Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pertumbuhan Ekonomi Kehabisan Bensin, Eksyar Punya Inovasi Oli Barunya!
18 Maret 2022 14:03 WIB
Tulisan dari Shavika Rianda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada dua konsep yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi. Keduanya bukanlah lawan seperti Thanos dan Avengers, melainkan seperti Spongebob dan Patrick—meskipun pada dasarnya mereka berbeda, tetapi tetap sama. Nah lho, bingung?
ADVERTISEMENT
Oke, kita bahas sama-sama, yuk~
Pertumbuhan ekonomi cenderung berkutat dengan hal-hal yang bersifat materi, sedangkan pembangunan ekonomi diartikan sebagai sebuah proses. Ketika berbicara mengenai konsep pembangunan ekonomi, kita tidak hanya berbicara mengenai kuantitas, tetapi lebih memaknai kualitas. Bukan hanya tentang pertambahan produksi, tetapi juga perubahan-perubahan ke arah positif pada aspek pengetahuan, sosial, dan teknik yang dimiliki masyarakat. Proses perubahan ini tentunya tidak akan lepas dari kualitas sumber daya manusia.
Sekarang, kita masuk kepada one and only faktor terpenting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi!
Yaitu, manusia. Manusia dengan segala kemampuan dan potensinya dapat menjadi akselerator untuk negara yang lebih sejahtera. Tanpa sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing, maka sia-sia lah keapikan strategi pertumbuhan ekonomi yang sudah dirancang dengan begitu matang.
ADVERTISEMENT
Lalu… maqashid syariah. Ini oli barunya.
Baru dengar? Kalau iya, markica, mari kita baca!
Maqashid Syariah adalah sebuah nilai-nilai dasar yang hadir di dalam ajaran agama Islam yang menjadikan perlindungan terhadapnya sebagai tujuan dari segala aktivitas manusia, termasuk aktivitas ekonomi. Al-Ghazali mencetuskan bahwa Maqashid Syariah tercermin dalam lima unsur, yaitu menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Ketika suatu aktivitas mengandung kelima hal pokok ini, maka dipercayai bahwa hasilnya akan mengandung maslahah—manfaat dan keberkahan.
Lantas, apa korelasinya antara Maqashid Syariah, pembangunan SDM, dan pertumbuhan ekonomi?
Seperti yang sudah kita bahas di atas, sumber daya manusia adalah roda penggerak utama sebuah perusahaan untuk berproduksi. Perusahaan akan selalu berupaya mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang unggul baik dalam hal intelektualitas maupun mentalitas. Karena lagi-lagi, mereka lah pemegang setir, sebagai mesin, sekaligus roda yang membuat perusahaan itu berjalan. Maka butuh bensin dan oli yang bisa memperlancarnya.
ADVERTISEMENT
Pengembangan SDM memiliki tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi seorang karyawan dalam menuntaskan pekerjaannya sesuai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Perbaikan efektivitas dan efisiensi ini dapat dilakukan salah satunya dengan cara memperbaiki mentalitas karyawan dalam mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dalam kacamata Islam, mentalitas seorang karyawan yang sempurna dilahirkan oleh kepribadian yang memegang teguh nilai-nilai spiritual dalam menentukan tujuannya bekerja. Salah satunya adalah melindungi unsur-unsur Maqashid Syariah.
Melindungi agama
Mencerminkan bahwa seseorang akan selalu beraktivitas dengan anggapan bahwa ia tidak hanya bekerja untuk keuntungan duniawi, tetapi juga memenuhi kebutuhan ukhrawi. Ini menandakan ia akan terus menghindari perbuatan munkar dalam pekerjaannya, seperti berbohong, malas, tidak bertanggung jawab, korupsi, dan lain sebagainya. Kalau yang satu ini diterapkan, yakin deh, tidak akan ada Juliari Batubara volume 2.
ADVERTISEMENT
Melindungi jiwa
Mencerminkan bahwa seseorang akan berusaha untuk selalu melindungi jiwanya sendiri dan jiwa manusia lainnya. Ia akan memegang teguh prinsip bahwa seorang manusia tidak boleh dilukai, disakiti, apalagi dibunuh. Hal ini selaras dengan salah satu tujuan pengembangan SDM, yaitu mengembangkan sikap moralitas.
Melindungi pikiran
Mencerminkan bahwa seseorang akan berusaha untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat membahayakan pikirannya. Termasuk di dalam hal ini kebebasan berpendapat seseorang dan berusaha untuk menimbulkan sikap kepemimpinannya. Hal ini juga selaras dengan salah satu tujuan pengembangan SDM!
Melindungi keturunan
Perlindungan unsur Maqashid Syariah yang satu ini secara umum mengarah kepada larangan seseorang berzina. Namun secara dampak, perlindungan unsur yang satu ini sangat luas. Salah satunya mencakup dampak sosialisasi pertama di dalam keluarga. Proses sosialisasi pertama yang sukses akan membentuk kepribadian manusia yang unggul sejak dini, lho. Hal ini tentu akan mempermudah polesan-polesan pembangunan SDM ke depannya.
ADVERTISEMENT
Melindungi harta
Bukan berupa kotak harta karun yang butuh sebuah gembok untuk melindungi harta, melainkan perlindungan terhadap cara dan untuk apa harta yang seorang karyawan miliki. Hal ini dapat menjadi motivasi bagi seseorang untuk tidak menodai jalannya mendapatkan harta dengan cara yang buruk, seperti korupsi, mencuci uang, suap menyuap, mencuri, dan lain sebagainya.
Menggunakan Maqashid Syariah sebagai landasan dari pengembangan sumber daya manusia memang terdengar baru. Namun ini sangat berpotensi untuk dicoba dan mulai dite
rapkan. Seseorang yang memiliki motivasi kuat untuk menjadikan nilai-nilai ini sebagai maps-nya ketika bekerja, pasti akan mencetak hasil yang terbaik untuk perusahaan atau tempat-tempat lainnya.
Konsep Maqashid Syariah ini menjadi sebuah kontribus
i dari Ekonomi Syariah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Terbukti bahwasanya perusahaan dengan sumber daya manusia yang unggul akan lebih produktif dalam memproduksi barang dan jasanya, meningkatkan lapangan pekerjaan di tengah-tengah masyarakat, dan akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Jadi, yuk, kita ciptakan pola kerja dan prinsip baru dalam pengembangan sumber daya manusia!
“Human capital allows an economy to grow. When hum
an capital increases in areas such as science, education, and management, it leads to increases in innovation, social well-being, equality, increased productivity, improved rates of participation, all of which contribute to economic growth. Increases in economic growth tend to improve the quality of life for a population.” — Investopedia
Referensi:
https://edukatama.com/pelatihan-sumber-daya-manusia/
https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/28351/bagaimanakah-etos-kerja-menurut-islam/
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-pengertian-dan-bentuk-bentuknya/
https://www.investopedia.com/terms/h/humancapital.asp