Konten dari Pengguna

Peran Dewan Pers Dalam Era Digital Untuk Menjaga Kredibilitas Berita

shalwadhania
Mahasiswa Universitas Medan Area Jurusan Ilmu Komunikasi
15 Januari 2025 16:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari shalwadhania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Penyebaran Berita. Sumber: Meta AI
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penyebaran Berita. Sumber: Meta AI
ADVERTISEMENT
Semua orang memerlukan berita untuk tetap mengetahui kondisi atau keadaan di setiap sudut dunia. Berita sudah menjadi kebutuhan pokok setiap individu. Disebabkan oleh meningkatnya permintaan akan berita, semua orang pada zaman sekarang berlomba-lomba dalam membuat berita yang dikemas sebaik mungkin agar banyak peminatnya.
ADVERTISEMENT
Namun, apakah membuat berita hanya sebatas menulis sesuatu yang kemudian disebarkan kepada khalayak ramai?
Tentu saja tidak, dalam membuat berita harus memuat prinsip-prinsip baik yang bertujuan agar berita tersebut memiliki kredibilitas.
Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi yang mudah diakses, tidak semua informasi yang beredar memenuhi standar yang diperlukan untuk menjaga kredibilitas berita.
Oleh karena itu, Dewan Pers sebagai lembaga yang mengatur dan mengawasi praktik jurnalistik memegang peranan penting dalam memastikan bahwa berita yang disampaikan kepada publik sesuai dengan prinsip etika jurnalistik, meskipun memiliki peran penting dalam menjaga kredibilitas berita, juga harus menghadapi tantangan baru yang muncul akibat perkembangan teknologi dan peran media sosial.
Dewan Pers perlu melakukan penyesuaian dalam mengawasi tidak hanya media tradisional seperti surat kabar dan televisi, tetapi juga konten yang dihasilkan oleh platform digital, yang sering kali berada di luar jangkauan pengawasan yang ketat.
ADVERTISEMENT

Peran Dewan Pers dalam Mengawasi Platform Digital

Di era digital, media sosial dan platform daring lainnya (seperti YouTube, Twitter, dan TikTok) telah menjadi sumber utama berita bagi banyak orang. Berita atau informasi yang beredar di platform ini sering kali tidak terfilter dengan baik dan cenderung lebih rentan terhadap disinformasi dan hoaks. Dalam konteks ini, Dewan Pers perlu beradaptasi untuk mengawasi tidak hanya media tradisional, tetapi juga berperan dalam memberikan panduan etika bagi para content creator dan platform digital.

Tantangan Akurasi dan Kecepatan di Era Digital

Kecepatan penyebaran informasi di media sosial mengharuskan Dewan Pers untuk lebih responsif dalam menanggapi berita yang beredar. Meskipun kode etik jurnalistik telah mengatur standar akurasi dan keseimbangan berita, tantangan besar muncul ketika berita yang belum terverifikasi cepat sekali menyebar dan mendapat perhatian luas. Dalam situasi seperti ini, Dewan Pers harus memiliki mekanisme yang lebih cepat dan fleksibel untuk menangani penyebaran berita yang menyesatkan atau tidak akurat sebelum merusak kredibilitasnya lebih jauh.
ADVERTISEMENT

Edukasi Digital kepada Masyarakat

Selain mengawasi praktik jurnalistik, Dewan Pers juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi publik mengenai cara mengenali berita yang kredibel di era digital. Dengan begitu banyaknya informasi yang tersebar di dunia maya, masyarakat perlu dilatih untuk lebih kritis dalam memilah berita dan informasi yang mereka terima. Dewan Pers bisa berperan dalam meningkatkan literasi media, memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana cara memverifikasi informasi, serta memperkenalkan cara-cara yang benar untuk membedakan antara berita yang sahih dan hoaks.

Kolaborasi dengan Platform Digital

Dewan Pers juga bisa menjalin kolaborasi dengan platform digital seperti Google, Facebook, dan Twitter untuk menciptakan mekanisme pengawasan yang lebih efektif dalam memerangi berita palsu dan disinformasi. Ini bisa dilakukan dengan cara mendorong platform-platform tersebut untuk menerapkan prinsip-prinsip etika jurnalistik dalam algoritma mereka, sehingga informasi yang disebarkan lebih selektif dan memprioritaskan berita yang telah diverifikasi. Dewan Pers dapat bekerja sama dalam memberikan pelatihan dan saran terkait konten yang berkualitas, yang bisa membantu platform dalam menanggulangi masalah berita palsu.
ADVERTISEMENT
Meskipun Dewan Pers memiliki peran yang signifikan dalam menjaga kredibilitas berita, tantangan yang dihadapi kini semakin kompleks dengan adanya perkembangan media digital dan sosial. Oleh karena itu, Dewan Pers perlu terus berinovasi dengan mengadopsi pendekatan yang lebih modern, seperti berfokus pada platform digital, berkolaborasi dengan penyedia layanan digital, serta meningkatkan literasi media masyarakat. Ini adalah langkah penting untuk menjaga kredibilitas berita, yang tidak hanya akurat dan berimbang, tetapi juga relevan di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat.
F. Shalwa Dhania Waira, Mahasiswa Universitas Medan Area, Program Studi Ilmu Komunikasi