Urgensi Pengembangan Keterampilan Membaca Bagi Masyarakat Indonesia

Shabrina Faarisah
Mahasiswa UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
30 November 2022 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shabrina Faarisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: canva Shabrina Faarisah
zoom-in-whitePerbesar
Foto: canva Shabrina Faarisah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membaca didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang pembaca untuk memperoleh pesan atau informasi yang akan disampaikan melalui media kata atau media bahasa tulis. Keterampilan membaca juga bisa diartikan sebagai kapasitas seseorang dalam memahami, menafsirkan, dan memecahkan kode bahasa, terutama pada teks tertulis. Selain itu, membaca sendiri menempati posisi ketiga dalam urutan keterampilan berbahasa yang ada setelah keterampilan menyimak dan berbicara.
ADVERTISEMENT
Dewasa ini kita mungkin telah mengetahui bahwa keterampilan membaca memang masih sering dianggap sebagai suatu keterampilan yang biasa saja. Padahal nyatanya, membaca merupakan sebuah keterampilan yang kompleks (Tarigan: 11), karena memiliki hubungan yang menyatu dan cukup rumit, utamanya pada keseimbangan antar lambang dan makna yang mencakup dan melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya.
Selanjutnya, Tarigan juga mengemukakan bahwa membaca bukan sekedar melihat sekumpulan huruf-huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf dan wacana saja. Tetapi, lebih dari itu membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterprestasikan lambang, tanda, atau tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.
Selain itu, berdasarkan hasil data PISA (Program for International Student Assessment) di tahun 2018, atau yang lebih dikenal dengan penilaian tingkat dunia dalam menguji performa akademis anak-anak sekolah yang mencakup kemampuan berhitung, membaca, dan sains, didapatkan fakta bahwa kemampuan membaca Indonesia berada pada tingkat ke-73 dari total 78 negara yang tergabung dalam tes tersebut. Itu artinya, keterampilan dan minat baca di Indonesia terhitung masih sangat rendah.
ADVERTISEMENT
Maka, jika timbul pertanyaan seperti, “apakah pengembangan keterampilan membaca itu diperlukan?” jawabannya adalah tentu sangat diperlukan. Karena jika dilihat dari penjelasaan sebelumnya, kita tentu telah memahami bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan secara langsung melalui lisan, tetapi juga tulisan. Sehingga kemampuan membaca yang baik sangatlah diperlukan agar kita dapat menyesuaikan diri untuk menanggapi komunikasi tertulis dan mampu menerima serta memahami informasi dari teks tertulis seperti surat elektronik, pesan singkat, poster dan lain sebagainya dengan lebih mudah.
Pengembangan keterampilan membaca juga tentu akan memberikan efek pada tingkat minat literasi di Indonesia. Bagaimana bisa minat literasi Indonesia akan meningkat apabila masyarakatnya sendiri tidak memiliki kemampuan membaca yang baik pula? Maka, pengembangan keterampilan membaca perlu ditingkatkan secara bertahap dan juga terus-menerus. Baik dimulai dari kesadaran masing-masing individunya, maupun upaya pengembangan yang dilakukan oleh para pendidik sehingga Indonesia tidak akan berada pada posisi bontotnya lagi.
ADVERTISEMENT