Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Membuka Mata Dunia: Pentingnya Edukasi Pemanasan Global Secara Masif
9 Desember 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Shafa Aulia Hamidiyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, media sosial sedang ramai dengan fenomena yang cukup menarik perhatian, yaitu menggoreng telur hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari. Fenomena ini menjadi perbincangan hangat karena menunjukkan betapa panasnya suhu di beberapa daerah sehingga sinar matahari saja cukup untuk memasak telur tanpa kompor ataupun api. Meski terlihat seru, fenomena ini sebenarnya bisa menjadi pengingat bagi kita tentang kondisi bumi yang sedang mengalami peningkatan suhu akibat pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Panas ekstrem yang memungkinkan telur matang di bawah sinar matahari bukanlah hal yang seharusnya dianggap lumrah. Justru, fenomena ini menunjukkan bahwa suhu bumi terus meningkat akibat pemanasan global. Berdasarkan laporan suhu global Berkeley Earth tahun 2023, rata-rata suhu global tahunan diperkirakan 1,54 ± 0,06 °C lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu pada periode 1850-1900 (era pra-industri). Tahun ini menjadi yang pertama kali suhu tahunan melampaui ambang batas penting 1,5 °C. Data ini menunjukkan bahwa pemanasan global tidak lagi menjadi ancaman di masa depan, melainkan kenyataan yang sudah terjadi.
Pentingnya Edukasi untuk Menangani Pemanasan Global
Bayangkan jika suhu bumi terus meningkat, dampak-dampak buruk lainnya akan semakin nyata, seperti pencairan es di kutub, naiknya permukaan laut, dan perubahan pola cuaca yang tidak bisa diprediksi. Semua ini adalah gambaran nyata dari tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini. Dalam menghadapi tantangan tersebut, langkah penting yang harus diambil adalah meningkatkan kesadaran bersama tentang penyebab dan dampaknya. Edukasi secara masif kepada masyarakat sangat dibutuhkan untuk membangun pemahaman tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, berbagai inisiatif global seperti UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), Perjanjian Paris, dan Action for Climate Empowerment (ACE) telah mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk meningkatkan pendidikan, pemberdayaan, dan keterlibatan masyarakat. Namun, peran edukasi tidak hanya sebatas pada kebijakan pemerintah. Hal ini juga mencakup peran individu dan komunitas untuk memastikan bahwa semua orang memahami apa itu pemanasan global, bagaimana dampaknya, dan langkah-langkah apa saja yang bisa diambil untuk mengatasinya.
Peran Edukasi dalam Mendorong Perubahan
Edukasi memegang peran kunci dalam mengatasi pemanasan global, karena tanpa pemahaman yang cukup, banyak orang mungkin tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan atau merasa bahwa masalah ini bukan tanggung jawab mereka. Dengan memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami, masyarakat dapat diajak untuk mengambil langkah-langkah kecil yang berdampak besar, seperti menghemat energi, mengurangi penggunaan kendaraan yang menghasilkan emisi GRK (Gas Rumah Kaca), penggunaan energi terbarukan, ataupun menanam pohon. Selain itu, edukasi juga dapat mendorong inovasi dalam menciptakan teknologi ramah lingkungan dan mengembangkan kebijakan yang mendukung keberlanjutan. Dengan demikian, langkah-langkah ini tidak hanya terfokus pada solusi jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih baik dan harmonis dengan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Edukasi tidak hanya memberikan pemahaman individu, tetapi juga membangun tindakan kolektif yang lebih efektif. Ketika masyarakat memiliki kesadaran yang sama tentang isu-isu pemanasan global, mereka lebih mungkin bekerja sama untuk mengambil langkah-langkah yang terorganisir dan berdampak besar. Hal ini jauh lebih efektif dibandingkan jika seseorang bertindak sendirian, karena tindakan kolektif memungkinkan pengaruh yang lebih luas, baik dalam perubahan kebiasaan sehari-hari maupun dalam mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, edukasi tidak hanya menciptakan individu yang peduli, tetapi juga komunitas yang solid dalam menghadapi masalah pemanasan global.
Menginspirasi Aksi Nyata untuk Menyelamatkan Bumi
Dewasa ini, media sosial menjadi salah satu cara paling efektif untuk menyebarkan informasi secara luas dan cepat. Dengan pengguna yang hampir mencakup seluruh lapisan masyarakat dari berbagai usia, media sosial dapat dimanfaatkan untuk kampanye edukasi tentang pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah Greta Thunberg, seorang aktivis muda yang aktif menggunakan media sosialnya untuk meningkatkan kesadaran akan isu perubahan iklim. Melalui akun Instagramnya, Greta secara konsisten menyuarakan berbagai isu terkait pemanasan global, perubahan iklim, dan pentingnya tindakan nyata untuk menyelamatkan lingkungan. Upayanya menunjukkan bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk menggugah masyarakat dalam menghadapi tantangan lingkungan global.
Penyebaran ilmu tentang pemanasan global adalah kunci untuk menyelamatkan masa depan bumi. Dengan memahami dampak dan solusi atas masalah ini, kita dapat menginspirasi tindakan nyata yang berkelanjutan.
Mari berperan aktif, baik dengan melakukan tindakan sederhana yang ramah lingkungan maupun berbagi informasi mengenai pemanasan global dengan orang lain. Harapannya, melalui edukasi yang masif, kita dapat membangun tindakan kolektif dan mendorong kerja sama global untuk menghadapi tantangan pemanasan global, demi menciptakan bumi yang lebih sehat dan lestari bagi generasi mendatang.
ADVERTISEMENT
Shafa Aulia, mahasiswa S1 Pendidikan Matematika UIN Jakarta.