Etika Penyiaran dan Periklanan

ilustrasi dibuat oleh penulis https://www.canva.com/design/DAGWylm0z7w/k7BG7CG_6regGGiEludjlA/edit?utm_content=DAGWylm0z7w&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton

Oleh: Shabila Eka Wisra (Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNAND) Dalam era informasi yang serba cepat dan mudah diakses, etika penyiaran dan periklanan menjadi isu yang semakin krusial. Media massa, termasuk radio, memiliki tanggung jawab besar dalam menyampaikan informasi yang akurat, tidak menyesatkan, dan sesuai dengan norma-norma sosial yang berlaku. Salah satu kasus yang menarik untuk dianalisis adalah peneguran tertulis yang diberikan kepada iRadio terkait program iklan "KB Andalan." https://www.kpi.go.id/id/edaran-dan-sanksi/37286-teguran-tertulis-untuk-program-siaran-iklan-kb-andalan-iradiosiaran-iklan-kb-andalan-iradioKasus

Kasusn-iklan-kb-andalan-iradioKasusKasusn-ikln-iklan-kb-andalan-iradioKasusKasus.Kasus ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh penyiaran dalam menjaga integritas dan etika dalam periklanan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan peneguran tertulis kepada iRadio karena iklan "KB Andalan" dinilai melanggar pedoman perilaku penyiaran. Dalam iklan tersebut, terdapat konten yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya masyarakat, serta berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di kalangan pendengar. Peneguran ini menunjukkan bahwa meskipun iklan bertujuan untuk menyampaikan pesan positif tentang keluarga berencana, cara penyampaiannya harus tetap memperhatikan konteks sosial dan etika. Etika penyiaran berfungsi sebagai pedoman bagi media untuk beroperasi secara bertanggung jawab. Penyiaran yang etis tidak hanya mempertimbangkan kepentingan komersial tetapi juga dampak sosial dari konten yang disiarkan. Dalam konteks iklan "KB Andalan," penting bagi iRadio untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan tidak hanya informatif tetapi juga sensitif terhadap nilai-nilai masyarakat. Penyiaran yang tidak etis dapat menyebabkan distorsi informasi dan merugikan publik. Dalam kasus ini, meskipun tujuan dari iklan adalah positif, penyampaian yang tidak tepat dapat mengakibatkan penafsiran yang salah dan menimbulkan kontroversi. Oleh karena itu, media harus selalu berupaya menjaga standar etika yang tinggi dalam setiap konten yang mereka siarkan. Periklanan memiliki kekuatan untuk memengaruhi opini publik dan membentuk perilaku masyarakat. Namun, kekuatan ini juga datang dengan tanggung jawab. Iklan harus dirancang dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap audiens. Dalam hal ini, iklan "KB Andalan" harus disusun sedemikian rupa agar tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menyampaikan pesan dengan cara yang menghormati norma-norma sosial. Iklan yang baik adalah iklan yang tidak hanya menjual produk atau layanan tetapi juga memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Dalam konteks program keluarga berencana, iklan seharusnya mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga tanpa menyinggung atau menimbulkan stigma terhadap individu atau kelompok tertentu. Kasus peneguran tertulis kepada iRadio terkait iklan "KB Andalan" memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya etika dalam penyiaran dan periklanan. Media harus selalu berkomitmen untuk menjalankan tugasnya dengan integritas, memastikan bahwa setiap konten yang disiarkan tidak hanya memenuhi standar hukum tetapi juga etika sosial. Dengan demikian, media dapat berfungsi sebagai agen perubahan yang positif, membantu masyarakat memahami isu-isu penting dengan cara yang sensitif dan bertanggung jawab. Sebagai konsumen informasi, kita juga memiliki peran penting dalam mendorong media untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika. Dengan memberikan umpan balik dan mendukung praktik penyiaran yang baik, kita turut serta dalam menciptakan lingkungan media yang lebih sehat dan informatif.