Konten dari Pengguna

Mengapa Finlandia Sukses dalam Pendidikan? Pelajaran untuk Indonesia

Aisha Ainina Vitra
Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Negeri Jakarta
9 Juni 2024 19:01 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aisha Ainina Vitra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap negara mempunyai sejarah yang begitu panjang dari dampak perubahan yang terjadi termasuk masalah pendidikan, lebih-lebih lagi tentang pendidikan di negara Finlandia. Finlandia saat ini mendapat urutan tertinggi sebagai negara dengan sekolah terbaik di dunia ini. Artinya, bahwa sistem pendidikan di sekolah yang dijalankan di negara ini sifatnya lebih menghargai siswa sebagai anak didik, sehingga nilai siswa tidak lagi diragukan. Sekitar 93% siswa di sana mengetahui cara lulus pelatihan yang identik dengan sekolah dari jenjang bawah sampai menengah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Finlandia juga merupakan negara paling sejahtera di dunia. Berdasarkan data dari PISA, Finlandia adalah negara berkembang di mana siswa memiliki kemampuan kecakapan tinggi dan jangka panjang. Hal ini dikarenakan Finlandia memiliki pola hidup yang sehat melalui sekolah dan olahraga sehari-hari. Di Finlandia, siswa juga diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam latihan ekstrakulikuler. Pemerintah Finlandia juga tidak hanya mensurvei sekolah, tetapi nilai-nilai yang diajarkan di sekolah tersebut. Lalu, apa perbedaan sekolah di Indonesia dengan negara kecil ini?
Nilai-nilai kesetaraan dan keadilan, nilai-nilai kepercayaan dan tanggung jawab, dan nilai-nilai kerjasama dan kolaborasi dikembangkan dalam pengelolaan pendidikan di Finlandia. Hal ini sepertinya bertentangan dengan pelaksanaan pendidikan yang ada di Indonesia yakni yang mengutamakan persaingan dan adanya tinggal kelas dalam sistem pendidikannya. Negara Finlandia tidak menerapkan sistem tinggal kelas, perangkingan dengan jam pelajaran 30 jam perminggu, mengedepankan sistem problem solving, tidak membenani peserta didik dengan banyak tugas, dan kualifikasi guru minimum S2 dengan kualifikasi peserta didik mengikuti dasar pendidikan minimal berusia 7 tahun, tetapi Indonesia menerapkan sistema tinggal kelas dan perangkingan, beban belajar siswa 40 jam/minggu, pembelajaran lebih banyak didalam kelas, dan kualifikasi guru minimum D4 dengan kualifikasi peserta didik memasuki pendidikan dasar minimum 6 tahun (5,5 tahun disertai rekomendasi tertulis dari psikolog professional).
ADVERTISEMENT
Siswa Finlandia menerima makanan bergizi tinggi gratis dari pemerintah, hal ini karena kredibilitas siswa diyakini dipengaruhi oleh kualitas gizi mereka. Mayoritas lembaga pendidikan di Indonesia tidak memberikan fasilitas tersebut secara gratis. Bus sekolah antar jemput bagi siswa juga disediakan secara gratis oleh pemerintah Finlandia. Buku-buku teks pembelajaran juga sudah disediakan oleh sekolah, ditunjang lagi dengan jaringan internet yang memadai di perpustakaan sekolah, sedangkan yang terjadi di Indonesia walaupun dalam menjalankan kegiatan operasionalnya pemerintah menganggarkan sejumlah bantuan salah satu nya dana BOS, tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, seperti keterlambatan kedatangan buku-buku yang disediakan oleh pemerintah di sekolah sehingga kegiatan belajar peserta didik terhambat. Perpustakaan di Indonesia mayoritas juga belum banyak dilengkapii fasilitas WiFi atau akses internet bahkan di daerah-daerah tertinggal juga belum bisa berfungsi dengan baik.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem pendidikan di Indonesia, negara kita bisa mencontoh bagaimana proses belajarnya, kurikulumnya, sarana dan prasarana yang disediakan, begitu juga dengan hal yang menyangkut sistem pendidikan agar pendidikan di Indonesia berkembang dengan lebih baik dan seluruh peserta didik mendapat kesetaraan dan kesejahteraan dalam mendapatkan ilmu pendidikan. Sebagai panutannya, negara Indonesia dapat mencontoh sistem dari negara luar, tak jauh Finlandia, mereka sangat menjungjung tinggi akan pendidikan dan mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas, hebat, dan aktif dalam berbagai bidang, Dengan cara lain, pemerintah Indonesia bisa mendapatkan saran yang berguna dari banyak negara untuk meningkatkan standar pendidikan. Setiap negara mempunyai karakteristik dalam pendidikannya, oleh karenanya kita selaku calon peserta didik dapat banyak belajar agar mendapatkan perubahan yang banyak agar pendidikan di negara kita dapat maju dan berkualitas.
ADVERTISEMENT
REFERENSI
Hutagaluh, O. . (2022). PENDIDIKAN DI FINLANDIA: KEMAJUAN DAN CONTOH UNTUK INDONESIA. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Kearifan Lokal, 2(4), 188–198.
Ananda, R. ., Syaputri, W. I. ., Suhesni, T. ., & Rossadah, N. . (2023). Perbandingan Pendidikan di Indonesia dan Pendidikan di Finlandia. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(9), 6689-6694.
Adha, M.A., Gordisona, S., Ulfatin, N. and Supriyanto, A., 2019. Analisis komparasi sistem pendidikan Indonesia dan Finlandia. Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 3(2), pp.145-160.
Ilustrasi pembelajaran di kelas. Foto: iStock