Kejuaraan Sepak Bola Dunia dan Dakwah Qatar yang Egaliter

Shamsi Ali
Putra Indonesia ini merupakan Imam yang dihormati di AS. Dinobatkan sebagai salah 1 tokoh agama berpengaruh di New York.
Konten dari Pengguna
4 Desember 2022 18:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shamsi Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh Imam Shamsi Ali
Suporter Qatar bersorak menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar, antara Qatar dan Ekuador di Stadion Al-Bayt di Al Khor, utara Doha pada Minggu (20/11/2022). Foto: Karim Jaafar/AFP
Saya ingin memulai dengan suara lantang menyampaikan selamat “mabruk dan mubarak” kepada negara Qatar sebagai negara Muslim dan Timur Tengah pertama, tidak saja menjadi tuan rumah sebuah perhelatan fenomenal, tapi juga telah membuktikan sebuah kemewahan dan kesuksesan di atas ekspektasi dalam mempersiapkan dan melaksanakan perhelatan persepak bolaan dunia ini. Sebagai seorang penggemar sepak bola dan seorang Muslim khususnya tentu saya sangat bahagia dengan pencapaian itu.
ADVERTISEMENT
Perhelatan ini telah menjadi catatan sejarah tersendiri bagi Umat, Timur Tengah dan dunia secara umum bahwa sebuah negara yang kerap dipersepsikan kecil dan kurang “sophisticated” justru mampu membuktikan diri secara profesional dalam mengelola dan melangsungkan perhelatan sepak bola dunia lebih dahsyat dari siapa pun dalam sejarahnya.
Perhelatan ini juga telah menghancurkan pandangan salah yang telah lama terbangun secara salah mengenai Qatar khususnya dan dunia Islam umumnya. Qatar mampu menampilkan etis keagamaan yang berkualitas sesuai ajaran Islam yang mengajarkan keramahan kepada semua manusia. Sebuah sentuhan hati yang menggugah kepada semua pendatang baik pemain dan tim maupun para pendukung dan penonton.
Qatar telah menunjukkan kreasi inovatif yang menakjubkan di bidang arsitektur dan perencanaan pembangunan museum, stadium, perhotelan dan berbagai fasilitas lainnya bagi para tamu, tidak saja di saat pelaksanaan acara. Bahkan berbagai inovasi dan fasilitas itu akan berkesinambungan hingga selesai acara di masa depan.
ADVERTISEMENT
Sungguh perbekalan piala dunia Qatar telah menelan biaya terbesarnya dalam sejarah persepak bolaan dunia. Qatar telah menggelontorkan $220 miliar lebih sejak terpilihnya untuk menjadi tuan rumah oleh FIFA di tahun 2010 lalu.
Bahkan pada hari-hari puncak persiapannya konon kabarnya Qatar menghabiskan $500 juta seminggu dalam pengembangan infrastruktur seperti bandara, jalan, hotel, stadium, dan juga museum. Ini juga termasuk 10 miliar USD untuk membangun tujuh stadium atau lapangan sepak bola baru.
Namun sebelum anda melemparkan tuduhan pemborosan kepada Qatar, harusnya anda ketahui bahwa sebagian besar dari fasilitas ini di masa mendatang akan didekonstruksi (dibongkar) dan didonasikan kepada negara-negara yang membutuhkan.
Selain itu, Qatar juga telah membangun berbagai fasilitas infrastruktur ini dengan merencanakan untuk menjadikannya sekolah-sekolah, pusat-pusat pelayanan kesehatan, pusat pertokoan, dan fasilitas komunal lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat Qatar dan para pendatang lainnya.
ADVERTISEMENT
Lebih dari itu para insinyur Muslim Qatar telah membangun sebagian besar dari infrastruktur yang baru mereka dengan bahan-bahan olahan ulang (recycle), termasuk membangun sebuah stadium dari kontainer-kontainer pengiriman barang yang tua dan tidak terpakai. Menunjukkan inovasi sekaligus kepedulian lingkungan yang tinggi.
Kendati gelombang kritikan yang dahsyat dilemparkan oleh sebagian mereka yang sini dan rasis, khususnya dunia Barat, Qatar telah menunjukkan sesuatu yang mengagumkan. Qatar menjawab semua serangan dan kritikan bukan dengan kata-kata. Tapi dengan aksi dan kenyataan.
Sesungguhnya Qatar pada tataran lain bukan baru dengan ragam kontribusi kepada dunia dan kemanusiaan. Negara kecil ini telah sejak lama konsisten dan teguh dalam membantu meringankan beban orang-orang Palestina, khususnya di aspek keuangan dan diplomasi. Qatar juga dikenal dengan komitmen pembelaan kepada kebenaran dan keadilan, khususnya kepada para Ulama Islam yang cenderung dikriminalisasi di negara lain.
ADVERTISEMENT
Qatar bahkan menjadi broker persetujuan damai (peace deal) antara Amerika yang telah merugi multi triliunan USD dalam perang sia-sia tanpa akhir di Afghanistan. Perang yang telah menyebabkan kerusakan dan penderitaan hebat bagi masyarakat Afghanistan. Qatar telah sukses melakukan intervensi sama untuk kepentingan bangsa Chad, Somalia, Sudan, dan juga Lebanon. Qatar telah menunjukkan inovasi dahsyat dalam inisiatif diplomasi untuk perdamaian di Yaman dan Suriah.
Qatar, negara yang dikenal mungil, kini dikenal sebagai broker perdamaian yang penuh kejujuran dan keikhlasan bagi Timur Tengah dan dunia yang terancam. Dan pada semua upaya itu Qatar tidak tanggung-tanggung menghabiskan biaya besar demi terwujudnya perdamaian Timur Tengah dan dunia.
Di tengah semua glamour yang inovatif dan highly professional itu, Qatar juga telah menampilkan komitmen peradaban yang tinggi. Bahwa perhelatan dengan sangat besar dan mewah tidak harus kehilangan nilai etik dan moralitasnya. Sebaliknya Qatar bahkan mampu menampilkan dan mempromosikan nilai-nilai etik dan moralitas itu dengan penuh percaya diri. Dan semua itu dilakukan dengan cara-cara yang atraktif dan sangat egalitarian.
ADVERTISEMENT
Terima kasih Qatar, dakwahmu yang berani nan indah akan menjadi teladan sepanjang masa!
Bandara Doha, 4 Desember 2022
* Presiden Nusantara Foundation