Konten dari Pengguna

Pertarungan Charger Nirkabel dan Kabel: Siapa yang Lebih Unggul?

shadiq alkautsar
Electrical Engineering Andalas University
14 November 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari shadiq alkautsar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Dalam era digital ini, kebutuhan akan pengisian daya cepat dan efisien semakin meningkat seiring dengan penggunaan perangkat elektronik yang intensif. Inovasi dalam teknologi pengisian daya juga terus berkembang, salah satunya dengan hadirnya charger nirkabel yang kini menjadi opsi populer di kalangan pengguna. Namun, apakah charger nirkabel benar-benar lebih baik daripada charger kabel yang telah lama digunakan? Mari kita bandingkan keunggulan dan kekurangan dari kedua jenis charger ini.

Sumber: Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pribadi
ADVERTISEMENT
1. Kecepatan Pengisian
ADVERTISEMENT
Kecepatan pengisian daya adalah salah satu faktor penting bagi pengguna. Charger kabel masih memimpin di bidang ini, terutama dengan teknologi fast charging yang banyak diterapkan pada charger berjenis USB-C atau lainnya. Charger kabel mampu mengisi daya ponsel hingga 50% dalam waktu sekitar 30 menit atau kurang. Di sisi lain, charger nirkabel, meskipun praktis, biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tingkat pengisian yang sama. Ini karena efisiensi energi pada charger nirkabel tidak seoptimal charger kabel, sehingga pengisian daya berlangsung lebih lambat.
2. Efisiensi Energi
Dalam hal efisiensi energi, charger kabel juga memiliki keunggulan. Pada charger nirkabel, sebagian energi hilang dalam proses transfer daya dari pad ke perangkat, menyebabkan efisiensi pengisian lebih rendah. Artinya, perangkat menerima daya yang lebih sedikit dibandingkan yang dikeluarkan oleh charger. Sementara itu, charger kabel menawarkan koneksi langsung, sehingga lebih sedikit energi yang terbuang.
ADVERTISEMENT
3. Kenyamanan dan Praktis
Meskipun kalah dalam kecepatan, charger nirkabel unggul dalam hal kenyamanan. Dengan charger nirkabel, pengguna hanya perlu meletakkan perangkat di atas pad atau stand tanpa harus mencolokkan kabel. Ini memudahkan pengisian daya untuk pengguna yang sering melakukan charging singkat selama aktivitas harian mereka. Pengguna juga tidak perlu khawatir dengan masalah kabel yang terlilit atau rusak.
4. Mobilitas dan Fleksibilitas
Charger kabel memberikan kebebasan lebih dalam menggunakan perangkat saat diisi daya. Pengguna bisa mengangkat ponsel atau tablet sambil tetap terhubung ke charger, yang memungkinkan perangkat digunakan dalam berbagai posisi. Sebaliknya, penggunaan charger nirkabel biasanya memerlukan perangkat untuk tetap diam di atas pad selama pengisian, yang bisa menjadi kendala bagi mereka yang ingin tetap menggunakan ponsel saat diisi daya.
ADVERTISEMENT
5. Pengaruh pada Baterai
Charger nirkabel cenderung menghasilkan panas lebih banyak dibandingkan charger kabel, terutama pada proses pengisian daya yang cepat. Panas yang berlebih ini bisa berdampak negatif pada kesehatan baterai dalam jangka panjang, karena baterai lithium-ion yang umum digunakan pada smartphone lebih sensitif terhadap panas. Charger kabel cenderung lebih stabil dalam menjaga suhu perangkat, sehingga dinilai lebih aman bagi baterai dalam pemakaian jangka panjang.
Kesimpulan
Charger kabel dan nirkabel masing-masing memiliki keunggulan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jika kecepatan dan efisiensi energi menjadi prioritas, charger kabel jelas masih menjadi pilihan terbaik. Namun, bagi pengguna yang mengutamakan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan sehari-hari, charger nirkabel dapat memberikan pengalaman pengisian daya yang lebih praktis. Pada akhirnya, pilihan antara charger kabel dan nirkabel tergantung pada kebutuhan individu dan preferensi gaya hidup.
ADVERTISEMENT
Pertarungan antara charger kabel dan nirkabel ini belum berakhir, dan kemungkinan inovasi teknologi pengisian daya akan terus berlanjut di masa depan.