Konten dari Pengguna

Kebijakan Daendels tentang Pembangunan Jalan Raya Pos pada Abad ke-19

Shafina Zahrani
Mahasiswi jurusan Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
19 Desember 2021 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafina Zahrani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu? Hubungan Indonesia dan Belanda bisa kita lihat dari infrastruktur. Salah satunya adalah Jalan Raya Pos Daendels. Jalan raya ini dibangun atas ide dari Herman Willem Daendels. Siapa sih dia? Ia adalah Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36 yang menjabat dari tahun 1808-1811.
ADVERTISEMENT
Daendels datang ke Hindia Belanda dengan keangkuhannya dan memperkenalkan arsitektur gaya “Empire” Prancis dari Eropa. Daendels merupakan sosok pemimpin yang cukup kejam, lho ternyata! Mengapa demikian? Ia melakukan sistem kerja paksa dalam pembangunan Jalan Raya Pos. Ia juga sering kali disebut sebagai pelopor kerja rodi di Hindia Belanda.
Source: koleksi KITLV Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
zoom-in-whitePerbesar
Source: koleksi KITLV Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda.
Gambar di atas merupakan potret keadaan Jalan Raya Pos pada masa kolonial. Banyak penduduk pribumi yang lalu lalang di jalan tersebut. Jalan raya ini dibangun untuk kepentingan militer dan kepentingan ekonomi. Kepentingan militer, karena jalan ini bisa mempermudah mobilisasi penduduk Pulau Jawa pas dapet serangan dari Inggris. Kepentingan ekonomi, karena mempermudah pengangkutan hasil bumi ke pelabuhan-pelabuhan buat dijadiin bahan ekspor ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
Konon katanya, pembangunan jalan raya ini terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat. Menurut penduduk setempat, pembangunannya berhasil diselesaikan dalam waktu kurang dari 1 tahun. Fakta menariknya, pembangunan jalan raya ini terinspirasi dari infrastruktur yang ada di jalan Paris-Amsterdam. Pas pertama kali Daendels menginjakkan kaki di Pulau Jawa, ia merasa kalo infrastruktur di sana masih sangat minim. Maka dari itu, ia terinspirasi untuk membangun Jalan Raya Pos dengan merenovasi beberapa jalan yang sudah ada sebelumnya.
Buat kaum pribumi pembangunan jalan raya ini ada dampak positif dan negatifnya, apa aja sih dampaknya?
Dampak positif:
ADVERTISEMENT
Dampak negatif:
Menimbulkan banyak korban jiwa akibat kerja paksa yang diterapkan Daendels dalam membangun jalan. Berdasarkan rekam jejak sejarah, ada sekitar 12.000 orang yang tewas saat lagi membangun jalan raya ini.
Kalo buat penjajah Belanda sendiri, pembangunan jalan raya ini merupakan sebuah kesempatan besar untuk melancarkan strategi kolonialisme mereka. Strategi kolonialisme apakah itu? Salah satunya adalah cultuur stelsel (tanam paksa). Waktu itu cultuur stelsel sedang marak dilakukan Belanda kepada pribumi. Selain itu, jalan raya ini juga berfungsi untuk menarik simpati dari Prancis yang sedang menjajah Belanda pada saat itu.
Wah, menarik ya strategi yang dilakukan Belanda dulu buat menjajah kita!
Jalan raya ini menghubungkan kota apa aja sih? Berikut ini adalah kota-kota yang dilalui oleh Jalan Raya Pos Daendels:
ADVERTISEMENT
Anyer-Serang-Tangerang-Jakarta-Bogor-Sukabumi-Cianjur-Bandung-Sumedang-Cirebon-Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan-Kendal-Semarang-Demak-Kudus-Rembang-Tuban-Gresik-Surabaya-Sidoarjo-Pasuruan-Probolinggo-Panarukan.
Sumber Referensi :
Duha, Nuzulul. Poskolonialisme dalam Novel Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer. Malang: eprint.umm.ac.id, 2015.
Handinoto. Daendels dan Perkembangan Arsitektur di Hindia Belanda Abad 19. Surabaya: dimensi.petra.ac.id, 2008.
Ngatiyono, Ana. Karya Sastra Novel “Jalan Raya Pos, Jalan Daendels” sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah. Surakarta: digilib.uns.ac.id, 2011.
Saidi, Acep Iwan. Jalan raya sebagai desain kebudayaan. Bandung: journals.itb.ac.id, 2010.