Konten dari Pengguna

Bisnis Makin Eksis di Kala Pandemi

Shafira Aisa
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
29 Oktober 2020 6:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafira Aisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lokasi produksi kerajinan batu yang terletak di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sumber foto: penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi produksi kerajinan batu yang terletak di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sumber foto: penulis.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Magelang – Merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia menyebabkan banyaknya keterbatasan dalam beraktivitas. Walaupun demikian, kondisi tersebut tidak menjadikan ide dan kreativitas juga ikut dibatasi, salah satunya yaitu ide dan kreativitas dalam mencari peluang usaha maupun mempertahankan bisnis agar tetap berjalan. Jumeri (48) selaku pemilik salah satu bisnis kerajinan batu, termasuk orang yang pandai dalam mengembangkan ide dan kreativitas di tengah pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
Di saat banyaknya perusahaan dan bisnis yang gulung tikar akibat pandemi, hal sebaliknya terjadi pada bisnis milik Jumeri. Beliau mengatakan bahwa saat pandemi Covid-19 ini justru usaha miliknya dibanjiri pesanan. Pesanan itu pun tidak hanya dari dalam negeri, namun banyak juga pesanan dari luar negeri seperti India.
“Saking ramenya pesanan, saya bisa membeli sawah, dan sawah itu nantinya akan saya bangun dan saya jadikan sebagai gudang,” ujar Jumeri, Rabu (28/10).

Awal mula bisnis

Usaha yang terletak di Desa Keji, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini ternyata sudah memulai bisnis kerajinan batu ini sejak tahun 1996. Produk kreatif yang terbuat dari campuran semen dan batu marmer yang dinamakan batu teraso ini ramai akan peminat karena unik dan variatif. Bahan baku pembuatan kerajinan tersebut didatangkan dari Tulungagung, Jawa Timur. Untuk membantu proses produksi, Jumeri mempekerjakan 30 karyawan dan pekerja terampil di bidang memahat. Produk yang dijual sangat beragam, mulai dari bak mandi, vas, wastafel, tempat sabun cuci tangan, cobek batu, meja, kursi, pot, air mancur, dan masih banyak lagi. Disana juga memproduksi berbagai macam patung dan relief, namun sebelumnya harus melakukan pemesanan terlebih dahulu.
Pot dan wastafel atau tempat cuci tangan yang terbuat dari batu teraso. sumber foto: penulis.
Dalam melakukan pemasaran produk, Jumeri membebaskan kepada konsumennya. Para konsumen atau calon pembeli dapat membeli produk secara eceran maupun grosir, pembelian dapat dilakukan secara langsung di tempat produksi yang terletak di Desa Keji, Muntilan, atau bisa juga melalui media sosial Instagram @karyadevigalery.
ADVERTISEMENT
Omzet rata-rata yang didapat mencapai Rp400 juta per bulan. Saat ini, omzet cenderung naik sejak bulan Maret 2020 karena banyaknya pesanan dari instansi maupun pesanan pribadi yang membeli wastafel atau tempat cuci tangan dan juga tempat sabun cuci tangan.
“Alhamdulillah Covid-19 ini mendatangkan berkah untuk bisnis usaha saya karena ada protokol kesehatan yang harus ditaati salah satunya yaitu agar lebih sering untuk cuci tangan, banyak sekali konsumen yang membeli produk wastafel dan tempat sabun cuci tangan,” tuturnya.