Knalpot Purbalingga Menggema di Pasar Dunia

Tidak hanya penghasil rambut dan bulu mata, kota Purbalingga juga dikenal sebagai kota penghasil knalpot, baik knalpot mobil maupun motor. Sebagian besar warga Purbalingga berprofesi sebagai pengrajin knalpot dari yang tua sampai yang muda, bahkan sampai ada patung pengrajin knalpot yang berlokasi di Purbalingga, Purbalingga Lor, Kec. Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Industri rumahan knalpot di Purbalingga ini menyebar di berbagai wilayah di Kabupaten tersebut. Seperti di Desa Gembong, Kecamatan Purbalingga hampir rata-rata warganya merupakan salah satu sentra pengrajin knalpot. Para pemuda disana juga banyak yang berprofesi sebagai pengrajin knalpot, salah satu pemuda Desa Gembong yang berhasil membuat produksi knalpot sendiri dan dengan mereknya sendiri yaitu Mas Halim dengan merk knalpot HK RACING

sumber : Setyo Khoerul Anas

HK RACING ini sudah mengirim produknya sampai keluar jawa bahkan sampai keluar Indonesia, hal ini disebabkan tidak jauh dari para pemuda di desa tersebut. Mereka ikut berpartisipasi dalam pemasaran knalpot dari Purbalingga itu supaya knalpot Purbalingga makin dikenal oleh dunia, selain itu penghasilan dari penjualan knalpot bisa sebagai tambahan uang saku mereka.

Tidak hanya produksi knalpot dari desa Gembong yang meluncur sampai keluar negeri tapi masih banyak produsen - produsen knalpot di Purbalingga yang memasarkan hasil produksi mereka sampai keluar negeri. Produsen knalpot Purbalingga bisa memproduksi mencapai 400-600 unit, tapi untuk pengiriman ke luar negeri hanya berkisar 10 persen, sisanya merupakan pasar Indonesia. Untuk memasarkan produknya keluar negeri itu pun harus melalui proses yang panjang, mulai dari menjual knalpot polosan hingga menyisipkan produknya dalam setiap pengiriman hingga akhirnya dikenal.

Knalpot - knalpot dari Purbalingga telah diekspor ke beberapa negara seperti Australia, Arab, Swedia dan diakuinya seluruh Asia hampir semuanya pernah dikirimkan knalpot dari Purbalingga, tetapi karena knalpot buatan Purbalingga masih handmade, bukan mengandalkan mesin, terkadang dari pihak pemesan suka kecewa. Mereka dalam sebulan bisa memesan 5 ribu unit, sementara yang bisa kita penuhi hanya sekitar 500 knalpot saja.

Menurutku kualitas knalpot Purbalingga tidak hanya diakui di Indonesia saja tetapi juga sudah diakui oleh dunia. Kelemahannya hanya pada mereknya yang belum terkenal tapi kalau dari segi kualitasnya dan suaranya insyaallah berani diadu dengan knalpot dari Negara lain.

Sebenarnya dangan usaha pengrajin knalpot ini warga Purbalingga tidak hanya bisa sebagai penghasilan mereka sehari-hari tetapi bisa lebih dari itu. Knalpot buatan Purbalingga bisa terkenal di kaca Internasional karena kualitasnya dan memakai merek asli dari Purbalingga. Dan itulah yang sedang diperjuangkan para produsen knalpot Purbalingga sekarang ini. Karena jika knalpot Purbalingga dikenal dengan merek asli dari Purbalingga kita bisa memasang harga yang lebih tinggi daripada mengekspor knalpot polosan tanpa merk. Semoga apa yang sedang diusahakan para produsen knalpot Purbalingga ini segera terwujudkan.