Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
8 Cara Penanganan Nyeri Haid
8 Desember 2022 12:58 WIB
Tulisan dari Shalsabilah Arinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada masa menstruasi, wanita sering mengeluhkan rasa kram di perut yang merupakan nyeri haid, bukan? Namun, tidak banyak yang mengetahui mengapa kram perut terjadi saat menstruasi. Tidak sedikit wanita merasakan nyeri haid yang luar biasa menyakitkan, bahkan hingga pingsan. Padahal, nyeri haid yang berlebihan ternyata cukup berbahaya, lo. Lalu, apa sih nyeri haid itu? Apa penyebabnya? Bagaimana cara menanganinya? Mari simak pembahasan ini.
ADVERTISEMENT
Dismenore atau nyeri haid ialah salah satu masalah menstruasi yang sering terjadi dan dikeluhkan oleh banyak wanita. Nyeri haid ini disebabkan karena meningkatnya hormon prostaglandin. Hormon ini berfungsi membantu luruhnya dinding rahim dan membantu juga dalam proses pengeluaran darah haid. Meningkatnya prostaglandin biasanya disebabkan karena banyak mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji dan makan makanan yang berlemak.
Jenis Dismenore
Penyakit dismenore terdapat 2 jenis sesuai dengan penyebabnya, yaitu:
• Dismenore primer
Dismenore primer adalah nyeri haid/kram perut yang biasa dirasakan wanita saat menstruasi tanpa adanya kelainan atau masalah pada alat reproduksi.
• Dismenore sekunder.
Dismenore sekunder adalah nyeri haid/kram perut yang berhubungan dengan masalah di organ reproduksi, misalnya endometriosis, adenomiosis, penyakit radang panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID), dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penanganan Dismenore
Jika di atas telah dijelaskan mengenai jenis-jenis dismenore, maka penanganan yang dapat dilakukan juga berbeda-beda tergantung jenisnya. Untuk dismenore sekunder perlu disesuaikan dengan penyakit yang menyebabkan nyeri perut ini. Jadi, perlu dilakukan diagnosis dari dokter dengan berbagai pilihan cara seperti USG (ultrasonografi), MRI (pencitraan resonansi magnetik), laparoskopi, atau histeroskopi.
Penanganan untuk dismenore primer dapat dilakukan dengan mandiri maupun diberikan obat-obatan. Obat yang biasanya diberikan adalah obat atau pil antinyeri dengan golongan obat antiinflamasi nonsteroid atau OAINS, seperti naproksen, piroxicam, fenbufen, diklofenak, asam mefenamat, ibuprofen, fenoprofen, dan lain-lain. Obat-obat ini biasanya akan diberikan apabila nyeri yang dirasa cukup menyakitkan, namun tidak ditemukan masalah pada organ reproduksi.
Jika dismenore yang dirasakan tidak terlalu parah dan sekiranya dapat ditangani dengan mandiri, penanganan yang dilakukan dapat dengan berbagai cara, yaitu:
ADVERTISEMENT
Jadi, dismenore adalah salah satu gejala yang biasa dirasakan oleh wanita saat masa menstruasi dan terasa di perut bagian bawah. Dismenore yang masih normal dapat ditangani secara mandiri dengan melakukan berbagai macam relaksasi dan istirahat. Jika sudah terasa cukup parah, perlu dilakukan diagnosis oleh dokter dan akan diberikan intervensi farmakologis berupa obat antinyeri.
Berdasarkan opini penelitian, penerapan pola hidup yang sehat sangat penting bagi tubuh. Hal ini dilakukan agar dapat mencegah berbagai penyakit dari luar maupun dalam tubuh. Mari terapkan pola hidup sehat, mengelola stres, menjaga kesehatan organ tubuh, dan istirahat yang cukup untuk menyayangi tubuh kita!
ADVERTISEMENT