Konten dari Pengguna

Gen Z dan Metaverse: Menjelajahi Dunia Virtual yang Tak Terbatas

Shabrina Nurul Iman
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Studi Manajemen.
7 Juli 2024 10:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shabrina Nurul Iman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Shabrina Nurul Iman
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Shabrina Nurul Iman
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menembus metaverse merupakan cara Gen Z berinteraksi dan berkomunikasi di dunia virtual metaverse, sebuah konsep yang semakin merajalela dalam dunia teknologi, telah menjadi fokus utama bagi Generasi Z (Gen Z). Bagi mereka, metaverse menawarkan peluang interaksi dan komunikasi yang belum pernah terbayangkan sebelmnya.
ADVERTISEMENT
Metaverse dapat dijelaskan sebagai suatu dunia virtual yang terdiri dari ruang- ruang digital yang terkoneksi, di mana pengguna dapat berinteraksi satu sama lain dan dengan objek- objek dalam lingkungan tersebut. Berbeda dengan dunia nyata, metaverse menawarkan fleksibilitas yang tak terbatas dalam hal kreativitas dan ekspresi diri.
Gen Z dan metaverse Gen Z, yang tumbuh dewasa di period digital dengan internet sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka, secara alami tertarik pada konsep- konsep baru seperti metaverse. Mereka menganggap metaverse menciptakan konten yang dapat berpengaruh secara global. Interaksi di metaverse salah satu aspek yang fading menarik dari metaverse bagi Gen Z adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang- orang dari seluruh dunia tanpa terbatas oleh batasan geografis. Mereka dapat menghadiri acara, konser, atau jubilee yang diselenggarakan dalam metaverse, bertemu dengan teman- teman baru, atau bahkan mengikuti kelas atau forum tanpa perlu meninggalkan rumah mereka. Interaksi di metaverse juga sering kali lebih terstruktur daripada di media sosial konvensional.
ADVERTISEMENT
Platform- platform metaverse sering kali menawarkan lingkungan 3d yang lebih imersif, di mana icon – avatarnya dapat bergerak dan berbicara seperti dalam kehidupan nyata, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan particular. Komunikasi di metaverse dalam metaverse, komunikasi tidak hanya tentang pertukaran pesan teks atau suara. Gen Z mengandalkan ekspresi icon mereka, gerakan tubuh virtual, dan bahasa tubuh dalam berinteraksi. Ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan emosi dan identitas mereka dengan cara yang lebih kreatif dan visual. Selain itu, metaverse juga menyediakan ruang untuk komunikasinon-verbal yang lebih kaya, seperti membangun objek bersama, bermain game, atau bahkan menghadiri pameran seni virtual. Ini semua memperkaya pengalaman komunikasi dan memungkinkan Gen Z untuk merasakan ikatan sosial yang lebih kuat dalam konteks digital.
ADVERTISEMENT
Meskipun metaverse menawarkan banyak peluang bagi Gen Z, ada juga tantangan yang harus diatasi. Salah satunya adalah mengelola privasi dan keamanan data mereka dalam lingkungan yang serba terhubung ini. Gen Z perlu belajar untuk memahami dan mengendalikan informasi pribadi mereka saat berinteraksi dalam metaverse. Di sisi lain, metaverse juga membuka peluang baru dalam hal pendidikan, hiburan, dan kolaborasi lintas batas. Platform- platform metaverse dapat digunakan untuk mengajar keterampilan baru, menciptakan konten kreatif, atau bahkan membangun bisnis baru yang mengandalkan pasar global.
Bagi Gen Z, metaverse bukan hanya sekadar teknologi masa depan, tetapi juga merupakan jendela menuju dunia baru yang menawarkan kemungkinan tak terbatas untuk interaksi dan komunikasi. Dengan kemampuan untuk mengeksplorasi, menciptakan, dan berkolaborasi dalam ruang virtual, mereka tidak hanya mempengaruhi, tetapi juga membentuk masa depan. Metaverse juga diharapkan mampu membawa perubahan bagi generasi yang akan datang atau generasi menuju indonesia emas 2045.
ADVERTISEMENT