Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Menerapkan Konsep Interpretasi Ronald Dworkin dalam Menyikapi Realitas COVID-19
15 Desember 2020 5:27 WIB
Tulisan dari Shafira Aulia Sylvani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Keahlian otak manusia untuk berfikir sangat luar biasa, salah satunya adalah kemampuan dalam menginterpretasi. Hal tersebut membuktikan peran otak manusia sebagai salah satu organ terpenting yang dimiliki manusia. Pada dasarnya, manusia menjalani kehidupannya dengan memikirkan, mengerjakan dan mencari tahu sesuatu, baik pada bidang keahliannya maupun tidak. Jika diidentifikasi, manusia beranggapan bahwa ahli-ahli perlu menginterpretasi sesuatu hal atau studi penting. Seorang literary atau sastrawan menginterpretasi sebuah karya sastra, seorang hakim menginterpretasi sebuah kasus dan undang-undang, seorang psikokog menginterpretasi mimpi-mimpi seseorang, atau seorang ilmuwan atau ahli virus menginterpretasi sebuah Virus Corona. Namun, di dalam kenyataannya, seluruh manusia perlu menerapkan konsep interpretasi seperti teori yang dikaji oleh seorang filsuf Amerika Serikat, Ronald Dworkin sebagai upaya dalam menyikapi realitas pandemi COVID-19.
Lahir pada 11 Desember 1931 di Providence, Rhode Island, Amerika Serikat, Ronald Myles Dworkin atau biasa dikenal dengan Ronald Dworkin merupakan salah satu tokoh penting yang dikenang hingga saat ini. Beliau pernah mengajar di Sekolah Hukum Yale dan Oxford Univeristy, atau menjadi Profesor Hukum dan Filsafat di New York University, serta Profesor Yurisprudensi di University College London. Buku-buku, karya-karya yang mengambil bidang filsafat hukum dan politik, serta teori Ronald Dworkin banyak dikenal oleh masyarakat luas serta menjadikannya seseorang yang dijuluki sebagai “salah satu filsuf hukum yang dianggap penting dalam satu abad terakhir.” Salah satu teori oleh Ronald Dworkin yang terkenal adalah Teori Interpretasi baik secara umum ataupun khusus, bahwa Hukum adalah Konsep Interpretasi.
ADVERTISEMENT
“Interpretation is a general pervasive feature its department of human reason,” ucap Ronald Dworkin dalam pemaparannya sebagai Profesor Jurispundensi di Coolidge Auditorium, Library of Congress, Washington, D.C. pada 26 Oktober 2009. Dalam arti lain, Ronald Dworkin menerangkan bahwa konsep interpretasi tidak bergantung pada kriteria tetap atau prosedur pengambilan keputusan, melainkan pada fakta norma atau evaluasi mengenai praktik yang digunakan.
Dworkin menjelaskan konsep interpretasi pada salah satu bukunya, berjudul "Law’s Empire" yang diterbitkan untuk pertama kalinya pada 1986. Seperti judulnya, konsep interpretasi yang dibahas pada bab dua ini mengambil ranah yang lebih khusus, yaitu persoalan hukum. Secara singkat, konsep interpretasi ialah ciri pokok, praktikum, bahkan sebuah fondasi hukum. Konsep tersebut memformulasikan sebuah pemikiran hukum seperti sebuah sistem prinsip-prinsip hukum yang koheren.
Jika dikaitkan terhadap perhatian masyarakat dunia dari akhir tahun 2019, mengenai Virus Corona atau dikenal juga dengan COVID-19, maka terdapat sebuah konsep interpretasi yang berperan di dalamnya. Diluar sana, terdapat banyak ilmuwan atau ahli virus yang menginterpretasikan sebuah Virus Corona sebagai salah satu wabah yang perlu dicegah manusia, melihat vaksin serta obat yang belum ditemukan hingga saat ini. Tetapi selama pandemi COVID-19, bukan hanya seorang ilmuwan, ahli virus, dokter, atau perawat saja yang berperan dalam menginterpretasikan atau memaknai COVID-19. Peran ini juga diperlukan bagi seluruh masyarakat dalam menyikapi virus tersebut, sebagai contoh menginterpretasi maksud dibalik pandemi COVID-19 serta informasi yang diterangkan oleh ahli-ahli mengenai COVID-19, perubahan-perubahan rutinitas yang terjadi di kantor, universitas, sekolah, tempat umum, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Saat melakukan pemaparan di Library of Congress, Ronald Dworkin berkata bahwa audiens juga perlu melakukan interpretasi bagi pemaparan yang diterangkan beliau mengenai topik yang sedang dibahas. Begitu juga dengan masyarakat dalam menginterpretasikan informasi-informasi yang didapati mengenai COVID-19 dari para ahli, dari sisi medis, konspirasi, hingga makna dibalik pandemi COVID-19 bagi dunia. Ronald Dworkin juga memberikan salah satu contoh dari pengertian ini, dimana seorang sastrawan menginterpretasi sebuah puisi. Puisi yang diinterpretasikan tersebut tidak hanya melihat aspek “What makes this poem good?”, tetapi juga pada aspek, “What does this poem mean?”. Sama halnya seperti masyarakat serta tenaga-tenaga medis dalam menginterpretasikan COVID-19, dimana masyarakat tidak hanya sekadar berperan sebagai masyarakat yang mengetahui fakta-fakta dibalik COVID-19, tetapi juga maksud dibalik COVID-19. Dengan begitu, seluruh masyarakat bisa lebih mengetahui cara dalam menyikapi realitas dari pandemi COVID-19 ini.
ADVERTISEMENT