KKN IPB University : Solusi Biopori dalam Mengatasi Banjir di Desa Bumijawa

Shalsabilla Firjiyanti
Mahasiswa Ilmu Ekonomi Syariah IPB University
Konten dari Pengguna
22 Juli 2023 22:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shalsabilla Firjiyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Bumijawa merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah. Desa tersebut memiliki wilayah seluas 1.034.18 m2 dan berada pada ketinggian 1.176.00 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduknya mencapai 15.277 jiwa yang terbagi dalam 8 RW dan 45 RT, serta didominasi oleh sektor perindustrian/jasa. Namun, desa tersebut memiliki permasalahan serius berupa tergenangnya rumah sebagian warga akibat kekurangan daerah resapan air, terutama saat musim hujan di rukun RT04/RW02 Desa Bumijawa.
ADVERTISEMENT
Walaupun lokasi rukun tersebut terletak di kaki Gunung Slamet, wilayah tersebut merupakan dataran terendah di antara dataran pemukiman lainnya, sehingga menyebabkan air dari daerah yang lebih tinggi mengalir ke rukun tersebut dan menghambat aktivitas sehari-hari warga. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini, Tim KKN IPB University Desa Bumijawa melaksanakan kerja bakti bersama warga sekaligus mensosialisasikan program Biopori kepada warga setempat pada 7 Juli 2023 guna mengedukasi dan melibatkan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan dan pengelolaan air yang berkelanjutan.
Gambar 1. Sosialisasi Bersama Warga
Biopori sendiri merupakan lubang resapan yang dibuat untuk meningkatkan daya serap tanah terhadap air hujan. Lubang-lubang ini membantu mempercepat proses infiltrasi air ke dalam tanah dan mengurangi terjadinya genangan air di permukaan tanah serta membantu dalam proses dekomposisi bahan organik.
Gambar 2. Kerja Bakti Bersama Warga Sekaligus Praktek Pembuatan Lubang Biopori
Selang dua hari setelahnya, yaitu pada 9 Juli 2023, Tim KKN Desa Bumijawa bersama dengan warga segera mengimplementasikan lubang resapan air (biopori) guna mengurangi banjir di pemukiman warga. Hal yang pertama dilakukan ialah mencari lubang resapan air. Adapun kendala yang dihadapi berupa tanah di daerah pemukiman yang telah banyak di-semen dan juga banyak pipa yang terpasang di bawah saluran air pemukiman, sehingga sulit menemukan lubang yang sesuai untuk pembuatan lubang biopori. Setelah menemukan lubang biopori yang sesuai, kami memasang pipa biopori agar lubang yang telah dibuat tidak tertimbun oleh tanah disekitarnya. Terakhir, sampah organik dimasukkan ke dalam lubang biopori agar sampah organik tersebut diurai secara alami dan berubah menjadi pupuk kompos yang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, Tim KKN Desa Bumijawa bekerja sama dengan warga, berhasil membentuk 13 resapan biopori di kawasan yang rawan tergenang air. Tujuh pipa lubang diberikan kepada warga agar warga dapat membuat lubang biopori secara mandiri.
Melalui program ini, diharapkan banjir yang berada di kawasan rukun RT04/RW02 Desa Bumijawa berkurang dan warga dapat beraktivitas secara lancar, serta menjadikan lingkungan yang lebih sehat dan mendorong pelestarian lingkungan melalui pengelolaan air yang lebih baik.
Perlu diingat bawah implementasi Biopori tidak berlaku hanya untuk pemukiman saja, namun juga dapat diimplementasikan di tempat-tempat umum seperti perkantoran, sekolah, dan fasilitas publik lainnya. Penggunaan biopori di skala lebih besar dapat secara signifikan membantu mengurangi dampak genangan air, terutama banjir, dan memperbaiki manajemen air di berbagai lingkungan.
ADVERTISEMENT