Belajar Sejarah Tiongkok Kuno Lewat Game Dynasty Warrior

Setyo Purwoto
Saya adalah seorang mahasiswa berusia 23 tahun yang menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang sejak tahun 2021. Saya memiliki dedikasi tinggi dalam kegiatan kemahasiswaan.
Konten dari Pengguna
29 Maret 2024 9:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Setyo Purwoto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
sumber : https://www.shutterstock.com/image-photo/famous-terracotta-warriors-xian-china-51703090
Pembelajaran adalah persiapan peristiwa eksternal dalam situasi belajar, memfasilitasi belajar siswa, daya ingat (kemampuan menyimpan informasi yang dialami atau dipelajari), atau transfer pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan pembelajaran ini memungkinkan para siswa untuk melakukan kegiatan belajar dan mencapai tujuan belajarnya dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar tertentu yang sesuai dengan materi yang ingin dicapai dan mendukung pembelajaran selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pembelajaran tidak menitikberatkan pada hasil pembelajaran namun berorientasipada proses kegiatan belajar itu sendiri. Pembelajaran ini bertujuan untuk membantu para siswa agar dapat belajar dengan baik. Untuk menunjang proses belajar tersebut maka diperlukan situasi dan kondisi yang mendukung untuk kegiatan belajar oleh karena itu kegiatan belajar perlu direncanakan dengan sistematis sehingga perlu dipertimbangkan terlebih dahulu.
Strategi belajar yang baik tentu juga akan membuat siswa merasa bebas sebebas-bebasnya untuk mengekspresikan ide dan gagasannya. Guru harus mampu mengaktualisasikan kompetensi kompetensi guru dengan baik, mampu memotivasi, mengarahkan dan memberi kesempatan secara luas bagi siswanya memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa pendekatan belajar merupakan cara kerja yang memiliki sistem yang memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan mengajarkan siswa untuk membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
Dalam teori kognitif menjelaskan upaya belajar merupakan proses perubahan mental dan struktur yang terjadi dari interaksi siswa untuk memahami lingkungan dunianya. Teori ini juga mengungkapkan bahwa proses berfikir sebagai aktivitas gradual dari pada fungsi intelektual dari kongkrit. Belajar terdiri dari tiga tahapan yaitu: asimilasi, akomodasi dan equilibrasi.
Menurut teori pendekatan kognitif menjadikan siswa harus bisa kreatif dan mandiri agar siswa dapat menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan guru ataupun orang lain, salah satu penerapan metode kognitif yaitu dengan menggunakan Game. Adapun game yang akan digunakan dalam pembelajaran ini adalah Dynasty Warrior yang merupakan game bertema 3 kerajaan Tiongkok kuno, Untuk langkah-langkah atau implikasi yang bisa dilakukan untuk menerapkan pembelajaran melalui game Dynasty Warrior adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Advance Organizer (Handout)
Penyampaian awal tentang materi tiga kerajaan yang akan dipelajari siswa nantinya melalui game diharapkan siswa secara mental akan siap untuk memahami makna tersirat yang ada didalam game dan tidak hanya menjadikan game sebagai ajang untuk pamer skill atau hiburan semata.
2. Progressive Differensial
Materi pembelajaran yang disampaikan guru hendaknya bertahap tidak langsung menjelaskan keseluruhan sebab akibat dari awal. Kegiatan dapat diawali dengan hal-hal atau konsep mengenai latar 3 kerajaan secara umum, kemudian dilanjutkan ke hal-hal , disertai dengan contoh-contoh.
3. Integrative Reconcilliation
Penjelasan yang diberikan oleh guru tentang kesamaan dan perbedaan konsep-konsep yang telah mereka ketahui dengan konsep yang baru saja dipelajari. Informasi yang siswa dapat akan terakumulasi baik yang didapat dari dalam game maupun sumber-sumber yang ada di luar gamenya baik melalui penjelasan guru maupun internet. Sehingga materi akan lebih mudah diingat.
ADVERTISEMENT
4. Consolidation
Pemantapan materi dalam bentuk menghadirkan lebih diskusi mendalam mengenai apa yang mereka analisa melalui game Dynasty Warrior sehingga siswa lebih bisa paham dan selanjutnya siap menerima materi baru.Ketika mengembangkan tujuan pembelajaran dalam teori kognitif Strategi dan tujuan pembelajaran tidak lagi mekanis Seperti dalam kasus pendekatan behavioristik Kebebasan siswa dan keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran Hal ini dianggap membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Pembelajaran melalui game Dynasty warriors ini akan bermakna jika siswa dapat mengaitkan informasi yang baru didapatnya dari game dengan konsep-konsep relevan yang terdapat dalam sejarah. Perkembangan kognitif yang dapat dilihat dari sejauh mana siswa dapat mengeksplorasi dan memahami detail-detail yang ada di dalam lingkungan game tersebut.
ADVERTISEMENT
Karena cerita dalam Dynasty Warrior memuat unsur fiksi maka pendampingan guru sangat penting agar siswa tidak salah kaprah dalam memahami sejarah. Kisah Tiga Kerajaan ditulis Luo Guanzhong dengan komposisi sekitar 70% berdasarkan fakta sejarah berdasarkan era Dinasti Han Timur akhir dan periode 3 kerajaan namun sisanya murni fiksi karangan ia sendiri.
Roman ini juga membawakan penggalan kisah yang sangat menarik yang sebenarnya diambil dari kejadian nyata pada zaman-zaman lain yang tidak ada kaitannya dengan peristiwa padamasa Tiga Negara. Banyak cerita di dalamnya kemungkinan didramatisasi atau dibuat-buat.