Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten dari Pengguna
Begini Cara Mengajar Guru yang Efektif!
2 Juli 2024 7:07 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Shafa Khalisha Hasan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Sumber: Dokumentasi setelah shot video praktik keterampilan dasar mengajar](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01j1qb3zwgww0t5paaqkz2f6wt.jpg)
ADVERTISEMENT
ketika menempuh pendidikan perguruan tinggi, tidak heran jika masih banyak mahasiswa yang belum terampil dan siap untuk mengikuti bangku perkuliahan. Pentingnya akan kualitas hasil belajar, harus didapatkan siswa sejak dini bahkan, saat masih duduk dibangku sekolah dasar. Kualitas hasil belajar dapat dilihat dari efektivitas pembelajaran, Hal ini menekankan bahwa kualitas pembelajaran tergantung pada efektivitas pembelajaran guru itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan efektivitas dalam pembelajaran, guru harus mempunyai kemampuan menentukan proses pembelajaran yang mengarah pada pencapaian hasil belajar. Peran guru tidak hanya mengelola kelas saja, melainkan dapat mengelola semua aspek dalam proses pembelajaran yang mendukung hasil belajar yang efektif.
Kata efektif sebenarnya berasal dari bahasa Inggris “Effective” yang berarti sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.
Adapun ciri-ciri guru yang efektif yaitu: guru menggunakan waktu yang maksimal, memberikan materi bahan dengan cara strategi tertentu untuk memenuhi kebutuhan siswa, dan menetapkan tujuan pembelajaran yang realistis.
Tapi sayangnya, masih banyak guru saat ini beranggapan bahwa “Mengajar” hanya sekedar transfer materi saja. Seolah-olah mengajar hanya menggugurkan kewajiban tugas seorang guru. sehingga, guru belum memaksimalkan efektivitas dalam mengajar. lalu bagaimana sih cara guru mengajar yang efektif?
ADVERTISEMENT
1. Guru Mampu Mengelola Kelas yang Kondusif, Kreatif, Aktif, dan Menyenangkan.
Kondisi kelas sangat mempengaruhi keadaan siswa. Guru harus menciptakan suatu keadaan yang mendukung keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar di kelas, Analoginya ketika mobil dilajukan, Maka sopir yang akan mengarahkan agar penumpang sampai pada tujuan. Sama halnya ketika pembelajaran di kelas, guru dapat bertindak dan menciptakan iklim yang kondusif untuk mencapai tujuan pembelajaran, karena guru seorang manajer di kelas. Selain itu, membuat materi pembelajaran yang kreatif, aktif, dan menyenangkan tergantung bagaimana guru memiliki strategi, metode, dan teknik dalam pengajaran yang tepat. Metode pelajaran beragam, dapat dikombinasikan guru yang digunakannya relevan untuk materi pembelajaran.
2. Guru Menentukan Target Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Dalam mencapai sebuah tujuan, pasti akan membuat cara untuk menempuhnya. Sangat disayangkan apabila sudah merencanakan tujuan, tapi hasilnya belum juga didapatkan. Maka dari itu dalam mencapai tujuan pembelajaran guru perlu menentukan target mingguan, harian, atau bulanan. Agar siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, ketika target belum terpenuhi, guru dapat melakukan evaluasi, apa yang membuat target itu tidak tercapai.
Sebelum target pencapaian dilakukan, perencanaan yang matang perlu disusun dengan rinci mencakup: alokasi waktu, materi, metode, penilaian (evaluasi).
3. Penggunaan Teknologi di Era Digital
Saat ini kita sudah berada di era digital yang di mana semua akses mudah didapatkan dari sosial media. Tentu pendidikan juga berkembang, sebagai guru kita tidak boleh merasa asing dengan kata “ PERUBAHAN”.
ADVERTISEMENT
Gen z saat ini mungkin memang meresahkan, tapi sebenarnya mereka menjadi tantangan bagi guru agar selalu Up to date saat mengajar. Hendaknya guru memanfaatkan teknologi untuk memfasilitasi siswa dalam belajar seperti: platform E-Learning, Canva, Google Clasroom, dan semua aplikasi pendidikan untuk mendukung pembelajaran siswa, Hal ini memudahkan guru untuk selalu belajar kreatif dan inovatif. Memang, merealisasikan juga tidak mudah. guru perlu belajar, beradaptasi, ya,, itulah guru selalu belajar sepanjang hayatnya. Kembali lagi pada diri guru itu sendiri, jangan sampai guru selalu kehabisan ide-ide yang menarik untuk masa depan siswa.
4. Guru Mengikuti Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan
Mengikuti kegiatan pelatihan dan pengembangan, dibutuhkan bagi guru untuk menambah relasi dan pengetahuan. Hal ini juga menunjukkan bahwa guru tersebut pernah mengikuti seleksi pelatihan. Bergabung komunitas guru juga sangat direkomendasikan agar guru tersebut dapat berbagi pengalaman yang menarik satu sama lain. Seperti: Workshop, seminar, penelitian. Sehingga menciptakan refleksi diri terhadap praktik pengajaran dan akan selalu memikirkan cara untuk selalu meningkatkannya. Jadi, guru selalu melakukan perkembangan perlahan-lahan. Menuju kemajuan di masa yang akan datang.
ADVERTISEMENT
Gurunya Sudah Mengajar Dengan Efektif, Tapi Kenapa Masih Banyak Siswa Yang Belum Mumpuni?
Dulu, saya juga sering mendengar perkataan para orang tua: “Guru Mengajar apa di kelas? Gini saja nggak tahu” guru tampak tidak becus. Alih-alih menyalahkan guru belum tentu sepenuhnya kesalahan pada diri guru tersebut, Bisa jadi memang siswa tersebut yang “Ada Apanya”.
Selain itu, faktor individual siswa juga dapat menyebabkan kurangnya kualitas hasil belajar siswa. Tidak menutup kemungkinan setiap siswa mempunyai motivasi, minat, lingkungan, dan dukungan keluarga yang berbeda.
Solusinya, kita harus mengamati dahulu faktor penyebab terjadinya hal itu, kemudian dapat menerapkan beberapa strategi seperti: peningkatan dukungan emosional, pendekatan individualisasi, dan keterlibatan guru.
Dengan demikian, diharapkan siswa dapat mencapai kualitas hasil belajar yang lebih baik sesuai dengan keterampilan yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
Shafa Khalisha Hasan, mahasiswi PAI STAI Al-Hamidiyah Jakarta.