Konten dari Pengguna

Analogue Switch-Off: Revolusi Teknologi Penyiaran dalam Lanskap Digital

Zahra sevia savnifithri
Mahasiswa Ilmu komunikasi Univesitas Pancasila
16 November 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Zahra sevia savnifithri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar close-up dari TV radio vintage lama | sumber : freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Gambar close-up dari TV radio vintage lama | sumber : freepik.com
ADVERTISEMENT
Bayangkan duduk di depan televisi dengan gambar yang sering buram, suara berisik seperti radio tua, dan sinyal yang hilang saat hujan turun. Itulah era penyiaran analog yang telah menemani kita selama puluhan tahun. Namun, teknologi tak pernah berhenti berkembang. Era digital telah mengetuk pintu, membawa janji siaran televisi dengan gambar sejernih kristal, suara tajam, dan akses tak terbatas ke berbagai konten. Inilah revolusi yang dikenal dengan nama Analogue Switch-Off (ASO).
ADVERTISEMENT
ASO adalah proses menghentikan siaran analog dan menggantikannya dengan teknologi digital. Di Indonesia, perjalanan ini bukanlah proses singkat. Mulai dari penentuan roadmap hingga berbagai kendala regulasi dan infrastruktur, perjalanan menuju siaran digital penuh lika-liku. Meski demikian, dengan berlakunya ASO pada 2022, Indonesia memasuki babak baru dalam dunia penyiaran.
Namun, perubahan besar ini bukan hanya tentang teknologi tetapi tentang cara kita menerima informasi, menikmati hiburan, dan terhubung dengan dunia. Revolusi digital ini tidak hanya menawarkan gambar yang lebih tajam dan suara lebih jernih, tetapi juga membawa peluang ekonomi, sosial, dan budaya yang luar biasa. Artikel ini akan mengupas bagaimana ASO menjadi tonggak penting dalam evolusi penyiaran di Indonesia, lengkap dengan tantangan dan peluangnya.
ADVERTISEMENT
Mengapa ASO Diperlukan?
Penyiaran analog yang telah menjadi tulang punggung penyiaran selama beberapa dekade, memiliki banyak keterbatasan. Salah satu kelemahannya adalah efisiensi penggunaan spektrum frekuensi. Teknologi analog hanya memungkinkan satu kanal frekuensi untuk menayangkan satu saluran televisi, sedangkan teknologi digital dapat memuat hingga 12 saluran dalam satu kanal frekuensi Selain efisiensi, teknologi digital juga menghadirkan kualitas visual dan audio yang jauh lebih baik, memberikan pengalaman menonton yang lebih memuaskan bagi masyarakat.
Selain sebagi peningkatan teknis, digitalisasi juga menghasilkan digital dividend—spektrum frekuensi yang sebelumnya digunakan untuk siaran analog dapat dialokasikan untuk layanan lain seperti jaringan broadband. Hal ini penting untuk mendukung pengembangan infrastruktur telekomunikasi dan mempercepat penetrasi internet, yang menjadi kebutuhan utama di era ekonomi digital
ADVERTISEMENT
Perjalanan ASO di Indonesia
Proses ASO di Indonesia menghadapi berbagai kendala, termasuk resistensi regulasi. UU Penyiaran yang ada tidak secara spesifik mengatur tentang siaran digital, sehingga tenggat waktu implementasi sering tertunda. Namun, dengan adanya UU Cipta Kerja 2020, pemerintah mempercepat transisi ini, menetapkan target penyelesaian pada 2022.
Menurut teori Adopsi Inovasi dari Everett Rogers, adopsi teknologi baru membutuhkan persiapan infrastruktur dan edukasi masyarakat. Dalam konteks ASO, penyediaan set-top box (STB) yang memungkinkan televisi analog menerima siaran digital menjadi tantangan utama. Meski pemerintah menyediakan subsidi untuk STB, distribusinya tidak selalu merata
Manfaat Sosial dan Ekonomi
Implementasi ASO menawarkan manfaat yang luas, baik secara sosial maupun ekonomi. Dari sisi sosial, digitalisasi memungkinkan diversifikasi konten, memberikan lebih banyak saluran televisi dengan berbagai program yang sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan siaran digital, masyarakat di daerah terpencil pun dapat menikmati akses yang lebih baik terhadap informasi dan hiburan
ADVERTISEMENT
Secara ekonomi, digitalisasi memberikan efisiensi biaya operasional bagi penyedia layanan. Menurut penelitian Gultom (2018), siaran digital dapat mengurangi konsumsi daya listrik hingga 94% dibandingkan siaran analog. Penghematan ini, bersama dengan efisiensi infrastruktur, memberikan insentif bagi penyedia layanan untuk berinvestasi di teknologi ini
Tantangan dalam Implementasi
Teori Resistance to Change oleh Kurt Lewin menjelaskan bahwa resistensi terhadap perubahan adalah hal yang wajar, terutama ketika melibatkan teknologi baru. Implementasi ASO di Indonesia menghadapi berbagai tantangan. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan akses masyarakat terhadap perangkat penerima siaran digital, seperti set-top box (STB). Pemerintah telah menyediakan subsidi untuk STB bagi masyarakat kurang mampu, tetapi distribusinya tidak selalu merata, terutama di daerah-daerah terpencil
Resistensi dari pelaku industri penyiaran juga menjadi kendala. Beberapa pelaku industri khawatir terhadap biaya investasi infrastruktur baru yang diperlukan untuk mendukung siaran digital. Selain itu, adanya monopoli dalam pengelolaan frekuensi siaran juga menjadi isu yang cukup sensitive
ADVERTISEMENT
Masa Depan Penyiaran Digital
ASO tidak hanya menciptakan perubahan dalam teknologi penyiaran tetapi juga mengubah cara masyarakat mengakses informasi dan hiburan. Siaran digital membuka peluang besar untuk inovasi, termasuk layanan video-on-demand, interaktivitas melalui fitur multiscreen, dan integrasi dengan platform streaming seperti YouTube dan Netflix
Untuk kedepannya, siaran digital diharapkan dapat lebih beradaptasi dengan kebiasaan konsumsi audiens yang semakin dinamis. Dengan terus mengembangkan layanan dan memanfaatkan teknologi canggih, seperti AI dan Big Data, penyiaran digital dapat menawarkan pengalaman yang lebih personal dan relevan bagi masyarakat
Analogue Switch-Off adalah langkah transformasional yang membawa penyiaran di Indonesia ke era digital. Dengan tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan akses masyarakat dan resistensi pelaku industri, transisi ini tetap memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang besar. Digitalisasi tidak hanya menciptakan efisiensi operasional tetapi juga meningkatkan inklusivitas dan kualitas layanan penyiaran.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan ASO adalah awal dari era baru dalam penyiaran. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi terhadap kebutuhan masyarakat, teknologi digital dapat memastikan penyiaran tetap relevan dan memberikan dampak positif bagi semua pihak. Revolusi ini, meskipun kompleks, adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih terhubung dan canggih.