Konten dari Pengguna

Pembelajaran Daring Di Tengah Wabah Virus Covid-19

Shalihati Chofifah
Mahasiswi IAIN Samarinda
30 Agustus 2020 15:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shalihati Chofifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source by Google
zoom-in-whitePerbesar
Source by Google
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, saat ini dunia sedang di gemparkan dengan wabah virus Covid-19 yang tak kunjung usai, sejak Desember 2019 sampai saat ini. Mengharuskan proses belajar mengajar peserta didik untuk sementara waktu dilakukan dirumah, guna meminimalisir kontak fisik secara massal sehingga dapat mengurangi rantai penyebaran virus Covid-19. Dengan ini pemerintah bersama (kementrian pendididikan dan kebudayaan) kemendikbud memberikan arahan untuk melakukan proses belajar mengajar secara online atau daring, untuk mengisi kegiatan belajar mengajar yang harus diselesaikan pada tahun ini. Pemerintah sejauh ini telah mengarahkan dan mengupayakan pembelajaran tetap bisa dilakukan melalui jarak jauh dengan media ponsel ataupun laptop yang difasilitasi kuota internet gratis ataupun wifi.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran daring ini juga dirasa efektif sebagai salah satu langkah solutif untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 dalam lingkungan pendidikan. Hanya saja terdapat sedikit kendala dan itu sudah pasti dalam kondisi pembelajaran jarak jauh saat ini baik bagi orang tua, maupun peserta didik dalam proses pembelajaran online ini. Kendala ini muncul tentu saja karena baru pertama kali ini di indonesia di landa wabah yang cukup lama sehingga perintah untuk melakukan pembelajaran daringpun terwujud. Sudah menjadi alamiahnya akan memunculkan beberapa masalah yang belum ditemui sebelumnya. Contohnya saja seperti para wali murid atau orang tua siswa yang tinggal di desa terpencil atau pelosok daerah yang mana pada kawasan tersebut tentu sulit mendapatkan jangkauan sinyal ataupun jaringan yang kuat. Mau tidak mau orang tua juga harus ikut berpartisipasi dalam tumbuh kembang peserta didik, dan orang tua murid ikut serta membimbing dan mengawasi peserta didik dalam proses belajar, orang tua sekaligus mendapat peran tambahan sebagai guru dalam mengarahkan peserta didik.
ADVERTISEMENT
Adanya pembelajaran daring ini tidak sedikit juga timbul keluh kesah dari para orang tua murid karna bertambahnya peran orang tua dari orang tua yang hanya membiayai sekolah serta memberikan fasilitas untuk menunjang pembelajaran yang sampai detik ini menjadi guru juga sebagai pembimbing dan mengawasi anak-anaknya dalam belajar, mau tidak mau orang tua harus paham dengan materi belajar yang diberikan oleh guru melalui aplikasi pembelajaran yang nantinya akan dijelaskan didepan anak-anak ataupun peserta didik pada jenjang pendidikan usia dini khususnnya. Keluhan dari orang tua murid ini lah yang terkadang dianggap seperti menyalahkan guru,dalam situasi darurat seperti ini guru dengan cepat bertindak agar pembelajaran bisa berjalan efektif. Dan seharusnya apresiasi layak diberikan kepada guru, sekolah dan peserta didik karena mereka bisa beradaptasi dengan cepat. Namun seiring dengan berjalannya waktu semua pihak yang ada dalam sekolah seperti guru dan rekan-rekan pendidik lainnya, perlu mengevaluasi pembelajaran daring tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai optimal, serta guru harus terus memperhatikan kondisi ataupun tingkat kesulitan bahan ajar agar materi bisa dipahami dengan baik oleh wali murid ataupun peserta didik.
ADVERTISEMENT
Kendala yang sampai saat ini masih sering di resahkan para wali murid adalah ketika guru memberikan tugas yang banyak, sehingga wali murid keteteran saat menjelaskan kepada peserta didik. Maka dari itu beban belajar peserta didik tentunya harus diperhitungkan, terukur, baik secara materi ataupun waktu. Meskipun pembelajaran jarak jauh, sapaan, respon, dan umpan balik atau penghargaan terhadap tugas yang dikerjakan merupakan hal yang tidak boleh dilupakan. Jangan sampai ada asumsi, peserta didik merasa diperdayai karena banyaknya tugas yang diberikan, tetapi tidak ada umpan balik dari guru,seperti pekerjaan yang sudah dikerjakan maksimal tapi guru tidak mengoreksi.
Apresiasi kepada pekerjaan peserta didik perlu diberikan guru agar tujuan pembelajaran bisa tercapai. Salah satu tujuan pembelajaran daring ini adalah pencapaian kompetensi peserta didik yang dikenal dengan 4C, yaitu Critical Thinking(Berfikir Kritis),Creativity Thinking (Berfikir Kreatif),Collaboration(Bekerjasama atau Berkolaborasi). Pandemi Covid-19 yang ada saat ini kiranya bisa menjadi gerbang awal untuk mengubah pembelajaran tekstual menjadi konsektual. Pembelajaran konsektual adalah pembelajaran yang mengaitkan antara materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan ini peserta didik dapat menemukan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru sesuai minat masing-masing.Dengan demikian,mereka akan lebih memahami dan lebih memaknai pengetahuannya. Jadi ketika peserta didik diuji kemampuannya untuk melihat dunia nyata dan memperlihatkan kepada publik melalui hasil analisisnya,maka ini sudah menjadi nilai plus dalam pembelajaran daring walaupun tetap selalu ada nilai mines di dalam hal ini.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu jangan sampai pembelajaran daring memberikan asumsi yang negatif dalam pelaksanannya, dengan menghasilkan peserta didik seperti robot yang hanya diberi beban untuk mengerjakan soal-soal yang banyak tanpa memperhatikan kondisi peserta didik ataau pun orang tua murid.
Untuk itu keberhasilan pembelajaran daring ini perlu adanya kerjasama yang sinergis antara guru, sekolah, orang tua murid serta peserta didik. Sekolah dan guru harus bisa memberikan kepedulian tinggi kepada orang tua murid dan peserta didik yang tidak mampu membeli kuota atau tidak memiliki ponsel yang memadai dengan memfasilitasi,agar pembelajaran daring bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Di samping itu ,kesuksesan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19 ini juga tergantung pada kedisiplinan semua pihak.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, disini pihak sekolah dan para guru juga mampu menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring. Selain itu dapat juga guru membuat jadwal yang sistematis dan terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orang tua murid dengan sekolah agar peserta didik mampu belajar dirumah secara lebih optimal.