Konten dari Pengguna

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Shamsi Ali
Putra Indonesia ini merupakan Imam yang dihormati di AS. Dinobatkan sebagai salah 1 tokoh agama berpengaruh di New York.
6 November 2025 10:27 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Kiriman Pengguna
Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional
Zohran Mamdani tak hanya jadi pemimpin bagi komunitas Muslim di New York saja, tapi bagi semua yang percaya keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan. #userstory
Shamsi Ali
Tulisan dari Shamsi Ali tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Calon Wali Kota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, bereaksi setelah memenangkan pemilihan Wali Kota New York City 2025, pada rapat umum malam pemilihan di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, Rabu (5/11/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wali Kota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, bereaksi setelah memenangkan pemilihan Wali Kota New York City 2025, pada rapat umum malam pemilihan di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, Rabu (5/11/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
ADVERTISEMENT
Kota New York selalu menjadi mosaik identitas, keyakinan, suku dan ras, bahkan asal kebangsaan (nation origins). Sungguh disayangkan, di bawah bayang-bayang peristiwa 9/11, di tahun 2001, satu komunitas khususnya harus atau di paksa menanggung beban kecurigaan dan prasangka yang sangat berat; komunitas Muslim.
ADVERTISEMENT
Selama bertahun-tahun, Komunitas Muslim di New York menghadapi pengawasan, diskriminasi, dan narasi sosial yang menganggap mereka sebagai orang lain di rumah mereka sendiri. Mereka harus berhadapan dengan kesalahpahaman, pelabelan yang keji, dan dalam banyak kasus, ditakuti hanya karena agama dan keyakinan mereka.
Tapi yang pasti, sejarah bukanlah sesuatu yang hanya terjadi dengan sendirinya pada suatu bangsa, melainkan sesuatu yang terbentuk melalui proses-proses yang disengaja.
Jalan panjang yang terjal dan penuh duri Komunitas Muslim hingga terpilihnya Zohran Mamdani sebagai Wali Kota New York tidak hanya mewakili kemenangan politik. Tetapi lebih dari itu juga merupakan kemenangan sosial, budaya, moral dan segala aspek kehidupan publik di Kota New York bahkan Amerika. Ini adalah buah manis dan segar dari pergerakan atau aktivisme Islam yang telah dijalani selama beberapa dekade, khususnya pasca peristiwa 9/11 itu. Dari mobilisasi komunitas, solidaritas antar pemeluk agama, dan penolakan yang konsisten masyarakat Muslim Amerika untuk dimarjinalkan atau dibungkam.
ADVERTISEMENT
Dari Masjid, pusat komunitas Islam, organisasi pemuda, organisasi sipil, kelompok mahasiswa, semua memainkan memainkan peranan yang signifikan. Mereka berjuang untuk mendapatkan kembali martabat, kehormatan, kemuliaan, narasi, dan rasa rasa kepemilikan di kota New York. Mereka berhasil membina dan mempersiapkan pemimpin yang mampu berbicara secara alami, dan tidak apologetik.
Dan dari perjuangan panjang penuh liku itu muncul salah satu suara yang paling luar biasa dari generasi Komunitas ini. Dialah Zohran Kwame Mamdani. Seorang pemimpin yang tidak merahasiakan siapa diri dan identitasnya, serta apa ide dan pemikirannya.
Calon Wali Kota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, berpose untuk foto, selama pemilihan Wali Kota New York City, di PS 20 The Clinton Hill School, di wilayah Brooklyn, New York City, AS, Selasa (4/11/2025). Foto: Kylie Cooper/REUTERS
Apa yang membedakan Zohran Mamdani dari yang lain bukan hanya kecerdasan atau bakat politiknya, tetapi keterbukaan, otentisitas, dan keberaniannya. Dia tidak menyembunyikan identitasnya. Dia tidak pernah mengecilkan kata "Muslim". Dia tidak menjauhkan diri dari komunitasnya untuk mendapatkan persetujuan warga mainstream. Dia berdiri dengan bangga, berpijak pada nilai-nilai moral Islam tentang keadilan, kasih sayang, dan kemuliaan manusia—nilai-nilai yang yang bergema mengguncang dunia ketika disampaikan dengan ketulusan dan kejujuran.
ADVERTISEMENT
Dalam iklim politik di mana umumnya pemimpin menghindar dari pembicaraan ketidakadilan dunia, Zohran Mamdani menolak untuk diam. Pada saat-saat dia mengangkat isu Palestina dia sadar jika hal itu membawa konsekuensi. Namun dia kokoh tak goyah menyampaikan penderitaan di Gaza dengan apa adanya.
Dia mengingatkan Amerika bahwa manusia mana pun tidak memiliki nilai yang lebih rendah dari lainnya karena letak geografis, suku, atau agama. Dia menegaskan bahwa pemimpin yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan harus bertanggung jawab di hadapan hukum internasional, siapa pun mereka dan pemimpin negara mana pun.
Saya yakin dengan kejujuran pastinya orang akan melihat itu sebagai keberanian. Dan bagi sebagian yang lain, itu adalah kepemimpinan. Tapi khusus bagi orang Islam, itu adalah kehormatan dan kemuliaan yang terbangun kembali.
ADVERTISEMENT
Pesan yang dikirim oleh keterpilihan dan kemenangan Zohran tidak hanya simbolis, tapi transformasional. Menjadi sebuah pernyataan kepada setiap anak muda Muslim di Amerika: anda tidak perlu menyembunyikan siapa anda untuk diakui dan dihargai. Anda tidak perlu membuang identitas anda untuk menjadi pemimpin di negara ini. Identitas dan keyakinan anda bukanlah penghalang menuju kepada aspirasi dan cita-cita besarmu.
Dan untuk mereka yang pernah dan masih memandang orang Islam dengan kecurigaan, ketakutan, kebencian dan permusuhan, momen ini menawarkan kesempatan untuk melakukan perenungan dan perubahan.
Sejumlah pendukung dari calon walikota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani mengangkat tangan setelah pemilihan Wali Kota New York 2025 di borough Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Selasa (4/11/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERS
Kini Kota New York telah memutuskan untuk memilih harapan ketimbang ketakutan dan kekhawatiran tak berdasar. Kini Kota New York, kota yang sama di mana Komunitas Muslim pernah dilabeli dengan profil yang buruk, sekarang telah memilih seorang pemimpin Muslim. Bukan karena identitasnya, tetapi karena nilai-nilai, ketegasan, dan keberanian yang dia junjung tinggi.
ADVERTISEMENT
Ini bukan sekadar sebuah tonggak politik. Ini adalah penulisan ulang narasi tentang Komunitas Islam. Ini adalah penebusan melalui ketekunan dan kerja keras tak kenal lelah. Ini adalah bukti bahwa perjuangan, tidak peduli berapa lama, pasti membuahkan hasil.
Sebuah penghargaan yang sangat tinggi kepada komunitas Muslim di New York untuk bertahan, untuk mengorganisir, untuk menolak bersembunyi. Dan penghormatan khusus kepada Wali Kota terpilih, Zohran Mamdani, seorang pemimpin tidak hanya bagi Komunitas Muslim, tetapi bagi semua yang percaya pada keadilan, kesetaraan, dan kemanusiaan untuk semua.
Sejarah akan mengingat momen ini—bukan sebagai akhir, tetapi sebagai awal sebuah terobosan yang berani di era baru Kota New York, Amerika dan dunia. Selamat untuk kita semua!
ADVERTISEMENT