proyek ataupun pencitraan. Cinta kita pada laut adalah cinta yang tulus. Cinta yang tidak mengenal waktu. Bukan cinta sesaat. Cinta Saat ini dan untuk selamanya. Seperti para pahlawan itu, karena cinta kepada tanah airnya mereka rela berjuang mengusir penjajah.