Konten dari Pengguna

Perpustakaan Ramah Anak untuk Menginspirasi Minat Baca pada Generasi Muda

Shalwa Azzahra
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
23 Juni 2023 14:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shalwa Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kegiatan Membaca pada Anak di Perpustakaan Nasional. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Membaca pada Anak di Perpustakaan Nasional. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anak muda adalah kekayaan penting bagi masa depan suatu bangsa. Membentuk generasi yang terdidik dan kreatif dengan membangun minat membaca sejak dini adalah tindakan penting. Perpustakaan yang ramah anak adalah cara yang efektif untuk memupuk minat baca pada anak-anak dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi dunia pengetahuan. Pusat perpustakaan memiliki peran penting dalam mempromosikan kecintaan pada literasi di kalangan anak-anak. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, sangat penting bagi perpustakaan untuk ramah anak, menyediakan suasana yang menarik dan layanan yang memotivasi minat baca pada generasi muda. Artikel ini membahas terkait hal yang signifikan dalam membangun pusat perpustakaan yang ramah anak serta memberikan pengetahuan terkait hal apa yang harus dilakukan untuk menumbuhkan rasa penasaran dan kenyamanan anak membaca di perpustkaan.
ADVERTISEMENT
Menurut niswanty (2020) Kurangnya minat siswa untuk menggunakan waktu luang di sekolah dengan mengunjungi perpustakaan diduga disebabkan oleh kurangnya fasilitas yang nyaman, seperti rak buku yang masih kurang, buku yang masih ditumpuk di atas meja sehingga ruangan perpustakaan terlihat padat. Selain itu, fasilitas internet berupa wifi di perpustakaan masih kurang, meja dan kursi untuk pengguna perpustakaan masih kurang, pencahayaan di ruang baca dan antar rak buku masih kurang, dan pustakawan sekolah yang masih kurang mengakibatkan penataan dan pengelolaan ruang perpustakaan kurang baik. Selain itu, tidak ada fasilitas komputer untuk pengguna perpustakaan, buku yang tersedia masih terbatas, dan buku referensi yang ada masih berupa buku-buku lama.
Perpustakaan yang ramah untuk anak sebaiknya menciptakan suasana yang menarik bagi anak-anak. Salah satu contoh terapan terbaik adalah memberikan ruang baca yang nyaman dengan fasilitas yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan anak-anak. Penggunaan dekorasi yang ceria dan ramah anak dapat membantu menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik minat anak-anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Selain dekorasi yang disesuaikan koleksi buku juga menjadi salah satu faktor terciptanya suasana yang nyaman pada anak untuk membaca didalam perpustakaan. Pustaka harus mempunyai kumpulan buku yang beraneka ragam untuk anak-anak dengan kesesuaian umur pada anak tersebut. Kumpulan buku yang meliputi cerita bergambar, karya sastra, buku non-fiksi, dan buku-buku ilmiah dapat memicu imajinasi dan minat baca anak-anak. Memperbaharui koleksi kumpulan buku dengan teratur juga penting untuk menjaga kelangsungan minat anak-anak dalam membaca. Dalam proses pengembangan minat baca pada anak-anak perpustakaan ramah anak dapat membuat suasana baru dengan menyelenggarakan program dan aktivitas yang menarik bagi anak-anak. Seperti, sesi dongeng, pertunjukan boneka, atau lokakarya kreatif yang melibatkan anak-anak dalam kegiatan membaca dan menulis. Program-program ini dapat meningkatkan minat anak-anak terhadap buku dan membantu mereka mengembangkan keterampilan literasi dan mengatasi rasa bosan pada anak dalam pengembangan budaya membaca.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan hal diatas peran orang tua sangat dibutuhkan. Menurut Hidayati (2017) Pendidikan anak oleh orang tua merupakan perilaku orang tua saat berinteraksi dengan anak-anaknya selama melakukan tugas pengasuhan. Perilaku tersebut meliputi metode orang tua dalam memberikan pedoman, penghargaan, hukuman, serta cara orang tua memberikan respons dan perhatian kepada anak-anaknya. Hal-hal baik yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi gambaran bagi anak, apabila orang tua menerapkan budaya membaca pada anak sejak usia dini, maka anak akan menerapkan itu di usia mendatang. Anak-anak akan menghargai proses membaca apabila orang tua meciptakan suasana yang menyenangkan (N. Shihab, 2020). Selain itu, kerja sama antara pustaka, lembaga pendidikan dan wali murid sangatlah berpengaruh dalam membentuk minat baca anak-anak. Perpustkaan dapat bekerja sama dengan lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan kunjungan pustaka atau proyek literasi bersama dengan anak-anak, serta melibatkan wali murid dalam kegiatan pustaka juga dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan untuk membentuk kebiasaan membaca pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Membuat perpustakaan yang ramah anak merupakan suatu tindakan penting dalam perkembangan minat baca pada generasi muda. Dengan memberikan suasana yang menarik, koleksi buku yang bervariasi, program dan kegiatan yang menarik, serta melibatkan kerja sama dengan sekolah dan orang tua, perpustakaan bisa menjadi tempat yang memikat bagi anak-anak untuk menjelajahi dunia literasi. Dengan adanya perpustakaan yang ramah anak yang efisien, kita dapat mengembangkan generasi yang berpengetahuan luas, kreatif, dan terampil.
Perpustakaan nasional menjadi salah satu contoh perpustakaan ramah anak yang memberikan fasilitas baik bagi pengunjungnya. Dengan suasana yang sangat menarik dan koleksi buku yang sangat beragam menjadi salah satu faktor kenyamanan bagi anak untuk membaca di dalam perpustakaan tersebut. Selain anak-anak yang boleh berkunjung kedalamnya, orang tua pun dapat menemani anak-anaknya saat membaca. Tidak sedikit orang tua yang menemani serta mengajari putra dan putri nya untuk membaca di dalam perpustakaan layanan anak di perpustaakan nasional. Sebuah pusat baca yang ramah anak harus melakukan evaluasi terhadap layanan yang mereka berikan. Mengumpulkan tanggapan dari anak-anak, orang tua, dan pengunjung pusat baca dapat membantu meningkatkan kualitas layanan yang diberikan. Dengan menggunakan hasil evaluasi tersebut, pusat baca dapat melakukan perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan untuk tetap sesuai dengan kebutuhan anak-anak.
ADVERTISEMENT