Belajar Mengenal dan Menstimulasi Kecerdasan Anak

Shady Jasmin
Happy Wife & Happy Mom
Konten dari Pengguna
24 Agustus 2019 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shady Jasmin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keyakinan ibu akan kecerdasan anak mampu meningkatkan kemampuan berpikir sang anak. Keyakinan tersebut dapat dimiliki oleh orang tua khususnya ibu dengan cara mengenali potensi kecerdasan pada anak dan cara menstimulasinya. Untuk itu, kumparanMom bersama dengan Enfagrow A+ mengadakan acara Moms Mingle: 8 Tanda Kecerdasan Anak, yang berlangsung pada Minggu (18/8) di Hotel Grand Savero Bogor.
Sambutan dari Prameshwari Sugiri selaku Pimpinan Redaksi KumparanMom
Acara dibuka oleh Nia Elvira selaku MC, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Prameshwari Sugiri selaku Pimpinan Redaksi kumparanMom. Dalam sambutannya, beliau sangat mengapresiasi para ibu yang memiliki semangat untuk belajar. Beliau menyampaikan kumparanMom berkomitmen memfasilitasi ibu untuk belajar melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. kumparanMom menaruh harapan yang baik kepada para ibu, khususnya ibu milenial. Kenapa ibu milenial? karena sebanyak 90% orang tua saat ini adalah generasi milenial. Generasi milenial ini lah yang paling mudah mendapatkan informasi, cepat update informasi, dan memiliki keingintahuan yang besar sehingga diharapkan mampu menjadi orangtua yang kompeten.
ADVERTISEMENT
Pembicara pada acara ini adalah seorang psikolog keluarga, yaitu Roslina Verauli, M.Psi., Psi. yang tentu saja sudah tidak asing dikalangan para ibu-ibu. Sebelum memulai pembahasan, beliau memberikan pertanyaan terbuka kepada para peserta, “Kira-kira, siapa yang bisa mendefinisikan apa itu kecerdasan atau intelegensi?”. Para peserta terlihat kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut (termasuk saya). Tidak disangka-sangka, ternyata para pakar pun sampai saat ini masih kesulitan mendefinisikan apa itu kecerdasan. Definisi kecerdasan sendiri memiliki banyak versi dan perspektif.
Roslina Verauli, M.Psi.,Psi. ketika menyampaikan materi
Apa yang dapat Mempengaruhi Kecerdasan Seorang Anak?
Pada kesempatan ini, Roslina Verauli, M.Psi., Psi. memaparkan bahwa kecerdasan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetik, keluarga, pendidikan, dan faktor di luar keluarga. Mari kita paparkan satu-persatu.
ADVERTISEMENT
Faktor genetik tentu saja memiliki arti bahwa kecerdasan seorang anak diwariskan oleh orangtuanya. Apakah bisa ditingkatkan? tentu bisa dengan dukungan faktor-faktor lainnya dan stimulasi yang tepat. Selanjutnya, faktor keluarga yaitu pendidikan dan intelegensi ayah dan ibu, serta kualitas lingkungan rumah. Faktor selanjutnya adalah faktor pendidikan yang mencakup kualitas sekolah dan karakter guru-gurunya. Faktor yang terakhir adalah faktor di luar keluarga, yaitu kecerdasan teman bermain dan kualitas komunitas.
Setelah mengetahui hal tersebut, muncul beberapa kekhawatiran, terutama soal lingkungan tempat anak bermain. Bagaimana bila anak kerap berharapan dengan orang-orang yang kurang sesuai? tenang ibu-ibu, ternyata yang paling bisa menstimulasi anak adalah orangtuanya. Berikan pemahaman yang baik kepada anak, berikan penjelasan dan contoh yang baik, lama-kelamaan anak bisa mengerti mana yang baik dan akan mencontoh yang baik.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Potensi Kecerdasan Akal dan Emosional Seorang Anak?
Ada 8 potensi kecerdasan akal dan emosional seorang anak, yaitu
1. Memori
Memori yang baik diperlukan anak untuk mengingat berbagai informasi. Kita bisa meningkatkan kemampuan memori anak dengan cara memberikan informasi secara berulang, misalnya memperkenalkan warna, bentuk, atau memperkenalkan nama mereka sendiri. Untuk membantu anak mengingat, orangtua bisa melakukannya sambil bernyanyi agar suasana lebih menyenangkan.
2. Komunikasi
Kemampuan berkomunikasi dapat diasah dengan sering mengajak anak berbicara dan membacakan cerita kepada anak. Kemampuan berkomunikasi ini dapat membantu anak dalam menyampaikan perasaan dan mengekspresikan dirinya.
3. Problem Solving
Anak belajar memecahkan masalah dari pengalaman yang ia peroleh. Untuk mengasah kemampuan ini, orang tua dapat mengajak anak bermain puzzle, memberikan pertanyaan kepada anak, meminta bantuan anak melakukan hal sederhana. Anak-anak yang terlatih memecahkan masalah cenderung memiliki kecerdasan yang baik.
ADVERTISEMENT
4. Fokus
Anak dapat dilatih fokus dengan cara yang menyenangkan, contohnya ibu dapat bernyanyi lagu yang anak hapal, kemudian ibu berpura-pura lupa atau salah menyanyikan lagu. Hal tersebut melatih konsentrasi anak. Lihat apakah anak mampu menyadari atau mengoreksinya?
5. Inisiatif
Kemampuan ini dapat diasah dengan kegiatan sederhana yang dapat ibu lakukan bersama si kecil, contoh kegiatannya yaitu mengajak anak bermain alat musik dengan panci dan sendok atau alat makan lainnya, membuat mainan sendiri dari karton, atau memberikan anak pertanyaan ketika ibu membaca buku seperti, “Kira-kira apa ya yang terjadi setelah ini?”. Hal ini dapat mengasah anak menjadi kreatif dikemudian hari.
6. Empati
Ibu bisa mengasah empatinya dengan membacakan buku cerita atau memelihara hewan peliharaan, mengenalkan beragam perasaan pada anak juga bisa mengasah kemampuannya berempati.
ADVERTISEMENT
7. Pengendalian Diri
Anak masih dalam tahap belajar. Kemampuan mengendalikan diri ini dapat diasah dengan berlatih bersabar, Ibu bisa menjelaskan dan memberikan contoh saat dalam antrian.
8. Sosial
Kemampuan sosial anak masih berkembang. Ibu dapat membantunya dengan memperkenalkan anak dengan teman sebaya, bertemu dengan saudara, atau bermain di playground bersama anak lainnya.
Tips Meningkatkan Kecerdasan Anak
Kecerdasan anak dapat ditingkatkan, caranya dengan orang tua memberikan respon kepada anak, baik secara verbal maupun emosional, serta terlibat dalam kegiatan anak sehari-hari, dan mengatur kegiatan anak terkelola dengan baik setiap harinya. Ibu bisa memberikan motivasi yang baik dan memberikan latihan kepada anak. Selain itu, untuk membantu mengoptimalkan kecerdasannya Ibu dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk anak.
Selvi Ananda dan Jan Ethes ketika berbagi pengalaman kepada seluruh peserta
Pada kesempatan kali ini, hadir juga Selvi Ananda dan Jan Ethes untuk berbagi pengalamannya. Menurut Selvi Ananda, setiap anak memiliki kemampuan dan bakat yang berbeda. Sebagai orangtua, ia tidak ingin membandingkan kemampuan anaknya dengan anak lain. Dari pengalamannya, Jan Ethes lebih cepat jalan daripada berbicara, hal ini tidak menjadi masalah untuknya. Biarkan anak bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan tahapan usianya, sebagai orantua kita hanya bisa mendampingi.
ADVERTISEMENT
Yuk! kita dukung dan dampingi perkembangan dan pertumbuhan si kecil sesuai dengan tahapan usianya. Pesan penutup dari Roslina Verauli, M.Psi., Psi., jadilah ibu yang rileks dan bahagia karena berdekatan dengan ibu saja sudah membuat anak bahagia. Anak yang bahagia akan lebih cepat belajar.
Terima kasih kepada seluruh pembicara, serta kepada kumparanMom dan Enfagrow A+ yang telah memfasilitasi para ibu untuk belajar. Semoga ada kesempatan seperti ini lagi. Sampai jumpa di lain waktu. Semangat! Ibu pasti bisa! #8TandaCerdas #EnfagrowAPlus