Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Sabar Ini Ujian: Film Time Loop Indonesia Pertama yang Berhasil!
9 September 2020 18:55 WIB
Tulisan dari Shandy Gasella tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Film dengan plot device berupa time loop (putaran waktu) yakni rancangan cerita di mana karakter dalam film mengalami kejadian berulang, secara terus menerus dalam sebuah siklus, lantas si karakter berjuang untuk memutus siklus kejadian berulang tersebut, belum pernah digarap oleh sineas tanah air. Hingga kemudian Anggy Umbara (‘Warkop DKi Reborn’, ‘Si Manis Jembatan Ancol’) membuat ‘Sabar Ini Ujian’.
ADVERTISEMENT
Sabar dalam judul ‘Sabar Ini Ujian’ adalah nama karakter protagonis yang diperankan Vino G. Bastian (‘Wiro Sableng’, ‘Toba Dreams’), cowok 30-an tahun yang ditinggal kawin mantan kekasihnya. Syahdan, pada hari pernikahan sang mantan, pagi-pagi sewaktu ia bangun tidur, ibunya (diperankan Widyawati) menelepon mengingatkannya agar tak lupa datang ke acara resepsi pernikahan. Billy (Ananda Omesh, ‘Mama Cake’, ‘Hijrah Cinta’), sahabat karibnya, juga meneleponnya mengingatkan hal yang sama. Hari pun berlalu. Esoknya, Sabar mengalami kejadian serupa, ditelepon ibunya, ditelepon Billy, datang ke resepsi pernikahan, terus berulang seperti itu. Entah untuk berapa puluh kali.
Ditulis oleh Erwin Wu, Gianluigi Ch, dan Anggy Umbara, dengan premis time loop yang membuka banyak kesempatan untuk menggila dan bersenang-senang, para penulis berhasil menyuguhkan kisah yang menggigit, dipenuhi humor, dan kejutan yang disimpan rapat-rapat sebagai pay-off yang nonjok di pengujung film.
ADVERTISEMENT
Membahas film time loop seolah tidak sah bila belum mengungkit ‘Groundhog Day’ karya Harold Ramis yang rilis di tahun 1993. Saya menyebutnya dalam artikel ini, terus terang, sekadar agar tak dicap tuna referensi saja. Masa reviewer enggak tahu ‘Groundhog Day’!
Untuk Generasi Z dan Baby Boomer barangkali ‘Groundhog Day’ film yang suci yang wajib disebut setiap kali orang membahas film bertema time loop. Cukup masuk akal mengingat filmnya sendiri dianggap sebagai pelopor yang membawa premis time loop ke arus utama, padahal masih banyak judul lain dengan konsep sama yang jauh lebih familiar dan kekinian seperti misalnya ‘Happy Death Day’ dan sekuelnya yang rilis tahun lalu, ‘Edge of Tomorrow’ yang dibintangi Tom Cruise, atau yang paling fresh; ‘Palm Springs’ keluaran Hulu yang rilis awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
Nah, kembali ke ‘Sabar Ini Ujian’. Saya suka bagaimana pembuat film ini memberi kita semacam petunjuk ihwal penyebab apa yang membuat Si Sabar terjebak untuk mengulang rutinitas di hari yang sama terus menerus seakan ia sedang diberi cobaan yang berat. Seiring durasi bergulir kita diajak pula untuk berpikir kira-kira apa kesalahannya dan apa yang mesti dia lakukan untuk terbebas dari kutukan yang sedang dideranya.
Dan saya pun terkecoh. Ini bukanlah tentang bagaimana Sabar bisa merebut kembali mantan kekasihnya di hari pernikahannya bersama orang lain, atau tentang bagaimana ia mesti ikhlas lantaran ditinggal mantan pacar. Apa yang disuguhkan pembuat film ini pada separuh akhir film, tak hanya menjadi kejutan yang tak diduga-duga, tetapi juga menjadikan film ini terasa baru nan segar.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Dwi Sasono sebagai Fido, tetangga Sabar yang saban hari menghabiskan harinya berleha-leha tanpa busana di depan kamar apartemennya, sedikit banyak mengingatkan saya pada tokoh bernama Spike dalam ‘Notting Hill’ (Roger Michell, 1999) yang dimainkan Rhys Ifans.
Keduanya merupakan sosok yang aneh bin ajaib, namun sayang, penulis naskah ‘Sabar Ini Ujian’ kurang mengeksplorasi karakter tersebut agar lebih berdaya guna, dan tak menjadikannya tempelan saja agar sekadar asyik belaka. Akan lebih seru bila misalnya, Sabar kan memiliki tiga sahabat baik, yakni Billy, dan dua orang lagi; yang satu gay, satunya lagi, kita sebut saja Si Tidak Jelas, tanpa mengurangi rasa hormat lho ini. Nah, si Tidak Jelas ini bila misalnya diubah menjadi karakter cewek yang aneh bin tak jelas, bisa lebih berfaedah bila ia diberi kesempatan untuk masuk dalam adegan yang sama ketika Billy mendatangi Sabar di apartemennya, yang sedang asyik ngobrol dengan si Fido. Dengan kehadiran si Cewek aneh ini, Fido pada akhirnya bisa beranjak dari kursi santainya lantaran ketemu lawan jenis yang sepadan. Ah, sayang sekali, adegan ini hanya dapat terjadi dalam angan-angan saya saja.
ADVERTISEMENT
Vino tampil all out di sini. Ia berkesempatan menampilkan banyak range emosi dan meluapkannya ke banyak karakter lain sebagai respons atas persoalan yang berbeda-beda. Kepada mantannya, kepada ibunya, kepada Billy, dan kepada sesosok yang muncul di pengujung film. Interaksinya dengan sosok misterius tersebut memberi dampak yang kuat, baik secara internal cerita, maupun secara trivial. Saya ingin membahas hal ini lebih jauh, tapi sulit tanpa membuatnya menjadi spoiler.
Sutradara Anggy Umbara kali ini tidak genit dalam bergaya visual, dan ia detail menciptakan adegan agar selalu berbeda dari adegan-adegan sebelumnya, walaupun, misalnya andaikan ditangani sutradara yang malas, banyak adegan yang bisa diulang dari adegan sebelumnya, tetapi Anggy senantiasa menyajikan yang berbeda, tak hanya beda shot atau angle kamera, tetapi gerak tubuh karakter dan dialog selalu berbeda dari sebelumnya. Dan itu merupakan sebuah dedikasi yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Film ini melebihi apa yang coba ditawarkan filmnya sendiri, yakni adaptasi kisah dengan premis time loop ala Hollywood, tetapi dilandasi perspektif baru yang menjadikannya tak sekadar ‘Groundhog Day’ ala Indonesia. Ini coba-coba yang berhasil. Dan saya menantikan kisah-kisah lain untuk diceritakan dalam gaya serupa.
‘Sabar Ini Ujian’ tayang di Disny+ Hotstar