Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hijab Sebagai Simbol Kencantikan atau Kewajiban?
26 Desember 2023 9:57 WIB
Tulisan dari SHAFA CHAIRUNNISA NURFIKRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Asal-usul kata "hijab" secara harfiah berarti "tirai" atau "penyekat" dalam bahasa Arab. Dalam konteks Islam, hijab merujuk pada konsep kesopanan dan pakaian untuk wanita, khususnya menutup aurat.
ADVERTISEMENT
Beberapa berpendapat hijab sudah ada sejak masa pra-Islam, seperti di masyarakat Ibrani dan Mesir kuno, terkait dengan kesopanan dan status sosial.
Beberapa ayat Al-Qur'an, seperti Al-Ahzab ayat 33 dan An-Nur ayat 31, menekankan kesopanan dan menutup aurat bagi wanita, namun interpretasi terhadap bentuk dan cakupan aurat bervariasi.
Hadis Nabi Muhammad saw juga memberi pedoman tentang pakaian wanita, seperti menutup aurat dan menghindari pakaian yang terlalu terbuka.
Pada masa pra-Islam praktik serupa menutup aurat bagi wanita sudah ada di beberapa peradaban kuno, termasuk Mesir dan masyarakat Ibrani.
Pada masa Nabi Muhammad saw masyarakat Arab pra-Islam tidak memiliki ketentuan ketat terkait pakaian wanita, namun konsep kesopanan dan menutup aurat mulai ditekankan.
Pada masa pasca Nabi Muhammad saw praktik berhijab berkembang di wilayah Islam dengan beragam interpretasi dan pengaruh budaya setempat.
ADVERTISEMENT
Pada masa modern pemakaian hijab menjadi global dan memicu diskusi tentang interpretasi, kewajiban, dan hak perempuan dalam berpakaian.
Namun pada masa kini konsep hijab bukan hanya tentang penutup kepala, tapi mengenai perilaku dan kesopanan secara keseluruhan. Tidak ada satu interpretasi universal tentang kewajiban dan bentuk hijab. Pemakaian hijab dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan interpretasi keagamaan di tiap wilayah.
Hijab kini telah menjadi bagian dari identitas wanita muslimah selama berabad-abad. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hijab juga semakin populer sebagai tren fashion di kalangan wanita dari berbagai latar belakang agama dan budaya.
Ada beberapa faktor yang berkontribusi pada meningkatnya popularitas hijab sebagai fashion. Salah satunya adalah meningkatnya kesadaran akan mode modest di kalangan wanita muslimah. Wanita muslimah kini semakin menyadari bahwa mereka bisa tampil stylish dan fashionable tanpa harus mengorbankan nilai-nilai agama mereka.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang berkontribusi pada meningkatnya popularitas hijab adalah pengaruh media sosial. Media sosial telah menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan tren hijab. Para influencer dan selebritas muslimah sering kali tampil mengenakan hijab dengan gaya yang modis dan stylish, sehingga menginspirasi wanita lain untuk mengikutinya.
Tren hijab masa kini memiliki beragam gaya dan model. Tren hijab masa kini pun terus berkembang, mengikuti tren fashion global. Beberapa tren hijab yang populer saat ini antara lain:
Hijab kini tidak hanya berfungsi sebagai penutup aurat, tetapi juga dapat menjadi ekspresi diri bagi wanita. Hijab dapat digunakan untuk menunjukkan identitas, gaya, dan kepribadian wanita.
ADVERTISEMENT
Wanita muslimah dapat menggunakan hijab untuk mengekspresikan rasa percaya diri, kekuatan, dan kecantikan mereka. Hijab juga dapat digunakan untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap agama dan nilai-nilai mereka.
Hijab telah menjadi bagian penting dari identitas wanita muslimah selama berabad-abad. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, hijab juga semakin populer sebagai tren fashion di kalangan wanita dari berbagai latar belakang agama dan budaya.
Trend hijab masa kini terus berkembang, mengikuti tren fashion global. Hijab dapat digunakan untuk berbagai gaya, dan dapat menjadi ekspresi diri bagi wanita.
Namun kembali lagi pada niat masing masing, ingin berhijab untuk sekedar simbol kecantikan atau mengikuti kewajiban-Nya.