Konten dari Pengguna

Ketika Luka Menjadi Pelajaran Hidup

Shinta Dwi Aprilliani
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang
22 Januari 2025 5:50 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shinta Dwi Aprilliani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Buku "Nanti Juga Terbiasa" by Helo Bagas. Sumber: dokumentasi pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Buku "Nanti Juga Terbiasa" by Helo Bagas. Sumber: dokumentasi pribadi.
ADVERTISEMENT
Nanti Juga Terbiasa merupakan buku lanjutan dari buku Nanti Juga Sembuh Sendiri.
ADVERTISEMENT
Jika buku sebelumnya mengajak kita untuk "sembuh" dari luka, maka buku ini menemani kita pada fase "kambuh". Buku ini seperti sebuah pelukan hangat bagi mereka yang merasa kesepian, sendirian, dan ditinggalkan.
Setiap bab merangkap tema berbeda seperti “Belajar Melepaskan”, “Bertumbuh dalam Kesendirian”, dan "Mencari Makna di Tengah Kekacauan." Di dalam buku ini, terdapat daya tarik tersendiri karena semua ceritanya sangat dekat dan pribadi bagi banyak orang, jadi seakan-akan Helobagas yang membuat pembaca merasa dekat dan terhubung dengan penulis.
Buku ini disusun dengan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Helobagas menggunakan bahasa sehari-hari yang membuat pembaca merasa dekat dan terhubung dengan penulis. Dengan melalui kata-kata penyemangat yang sederhana namun menyentuh hati setiap kata dalam buku ini seperti sebuah teman yang selalu ada untuk kita. Misalnya, ada kutipan yang berbunyi,
ADVERTISEMENT
Kutipan seperti ini mampu memberikan efek menenangkan bagi pembaca yang sedang berjuang menghadapi tantangan hidup.
Tema utama yang diangkat dalam buku ini adalah proses penyembuhan diri. Helobagas dengan bijaksana mengajak pembaca untuk menerima segala perasaan yang muncul, baik itu kesedihan, kecewa, marah, atau bahkan kebahagiaan. Helobagas mengajak kita untuk melihat luka sebagai bagian dari proses pertumbuhan dengan menekankan bahwa setiap emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia.
Pesan utama yang ingin disampaikan penulis adalah bahwa setiap luka, sekecil apapun, membutuhkan waktu untuk sembuh. Proses penyembuhan ini tidak selalu berjalan mulus dan seringkali dipenuhi dengan tantangan. Namun, dengan kesabaran dan usaha yang konsisten, kita akan mampu melewati masa-masa sulit dan menemukan kedamaian batin.
ADVERTISEMENT
Penulis juga banyak menggunakan kutipan-kutipan inspiratif dan perumpamaan yang membuat pembaca lebih mudah mengingat pesan-pesan yang disampaikan. Selain itu, Helobagas juga sering mengajak pembaca untuk melakukan refleksi diri melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengundang pemikiran mendalam. Contohnya, dalam salah satu bab, pembaca diajak merenungkan,
Pertanyaan seperti ini membantu pembaca untuk fokus pada hal-hal positif yang sering kali terabaikan.
Buku ini cocok untuk dibaca oleh siapa saja yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup, seperti :
ADVERTISEMENT
Buku ini unggul dalam penyampaian autentik dan emosional. Unsur-unsur di dalamnya terhubung dengan pengalaman dari sesama pembaca dan pengarang. Dengan menggunakan gaya bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari secara sederhana, sehingga didapatkan tambahan kenyamanan selama membaca. Hal ini membuat pembaca merasa bahwa buku ini bukan hanya sekadar bacaan, tetapi juga sebuah pengalaman mendalam yang membawa mereka lebih dekat dengan diri sendiri. Buku ini juga mampu memberikan penghiburan sekaligus pengharapan kepada pembaca yang sedang mengalami kesulitan.
Desain buku ini sangat relevan untuk dijadikan tema pembicaraan di masa sekarang yang sangat sulit dihadapi oleh banyak orang dengan harga buku ini cukup terjangkau, sehingga banyak orang dapat membelinya.
Kekurangan dari buku ini iyalah buku ini lebih bersifat monolog, sehingga pembaca yang ingin berinteraksi atau mendapatkan tanggapan langsung mungkin merasa kurang puas.
ADVERTISEMENT
Pembaca menginginkan lebih banyak solusi praktis untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa buku ini terlalu umum dan tidak memberikan solusi yang spesifik untuk masalah yang mereka hadapi. Bagi pembaca yang mencari analisis yang lebih mendalam mengenai psikologi manusia, buku ini mungkin terasa kurang memuaskan.
Buku "Nanti Juga Terbiasa" dari Helobagas adalah sebuah teman setia bagi mereka yang sedang berjuang dengan berbagai emosi dan perasaan. Berhasil menyampaikan pesan bahwa perasaan negatif seperti kesepian, kecewa, atau ditinggalkan adalah hal yang wajar dialami oleh setiap manusia. Melalui tulisannya, pembaca diajak untuk menerima perasaan tersebut, belajar dari pengalaman, dan terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.
Buku ini membuat saya menyadari bahwa tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja. Pesan terakhir, setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Namun, dengan kesabaran, usaha, dan dukungan dari orang-orang terdekat, kita akan mampu melewati semua tantangan dan menemukan kebahagiaan sejati.
ADVERTISEMENT
Dengan pendekatan yang sederhana namun mendalam, buku ini memberikan pelajaran bahwa tidak ada jalan pintas dalam proses penyembuhan diri. Namun, perjalanan tersebut adalah kesempatan untuk mengenali diri lebih baik, memperkuat jiwa, dan menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil di sekitar kita. Buku "Nanti Juga Terbiasa" adalah salah satu buku yang dapat menjadi teman setia dalam perjalanan penyembuhan diri.
Presensi:
Presensi Resensi. Sumber: dokumentasi pribadi.
Shinta Dwi Aprilliani
Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang.