Konten dari Pengguna

Perlu Regulasi yang Jelas terhadap Hak Jawab dan Hak Koreksi di Indonesia

Shabila Eka Wisra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
9 September 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shabila Eka Wisra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dibuat oleh penulis https://www.canva.com/design/DAGQEgR7AlI/-CYH5MXtCyafxMLFSCgItQ/edit?utm_content=DAGQEgR7AlI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dibuat oleh penulis https://www.canva.com/design/DAGQEgR7AlI/-CYH5MXtCyafxMLFSCgItQ/edit?utm_content=DAGQEgR7AlI&utm_campaign=designshare&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Oleh: Shabila Eka Wisra (Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FISIP UNAND)
Di era digital yang serba cepat ini, informasi dapat menyebar dengan sangat mudah dan cepat. Namun, hal ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan hak jawab dan hak koreksi. Di Indonesia, meskipun telah ada beberapa regulasi yang mengatur hal ini, masih banyak celah yang dapat disalahgunakan. Oleh karena itu, diperlukan regulasi yang lebih jelas dan tegas untuk melindungi individu dan institusi dari penyebaran informasi yang tidak akurat.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, hak jawab dan hak koreksi merupakan bagian penting dari prinsip keadilan dalam penyampaian informasi. Setiap individu berhak untuk memberikan tanggapan atas informasi yang dianggap merugikan atau tidak benar. Namun, tanpa adanya regulasi yang jelas, banyak pihak merasa kesulitan untuk mengekspresikan hak tersebut. Misalnya, media seringkali tidak memberikan ruang yang cukup bagi pihak yang merasa dirugikan untuk menjelaskan sudut pandangnya. Hal ini menyebabkan ketidakadilan dalam pemberitaan dan berpotensi merusak reputasi seseorang.
Kedua, regulasi yang jelas juga dapat mencegah penyebaran berita bohong atau hoaks. Di tengah maraknya informasi yang tidak terverifikasi, masyarakat sering kali terjebak dalam narasi yang salah. Dengan adanya regulasi yang mengatur hak jawab dan hak koreksi, individu atau institusi yang merasa dirugikan dapat dengan mudah meminta klarifikasi dan perbaikan terhadap informasi yang salah. Ini tidak hanya melindungi hak individu tetapi juga meningkatkan kualitas informasi yang beredar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Ketiga, pentingnya pendidikan media juga tak bisa diabaikan. Masyarakat perlu diberdayakan untuk memahami hak-hak mereka terkait informasi. Regulasi yang jelas harus disertai dengan upaya edukasi yang menyeluruh agar masyarakat tahu bagaimana cara menggunakan hak jawab dan hak koreksi mereka. Tanpa pemahaman yang baik tentang hak-hak ini, regulasi akan menjadi sia-sia dan tidak efektif dalam praktiknya.
Akhirnya, perlunya kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat sipil sangatlah penting dalam mewujudkan regulasi yang efektif. Pemerintah harus mengambil langkah proaktif untuk menyusun peraturan yang komprehensif, sementara media harus bersikap transparan dan bertanggung jawab dalam pemberitaan. Hanya dengan kerjasama yang baik antara semua pihak, kita dapat menciptakan ekosistem informasi yang sehat dan adil di Indonesia. Regulasi yang jelas terhadap hak jawab dan hak koreksi bukan hanya sebuah kebutuhan, tetapi juga sebuah langkah menuju masyarakat yang lebih beretika dan beradab.
ADVERTISEMENT