Konten dari Pengguna

Mendalami Segmen Audiens: Strategi Konten ala Mahatmanara

Shanea Ratu Arifin
Long life learner
29 Februari 2024 16:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shanea Ratu Arifin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aset: dokumen pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Aset: dokumen pribadi
ADVERTISEMENT
Dalam proses pembuatan konten yang diharapkan dapat meningkatkan engagement, penting sekali menetapkan standar kualitas, strategi dan aturan-aturan yang harus diterapkan. Selain itu, diperlukan pemahaman target audience segmen pada akun sehingga dapat menentukan bentuk konsep konten seperti apa yang dapat disajikan.
ADVERTISEMENT
Hal ini telah dikupas tuntas oleh Head of Audience Management kumparan, Mahatmanara M Sophiaan, pada sesi kelas media sosial dengan tema Thrive Your Social Media Content yang diadakan secara eksklusif untuk kumparan Buddies. Di sini, beliau menjelaskan mulai dari dasar pemahaman segmentasi hingga strategi pembuatan konten yang tepat.
Segmentasi pelanggan yang dimaksud di sini adalah sekelompok kategori audience yang terdapat pada akun media sosial. Mulai dari Demografi seperti kelompok umur, jenis kelamin, domisili lalu diintegrasikan sesuai dengan minat dari sekelompok segmentasi tersebut. Semisal untuk akun instagram @kumparancom, akun tersebut memiliki segmentasi dengan gender setara antara pria dan wanita, berusia 25-34 tahun dan berdomisili di kota besar.
Dengan kriteria audience di atas, maka diklasifikasikan bahwa pengikut dari @kumparancom merupakan Millenial sehingga dapat dibentuk konsep konten yang relate dengan generasi tersebut. Contoh konten yang sesuai dengan millenial adalah news, macroeconomics, science, dan sesuatu yang relate dengan kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Lalu terkait strategi dalam pembuatan konten, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti:

1. Definisikan objektif konten

Untuk proses penyampaian pesan melalui konten, dapat kita klasifikasikan terlebih dahulu apakah objek dari konten yang akan dibuat bersifat inspirasi, edukasi, interaktif, hingga entertaining.

2. Cara memikat

Menjadi diri sendiri dan unik dapat menjadi pemikat audience. Selain itu, kita harus melihat dari perspektif pelanggan serta harus menciptakan pemikat pada 3 detik pertama yang menarik.
Kita harus memperhatikan guna hak paten sehingga tidak boleh mencomot aset baik berupa lagu, gambar, ataupun video orang lain. Hal ini diperlukan untuk menghindari konten yang sudah dibuat dihapus oleh pihak aplikasi.
Penjelasan di atas sangatlah bermanfaat bagi kamu yang ingin membuat konten ataupun mulai menjadi konten kreator. Tunggu penjelasan lainnya ya!
ADVERTISEMENT