Inovasi Tisu Jagung Ramah Lingkungan

Shafhi Vannur
Mahasiswa UIN Jakarta, Prodi Ekonomi Syariah
Konten dari Pengguna
15 Desember 2022 14:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafhi Vannur tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Tisu : https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-tembok-rumah-putih-3958208/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tisu : https://www.pexels.com/id-id/foto/cahaya-tembok-rumah-putih-3958208/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perkembangan teknologi memberikan kontribusi yang besar terhadap persaingan setiap individu di pasar bebas, namun sayangnya generasi muda masih sedikit melihat peluang tersebut. Bahkan, kemajuan teknologi memudahkan untuk mendapatkan informasi dan edukasi dari seluruh penjuru dunia, termasuk memanfaatkan peran teknologi untuk mengembangkan bisnis. Sebagai langkah awal, generasi muda dapat mengimplementasikan ide ide mereka dalam bentuk perusahaan kreatif dan inovatif untuk berpartisipasi dalam mensejahterakan bangsa (indeks.or.id).
ADVERTISEMENT
Generasi muda dengan pola pikir yang lebih kritis diharapkan dapat menciptakan aksesibilitas yang lebih besar terhadap perekonomian nasional dan menciptakan distribusi sosial yang tidak terlalu terkonsentrasi di perkotaan. Jadi ketika tingkat kemiskinan turun, kesejahteraan sosial meningkat. Menurut kutipan dari tirto.id, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2018 sebanyak 25,95 juta jiwa. Meski turun sebesar 633,2 ribu dibandingkan keadaan sebelumnya sebesar 26,58 juta yang tercatat pada September 2017, angka kemiskinan Indonesia masih tergolong tinggi.
Solusi atas permasalahan di atas dapat dicapai dengan mendorong generasi muda untuk terlibat dalam berbagai upaya peningkatan kebebasan ekonomi Indonesia dengan menunjukkan bahwa pasar bebas bukanlah sumber permasalahan kesejahteraan sosial. Di sisi lain, memperkuat perlindungan kebebasan ekonomi, yang salah satu alat implementasinya adalah pasar bebas, dengan kebijakan yang efektif dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu langkah terpenting menuju kebebasan ekonomi adalah mengenali potensi sumber daya alam di Indonesia, di mana pertanian menjadi industri utamanya. Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam pembangunan perekonomian nasional, seperti penyediaan sandang, pangan dan perumahan bagi masyarakat umum dan industri. Di pasar, sektor impor Indonesia lebih didominasi oleh produk pertanian. Peningkatan andil sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari kebebasan ekonomi rakyat negara (pertanian.go.id).
Salah satu hasil pertanian yang banyak terdapat di Indonesia adalah jagung. Menurut Sumarni, 45 tahun, petani di Desa Namorih, banyak sekali limbah jagung setelah panen, dan biasanya limbah kulit jagung dibakar begitu saja atau ditimbun. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi generasi muda untuk mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi sebagian besar petani di Indonesia. Salah satu produk dari pengolahan limbah ini adalah TissJug (tissue biodegradable dari limbah kulit jagung). Selain itu, menurut Ningsihi (2012), bahan baku selain kayu juga dapat digunakan dalam proses produksi pulp, antara lain limbah pertanian dari kulit jagung.
ADVERTISEMENT
Pengolahan limbah kulit jagung menjadi produk kertas tisu bernilai ekonomis karena tisu sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat saat ini, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia. Artinya, permintaan pasar terhadap produk tissue masih cukup tinggi. Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan praktis akan tisu dalam beraktivitas seperti menggunakan kertas tisu sebagai sapu tangan.
Tisu merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari mobilitas penduduk saat ini, karena strukturnya yang ringan dan praktis, serta tidak mengurangi kegunaan dari produk ini. Kebiasaan ini meningkatkan produksi tisu setiap tahun. Seperti dikutip em.ub.ac.id, dibutuhkan pohon berumur enam tahun untuk menghasilkan 100 lembar atau dua bungkus tisu, sedangkan satu pohon dapat menghasilkan oksigen setidaknya untuk tiga orang sehari.
ADVERTISEMENT
Untuk memenuhi permintaan konsumen dalam pembuatan kertas tisu, produsen menebangi hutan untuk memenuhi kuota produksi pulp. Penggundulan hutan menyebabkan efek negatif jangka panjang seperti erosi tanah akibat penggundulan hutan, pelepasan karbon dioksida yang tidak terkendali, peningkatan kadar karbon dioksida menyebabkan suhu global yang tinggi berkontribusi terhadap ketidakseimbangan lingkungan seperti pemanasan global. untuk limbah produksi pulp yang mengandung racun yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan lingkungan (em.ub.ac.id)
Adanya sabut jagung dan limbahnya yang mudah didapatkan merupakan salah satu nilai tambah yang membuat produksi TissJug dapat diaplikasikan. Menurut Sumarni (45 tahun) yang tinggal di Desa Namorih Pancur Batu, untuk menyemai jagung dibutuhkan waktu sekitar 100 hari atau 3 bulan. Bahan baku untuk membuat TissJug dapat diperoleh dari petani jagung, memberikan mereka penghasilan tambahan karena limbah kulit jagung yang dibuang dapat didaur ulang kembali menjadi pundi-pundi rupiah mereka.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan TissJug dimulai dengan membersihkan kulit jagung dari kotoran, memotong kulit jagung menjadi potongan-potongan kecil, menjemurnya di bawah sinar matahari, dan menambahkan campuran air dan kristal NaOH ke dalam panci dengan perbandingan komposisi sebagai berikut: Air kulit jagung dan kristal NaOH. Selain itu, proses perebusan dalam panci selama kurang lebih 2 jam dilanjutkan dengan proses pencucian untuk menghilangkan bau dan NaOH. Rendam potongan kulit jagung dalam larutan pemutih atau kaporit selama 1,2 jam, cuci sampai tidak berbau, campur dengan 2 kg bedak, tangani pengenceran, tuang adonan ke dalam wadah lebar sebelum menyaring adonan dan dapatkan TissJug. Haluskan. Kemudian proses penjemuran dan metode uji laboratorium seperti uji tarik, ketebalan Tiss.Jug (Dwi Putri:2015).
ADVERTISEMENT
TissJug juga terbuat dari alam dan mengandung lebih sedikit klorin (pemutih tisu), sehingga aman untuk segala usia. TissJug lebih biodegradable karena mengandung lebih sedikit bahan kimia tambahan, membuat TissJug lebih ramah lingkungan dan membantu mencegah pemanasan global. (Dwi Putri, 2015) Proses produksi tisu TissJug yang ramah lingkungan dan tidak membutuhkan peralatan penunjang produksi yang mahal, memudahkan generasi muda untuk memulai terutama usaha kreatif seperti usaha TissJug ini.
Keberadaan TissJug di pasaran dapat menjadi alternatif pengganti kertas tisu pada umumnya karena kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas. Karena bahan baku dasarnya mudah didapat, harga yang dibuat oleh TissJug lebih murah dari kertas tisu biasa. Harga TissJug tidak hanya murah tapi juga bisa dipastikan stabil. Besarnya permintaan pasar masih dapat tertutupi meskipun harga tetap tidak berubah.
ADVERTISEMENT
Bisnis TissJug diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi mengingat tingginya permintaan tisu saat ini. Bisnis TissJug juga tidak sulit dan berpotensi berkembang setiap tahunnya untuk menambah lapangan kerja. Pemanfaatan teknologi memungkinkan produk Tissjug untuk dihadirkan ke dunia luar, yang tidak hanya meningkatkan potensi generasi muda, tetapi juga ikut menjaga stabilitas keuangan yang lebih baik. Bisnis TissJug tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga turut menjaga lingkungan dengan mengolah limbah menjadi bahan yang berguna dan bernilai serta berperan sebagai penggerak perekonomian Indonesia.