Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Waspada Krim Merkuri dan Hidrokuinon! Mahasiswa KKN Edukasi ke Warga Gedongsari
15 Agustus 2024 11:45 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Shafira Putri Marschella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merkuri (Hg) merupakan salah satu logam berat beracun meskipun dalam jumlah yang kecil sehingga penggunaannya dianggap berbahaya bagi kesehatan. Dalam dunia kosmetik, merkuri seringkali ditambahkan sebagai komposisi krim pemutih wajah karena kemampuaannya untuk menghambat melanin dan mengubah pigmen yang berfungsi memberi warna kulit. Efek yang ditimbulkan bersifat instan, tetapi apabila penggunaannya jangka panjang akan menyebabkan masalah serius termasuk kerusakan ginjal, gangguan saraf, dan bahkan keracunan yang parah. Oleh karena itu, penggunaan merkuri dalam produk kosmetik sangat dilarang di banyak negara untuk melindungi konsumen dari efek samping yang berbahaya termasuk di Indonesia. Selain merkuri, hidrokuinon juga kerap dipakai dalam bahan krim pemutih untuk menghambat pembentukan melanin kulit. Perlu diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan kadar hidrokuinon tidak melebihi dari 2%. Dampak pemakaian hidrokuinon dengan konsentrasi tinggi akan mengakibatkan kulit gatal, wajah menghitam, kulit kering, bengkak, melepuh, ruam, dan bahkan bisa menyebabkan kanker kulit.
Shafira Putri Marschella ssebagai salah satu mahasiswa KKN Tim II tahun 2024 dari Jurusan S1 Kimia mengadakan edukasi bahaya bahan kimia merkuri dan hidrokuinon pada krim pemutih dengan uji kualitatif hidrokuinon dengan bahan kimia FeCl3 dan cek bersama BPOM produk yang digunakan pada Ibu-Ibu Dusun Janggar, Desa Gedongsari, Kec. Jumo karena keresahan akan produk-produk kecantikan yang masih mengandung logam merkuri dan hidrokuinon yang berkadar tinggi. Hasil dari uji kualitatif yaitu terdapat dua sampel krim yang masih mengandung hidrokuinon dengan kadar tinggi sehingga pemakaiannya perlu hati-hati sesuai dengan resep dokter. Edukasi dilakukan pada pertemuan Ibu-Ibu Dusun Janggar pada Kamis, 8 Agustus 2024. Mahasiswa KKN juga membagikan brosur yang dapat dibawa pulang oleh Ibu-Ibu. Para Ibu-Ibu juga aktif bertanya tentang beberapa merek produk yang mereka pakai dan langkah pemakaian skincare yang aman, dan pemeriksaan nomor registrasi produk di website Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang masih perlu ditingkatkan.
ADVERTISEMENT